Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Bacitracin general_alomedika 2019-01-09T08:44:24+07:00 2019-01-09T08:44:24+07:00
Bacitracin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Bacitracin

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Secara umum, hanya bacitracin, atau dikenal sebagai basitrasin, injeksi yang memiliki efek samping yang perlu diperhatikan, terutama pada ginjal. Bacitracin topikal umumnya menyebabkan efek samping berupa dermatitis kontak alergi. Interaksi obat terjadi dengan obat yang bersifat nefrotoksik berupa peningkatan risiko kerusakan ginjal. [1]

Efek Samping

Bacitracin dalam sediaan topikal jarang menimbulkan efek samping sistemik karena tidak diabsorpsi dengan baik di kulit sehingga jarang tersebar di sistemik. Efek samping yang dapat timbul adalah reaksi alergi jika pasien memiliki hipersensitivitas terhadap bacitracin. [1]

Sebuah studi di Kanada menemukan bahwa bacitracin topikal menjadi salah satu alergen yang banyak ditemukan pada individu dengan dermatitis kontak alergi. Dari 59 pasien yang memiliki alergi terhadap antibiotik topikal, sekitar 44% nya menunjukkan hasil uji tempel positif terhadap bacitracin. [11] Dengan demikian, adanya reaksi alergi pada penggunaan bacitracin topikal perlu diperhatikan, walaupun penampilannya serupa dengan masa awal infeksi superfisial pada kulit sehingga sulit dikenali. [12] Bacitracin yang digunakan dalam jangka waktu lama juga dapat meningkatkan pertumbuhan organisme lain pada kulit seperti Candida spp. [3]

Bacitracin bersifat toksik terhadap ginjal sehingga penggunaannya secara intramuskular perlu diperhatikan. Obat ini memiliki efek nekrosis terhadap glomerulus dan tubulus serta menyebabkan vasokonstriksi pada ginjal. [3] Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat timbul pada penggunaan bacitracin. [1]

Tabel 2. Efek Samping Bacitracin. Sumber: dr. Shofa, 2018.

Keparahan

Efek samping

Onset

Berat Proteinuria Lambat
Nekrosis tubular ginjal Lambat
Azotemia Lambat
Gagal ginjal (tidak dispesifikkan) Lambat
Oliguria Awal

Reaksi anafilaksis

Cepat
Syok anafilaksis Cepat
Gagal napas Cepat
Sedang Hematuria Lambat
Eosinofilia Lambat
Depresi napas Cepat
Superinfeksi Lambat
Pandangan kabur Awal
Ringan Cylinduria Lambat
Demam Awal
Urtikaria Cepat
Pruritus Cepat
Muntah Awal
Ruam Awal
Reaksi lokal pada lokasi injeksi Cepat
Mual Awal
Diare Awal

Efek samping diare, mual, muntah, atau penurunan nafsu makan terjadi jika bacitracin dikonsumsi secara oral. Walau demikian, efek samping ini perlu diwaspadai pada penggunaan jangka panjang karena dapat mengarahkan diagnosis pada kolitis akibat Clostridium difficile.

Selain efek samping di atas, beberapa laporan mengenai parestesi dan toksisitas terhadap sumsum tulang belakang juga didapatkan. [3]

Interaksi Obat

Bacitracin topikal jarang menimbulkan interaksi dengan obat lain. Akan tetapi, bacitracin yang diberikan secara sistemik, baik oral, parenteral, maupun intramuskular memiliki interaksi yang berbahaya jika diberikan bersamaan dengan obat yang bersifat nefrotoksik, seperti kanamisin, kapreomisin, kolistin (polimiksin E), dan polimiksin B. Obat ini akan meningkatkan kerusakan pada ginjal jika diberikan bersamaan. Penggunaannya bersamaan dengan bacitracin topikal yang digunakan pada area yang luas juga sebaiknya dihindari. [1]

Bacitracin sistemik juga memiliki interaksi dengan penghambat neuromuskular nondepolarisasi seperti vekuronium, rokuronium, dan atrakurium. Penggunaan bacitracin bersamaan dengan golongan obat ini akan memperlama efek inhibisi neuromuskular. Pemberian bacitracin dengan tenofovir juga akan meningkatkan kadar tenofovir dalam darah karena ekskresinya terhambat. [1]

Referensi

1. Prescribers’ digital reference. Bacitracin – Drug Summary. 2017. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Bacitracin-Ointment-bacitracin-2637#15
3. Grayson ML, Crowe SM, McCarthy JS, Mills J, Mouton JW, Norrby SR, et al. Kucers’ the use of antibiotics: a clinical review of antibacterial, antifungal, antiparasitic and antiviral drugs. 6th ed. Taylor & Francis Group. 2012
11. Spring S, Melanie P, Chaplin A. Contact dermatitis to topical medicaments: a retrospective chart review from the ottawa hospital patch test clinic. Dermatitis. 2012;23(5):210-3
12. Schalock PC, Zug KA. Bacitracin. Cutis. 2005;76: 105

Indikasi dan Dosis Bacitracin
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
    Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
  • Antibiotik Oral atau Topikal untuk Impetigo
    Antibiotik Oral atau Topikal untuk Impetigo
  • Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
    Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
    Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
22 Februari 2023
Benjolan hitam pada neonatus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Izin meminta pendapat, sy dkonsulkan bidan dengan neonatus baru lahir, namun terdapat benjolan yang awalnya terdapat seperti nanah dan terdapat...
Anonymous
21 Februari 2023
Bercak-bercak kemerahan pada anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokterPasien batita 1,1 tahun datang dengan keluhan timbul bercak-bercak kemerahan yang awalnya timbul di area perut diikuti bagian dada, mulut, kedua...
Anonymous
20 Desember 2022
Pemberian obat tetes mata antibiotik untuk dewasa dan anak-anak - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Utami Sp.M, bagaimana dosis, frekuensi, dan durasi yang tepat untuk pemberian obat tetes mata antibiotik pada dewasa dan anak - anak?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.