Kontraindikasi dan Peringatan Bacitracin
Kontraindikasi bacitracin, atau dikenal sebagai basitrasin, adalah jika terdapat riwayat hipersensitivitas terhadap penggunaan bacitracin. Peringatan di antaranya terhadap risiko kerusakan ginjal pada penggunaan bacitracin injeksi.
Kontraindikasi
Kontraindikasi mutlak pemberian bacitracin adalah adanya riwayat hipersensitivitas terhadap penggunaan bacitracin. [7]
Peringatan
Peringatan penggunaan bacitracin adalah sebagai berikut:
Risiko Nefrotoksik
Penggunaan bacitracin, terutama bacitracin sistemik, perlu diperhatikan pada pasien dengan gangguan ginjal karena bersifat nefrotoksik. Dengan demikian, pemberian bacitracin harus didasari indikasi yang jelas. Untuk mengurangi risiko efek samping ini, pemberian cairan pada pasien harus adekuat. Selain itu, pH urin harus dijaga di angka 6 dengan cara pemberian natrium bikarbonat atau alkali lain. Jika terjadi tanda-tanda gangguan pada ginjal, obat harus segera dihentikan. [1,10]
Riwayat Hipersensitivitas terhadap Neomisin
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap neomisin juga perlu diperhatikan karena berisiko menimbulkan hipersensitivitas terhadap bacitracin juga.
Penggunaan Bacitracin Topikal secara Luas
Pasien yang menggunakan bacitracin topikal secara luas juga perlu diperhatikan karena efek samping sistemik dapat muncul dan potensi interaksi obat. [1]
Efek Paralisis Sistem Pernapasan
Bacitracin juga memiliki efek paralisis respiratori sehingga penggunaannya pada pasien yang memiliki riwayat gangguan pernapasan atau miastenia gravis perlu diperhatikan. Penggunaannya bersama dengan relaksan otot dalam anestesi perlu dihindari. [1]
Penggunaan Bacitracin Jangka Panjang
Penggunaan bacitracin sistemik dalam jangka waktu lama akan mengganggu keseimbangan flora normal usus dan meningkatkan jumlah Clostridium difficile. Peningkatan organisme ini dapat menyebabkan pseudomembran kolitis dan dalam kondisi yang berat dapat menyebabkan perlunya kolektomi. Jarak antara pemberian bacitracin sampai timbul gejala dapat mencapai 2 bulan sehingga anamnesis dengan teliti perlu dilakukan. Risiko pseudomembran kolitis ini akan meningkat pada pasien yang mengalami penyakit inflamasi saluran cerna. Jika gejala kolitis seperti diare muncul saat pemberian bacitracin, maka pemberiannya harus dihentikan. [1,10]
Untuk penggunaan topikal pada kulit disarankan maksimal sebanyak 7 hari dan untuk penggunaan topikal pada mata disarankan maksimal 10 hari untuk mengurangi risiko superinfeksi. [1]