Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Frostbite general_alomedika 2022-03-31T12:48:26+07:00 2022-03-31T12:48:26+07:00
Frostbite
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Frostbite

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Penatalaksanaan frostbite berfokus untuk menyelamatkan jaringan dan mengembalikan fungsi semaksimal mungkin sehingga mencegah komplikasi. Pastikan untuk mengoreksi ABC (Airway, Breathing, dan Circulation), kondisi yang mengancam jiwa, dan memberikan hidrasi adekuat secara oral atau intravena hangat  sebelum penatalaksanaan frostbite. Penatalaksanaan pada frostbite terbagi menjadi pertolongan pertama (prehospital) dan penatalaksanaan definitif.[1,2,4,5]

Pertolongan pertama (prehospital)

Pertolongan pertama pada kasus frostbite, antara lain memberikan penghangatan dengan memindahkan ke lingkungan yang hangat, cegah terhadap paparan dingin lanjutan, mengganti pakaian yang basah, hindari menggosok terlalu kuat karena risiko kerusakan jaringan lebih lanjut, balut area yang cedera untuk meminimalkan cedera lanjutan, serta hindari menghangatkan kembali jaringan dengan frostbite jika ada kemungkinan membeku kembali sebelum mendapat perawatan definitif.[1,2,15]

Penatalaksanaan definitif

Tata laksana yang diberikan ketika sampai di rumah sakit mulai dari penghangatan, manajemen pasca penghangatan, terapi farmakologi, serta tindakan pembedahan sesuai dengan indikasi.

Penghangatan

Penghangatan ulang harus dimulai segera dan dipastikan tidak akan terkena paparan dingin kembali. Area dengan frostbite harus segera dihangatkan kembali dengan air hangat bersuhu 37-39 derajat Celcius selama 15-30 menit diikuti dengan penggunaan sabun antibakteri untuk melindungi dari infeksi.[1,4]

Hindari penghangatan dengan suhu di atas 39 derajat Celcius karena dapat menyebabkan cedera termal. Selain itu, perlu diperhatikan untuk melepas semua perhiasan dari jari sejak awal karena dapat terjadi edema yang signifikan setelah pencairan. Pencairan diakhiri ketika ujung distal ekstremitas yang terkena menjadi merah dan jaringan menjadi lunak dan lentur saat disentuh yang menandakan akhir dari vasokonstriksi.[1,4]

Manajemen Pasca Penghangatan

Setelah tahap pencairan pada kulit, lindungi area tersebut dari cedera lebih lanjut dan paparan dingin. Elevasi dan balut ekstremitas dengan perban steril dan non-adherent yang diganti setiap 2-4 kali sehari disertai melakukan perawatan luka lokal dan mengawasi secara ketat terhadap tanda-tanda infeksi.[2]

Penatalaksanaan terhadap luka lepuh masih kontroversial. Pada lepuh putih/ white blisters harus dilakukan aspirasi dan debridemen untuk mencegah cedera jaringan yang dimediasi oleh tromboksan dan prostaglandin, terutama pada area di atas sendi. Sedangkan, pada lepuh hemoragik tidak dilakukan debridemen untuk menghindari desikasi dan infeksi pada lapisan dalam yang mendasari. Fraktur dan dislokasi harus ditangani secara konservatif sampai pencairan selesai.[2,4]

Terapi Farmakologis

Penggunaan analgesik seperti OAINS (ibuprofen) dan opioid (morfin) dapat digunakan untuk mengendalikan nyeri dan mencegah inflamasi lebih lanjut. Pemberian topikal lidah buaya untuk semua area frostbite setiap 6 jam untuk menghambat aliran arakidonat, terutama sintesis tromboksan.[1,2,4]

Profilaksis tetanus (tetanus toksoid atau imunoglobulin) diberikan kasus frostbite sesuai dengan panduan, walaupun luka akibat frostbite tidak rentan terjangkit tetanus. Sedangkan, pemberian profilaksis antibakteri umumnya tidak dianjurkan dan masih kontroversial. Infeksi frostbite cenderung melibatkan patogen Staphylococci, Streptococci, Enterococci, dan Pseudomonas serta pemberian antibiotik perlu dilakukan pemeriksaan sensitivitas terlebih dahulu. Profilaksis antibiotik dipertimbangkan untuk kasus frostbite derajat berat/ ekstensif atau jika tanda-tanda infeksi berkembang.[2,5

Pemberian terapi trombolitik intravena atau intra-arterial thrombolysis with tissue plasminogen activator (tPA) dalam 24 jam setelah pencairan/ thawing telah terbukti menurunkan risiko amputasi. Pemberian sebagai bolus diikuti dengan infus, bersama dengan heparin atau enoxaparin. Terapi ini direkomendasikan pada pasien dengan risiko amputasi tinggi (misalnya beberapa digit, amputasi proksimal) tanpa kontraindikasi yang muncul dalam waktu 24 jam setelah cedera.[1-3,5]

Beberapa protokol termasuk penambahan vasodilator golongan analog prostasiklin (iloprost) juga terbukti mengurangi angka amputasi karena mekanisme kerjanya dalam mengurangi permeabilitas kapiler, menekan agregasi platelet, dan mengaktifkan fibrinolisis.[1,2]

Terapi Pembedahan

Pembedahan dini merupakan kontraindikasi pada frostbite karena membutuhkan waktu jaringan non-viabel untuk demarkasi. Intervensi pembedahan diindikasikan untuk debridemen ulkus dan jaringan nekrotik. Tindakan yang dapat dilakukan adalah fasciotomi dan eskarotomi. Jika luka sudah tidak dapat dipertahankan, amputasi ada salah satu pilihan alternatif.[2,5]

Fasciotomi dan Eskarotomi

Tindakan fasciotomi diindikasikan ketika adanya risiko sindrom kompartemen akibat edema yang signifikan pada reperfusi/ post thaw compartment syndrome. Eskarotomi perlu dipertimbangkan jika eskar menghalangi sirkulasi atau gerakan anggota tubuh.[2,5]

Amputasi

Amputasi dini/ segera tidak direkomendasikan, kecuali dalam kasus gangren basah, likuifaksi, infeksi berlebihan, atau penyebaran sepsis. Amputasi harus direncanakan untuk memaksimalkan hasil fungsional. Amputasi yang disertai pencangkokkan kulit, bone and tissue coverage, dan flap otot mungkin perlu dipertimbangkan.[2,5]

Referensi

1. Basit H, Wallen TJ, Dudley C. Frostbite. Statpearls, 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536914/
2. Zonnoor B. Frostbite. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/926249-overview
3. Mechem CC, Zafren K. Frostbite: Emergency care and prevention. Uptodate, 2021. https://www.uptodate.com/contents/frostbite-emergency-care-and-prevention
4. British Medical Journal. Frostbite. 2018. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/997
5. Handford C, Thomas O, Imray CHE. Frostbite. Emerg Med Clin N Am. 2017; 35(2): 281–299.
15. Medscape. Prevention and Treatment of Frostbite Clinical Practice Guidelines (2019). Medscape, 2019. https://reference.medscape.com/viewarticle/916125

Diagnosis Frostbite
Prognosis Frostbite

Artikel Terkait

  • Trombolisis dalam Manajemen Frostbite
    Trombolisis dalam Manajemen Frostbite
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 22:44
Hiperkolesterol ibu Menyusui
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya kira- kira obat hiperkolesterol apa yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui ? Terimakasih
Anonymous
Kemarin, 21:28
Pustule pada anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanya TS.. Pasien Anak usia 5 thn, BB 14 kgOrtu px mengatakan ada muncul biji-biji air berisi nanah di lengan kanan. Awalnya muncul...
Anonymous
Kemarin, 18:34
Belum haid 1 tahun
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, seorang wanita usia 22 tahun,belum menikah,TB 160 BB 90 kg, datang dengan keluhan tidak haid selama 1 tahun terakhir. Sebelumnya pasien haid 3...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.