Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Formulasi Vaksin Tifoid general_alomedika 2019-09-17T10:43:12+07:00 2019-09-17T10:43:12+07:00
Vaksin Tifoid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Vaksin Tifoid

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Formulasi vaksin tifoid di Indonesia telah tersedia kedua jenis, baik vaksin tifoid oral maupun injeksi. Vaksin tifoid oral adalah Vivotif Berna, sedangkan vaksin tifoid injeksi adalah Typhim Vi Sanofi Pasteur dan Typherix GSK. [3,11]

Bentuk Sediaan

Vaksin tifoid oral tersedia dalam bentuk kapsul, sedangkan vaksin tifoid injeksi polisakarida Vi tersedia dalam alat suntik 0,5 mL single dose.

Vaksin Tifoid Oral Ty21a : Vivotif Berna

Vaksin yang mengandung Salmonella typhi strain Ty21a, dapat diberikan pada pasien berusia ­>6 tahun. Tersedia dalam kotak berisi satu blister terdiri dari 4 enteric coated capsules. Setiap kapsul mengandung ≥2 milyar bakteri yang dilemahkan.[10,11]

Vaksin Tifoid Injeksi Polisakarida : Typhim Vi Sanofi Pasteur dan Typherix GSK

Vaksin yang mengandung polisakarida Vi dari basil salmonella ini tersedia dalam alat suntik 0,5 mL satu kali pakai (monodose). Satu suntikan mengandung 25 mikrogram antigen Vi  dalam buffer fenol isotonik. Vaksin terdaftar untuk digunakan pada pasien berusia >2 tahun dan diberikan secara intramuskular.[10,11]

Cara Penggunaan

Vaksin tifoid oral diminum satu jam sebelum makan dengan air suhu ruangan, tidak boleh dikunyah karena isi vaksin tidak tahan asam lambung. Sedangkan vaksin tifoid injeksi polisakarida disuntikan satu kali dosis, intramuskular, sebaiknya di otot deltoid.

Vaksin Tifoid Oral

Vaksin tifoid oral Ty21a (Vivotif) membutuhkan 4 dosis kapsul yang diminum dengan selang waktu 48 jam, yaitu diberikan pada hari ke 1, 3, 5, dan 7. Sebaiknya vaksin diminum 1 jam sebelum makan dan diminum dengan air yang suhunya tidak boleh melebihi suhu tubuh. Kapsul vaksin juga harus langsung ditelan, tidak dikunyah karena vaksin tidak tahan terhadap asam lambung. Jadwal vaksinasi harus sudah selesai setidaknya 1 minggu sebelum kemungkinan terpajan bakteri tifoid. Vaksin dapat diberikan pada pasien usia 6 tahun ke atas. Vaksin ini dapat diulang kembali setiap 5 tahun.[2,4]

Karena vaksin merupakan bakteri hidup yang dilemahkan, vaksin tifoid oral ini kontraindikasi untuk wanita hamil, menyusui, penderita immunocompromise, sedang demam, sedang minum antibiotik dan anak kecil di bawah 6 tahun.[2,4,11]

Vaksin Tifoid Injeksi Polisakarida

Vaksin tifoid injeksi polisakarida (Typhim Vi dan Typherix) diberikan secara intramuskular, dosis tunggal di otot deltoid. Vaksin ini dapat diberikan pada pasien usia 2 tahun ke atas. Sebaiknya pasien sudah mendapat injeksi 2 minggu sebelum kemungkinan terpapar bakteri salmonella untuk mendapatkan kekebalan yang diinginkan. [2,5,14]

Vaksin tifoid injeksi polisakarida  ini membutuhkan booster tiap 2 tahun, namun berdasarkan ketentuan kementerian kesehatan Indonesia beserta pedoman vaksinasi oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menetapkan vaksin tifoid injeksi diberikan booster setiap 3 tahun. Vaksin ini tidak boleh diberikan pada keadaan hipersensitif, hamil, menyusui, sedang demam, dan anak di bawah 2 tahun.[2,11,14]

Cara Penyimpanan

Vaksin tifoid baik oral maupun injeksi harus disimpan dalam lemari pendingin secara terus-menerus bila tidak digunakan, dengan suhu antara 2-8 derajat celsius. Vaksin harus dijauhkan dari sinar matahari langsung dan tidak boleh dibekukan. [4]

Kombinasi dengan Obat Lain

Vaksin tifoid injeksi tersedia kombinasi dengan vaksin Hepatitis A (Vivaxim). Sediaan dikemas dalam bentuk jarum dengan dua ruang terpisah yang dapat menjadikan terjadinya pencampuran 2 vaksin sesaat sebelum digunakan. Vaksin kombinasi ini dapat diberikan untuk usia ≥16 tahun. [10]

Referensi

2. Camp, ROV and Shorman, Mahmoud. Typhoid Vaccine. StatPearls [Internet]. 2018. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470571/
3. Vaxcorp Indonesia. Typhoid Fever: Indonesia’s Favorite Disease. 2016. Available from : https://www.vaxcorpindo.com/typhoid-fever-indonesia-favorite-disease/
4. Vivotif Package Insert USA. Vivotif®. Typhoid Vaccine Live Oral Ty21a. 2013. Available from : https://www.fda.gov/media/75988/download
5. World Health Organization. Summary of the WHO Position Paper on Typhoid vaccines: WHO position paper – March 2018. Available from : https://www.who.int/immunization/policy/position_papers/PP_typhoid_2018_summary.pdf?ua=1
10. Australian Government. Department of Health. Typhoid fever. 2018. Available from : https://immunisationhandbook.health.gov.au/vaccine-preventable-diseases/typhoid-fever#expand-collapse-all-top
11. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 364/MENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid. Available from : http://www.pdpersi.co.id/peraturan/kepmenkes/kmk3642006.pdf?opwvc=1
14. Centers for Disease Control and Preventions. Typhoid Vaccines. 2012, last reviewed 2019. Available from : https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/typhoid.html

Farmakologi Vaksin Tifoid
Indikasi dan Dosis Vaksin Tifoid

Artikel Terkait

  • Imunisasi Kejar
    Imunisasi Kejar
  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Video Alomedika - Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Video Alomedika - Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
28 Maret 2022
Manfaat dan Keamanan Vaksinasi Tifoid - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO Dokter,Demam tifoid masih menjadi penyakit endemik di Indonesia. Upaya pencegahan dan pengendalian demam tifoid dilakukan dengan menjaga kebersihan, pola...
dr. Livia Kurniati Saputra
09 Maret 2022
Artikel SKP Alomedika - Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO Dokter,Demam tifoid merupakan penyakit endemis di Indonesia. Tes Widal telah digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk diagnosis demam tifoid sejak...
Anonymous
01 Maret 2022
Demam klasik tifoid apakah masih bisa? - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Kholidatul Husna SpPD, apakah gejala demam tifoid yang klasik masih bisa dijadikan patokan saat ini? terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.