Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Bacitracin general_alomedika 2019-01-09T08:43:23+07:00 2019-01-09T08:43:23+07:00
Bacitracin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Bacitracin

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Secara farmakologi, bacitracin, atau dikenal dengan nama lain basitrasin, bersifat bakterisidal dan bekerja dengan cara mengganggu pembentukan dinding sel bakteri. Antibiotik ini dapat digunakan pada sebagian besar bakteri gram positif dan beberapa bakteri gram negatif. [1]

Farmakodinamik

Bacitracin akan menghambat pembentukan dinding sel dengan cara menghambat sintesis peptidoglikan. Peptidoglikan merupakan komponen utama dinding sel pada bakteri gram positif. Komponen ini dibawa oleh lipid C-55-isoprenyl pyrophosphate (IPP) melewati membran sel. Kemudian, IPP akan didefosforilasi oleh pyrophosphatase menjadi C-55-isoprenyl phosphate (IP) sehingga lipid yang bebas dapat berikatan dengan peptidoglikan lainnya. [3,5]

Bersamaan dengan ion metal seperti Mn(2+), Co(2+), Ni(2+), Cu(2+), dan Zn(2+), bacitracin akan membentuk kompleks dengan IPP sehingga menghambat proses defosforilasi menjadi IP sehingga komponen peptidoglikan tidak dapat berikatan membentuk dinding sel. [3,5]

Bacitracin juga dianggap memiliki kemampuan untuk merusak membran sitoplasma bakteri, walaupun mekanismenya belum dapat dipastikan. [3]

Bacitracin dapat digunakan pada sebagian besar bakteri gram positif. Berikut adalah beberapa bakteri yang dapat diinhibisi oleh bacitracin:

  • Staphylococcus aureus
  • Streptococcus pyogenes
  • Anaerobik kokus
  • Corynebacterium diphtheriae
  • Clostridium difficile
  • Neisseria spp (gonokokus dan meningokokus)

  • Fusobakteria
  • Treponema pallidum
  • Treponema vincentii
  • Actinomyces israelii
  • Haemophilus influenzae
  • Methanobacterium
  • Methanococcus
  • Halococcus
  • Perkinsus marinus [1,3,6]

Bacitracin juga efektif terhadap protoplas. Streptokokus beta-hemolitikus grup C dan G biasanya tidak terlalu sensitif terhadap bacitracin dan grup B biasanya sudah resisten. Kelompok Acinetobacter spp. dan sebagian bakteri gram negatif juga biasanya bersifat resisten. [3]

Walaupun banyak bakteri gram positif yang masih bersifat sensitif terhadap bacitracin, hanya infeksi terhadap stafilokokus yang dinilai dapat diterapi dengan pemberian bacitracin sistemik. [5]

Farmakokinetik

Aspek farmakokinetik bacitracin mencakup aspek absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasinya.

Absorpsi

Jika diberikan secara intramuskular, bacitracin akan diabsorpsi dengan cepat dan komplit. Setelah diberikan dengan dosis 200 - 300 unit/kg setiap 6 jam, akan dicapai konsentrasi 0,2–2 mcg/mL pada pasien dengan fungsi ginjal normal. Konsentrasi maksimal dicapai dalam 1–2 jam dan dapat terdeteksi di serum dalam 6–8 jam pasca injeksi. Selain itu, bacitracin juga dapat diabsorpsi saat digunakan sebagai cairan irigasi mediastinal dan peritoneal dengan kadar yang setara dengan pemberian parenteral. Bacitracin tidak terabsorpsi pada kulit, luka pada kulit, membran mukosa, saluran pencernaan, pleura, maupun sinovial. Ketika diberikan secara oral, bacitracin hanya bekerja secara lokal pada saluran pencernaan tanpa diabsorpsi. [1,3,7]

Distribusi

Bacitracin akan terdistribusi secara luas setelah pemberian melalui intramuskular dan dapat ditemukan pada sebagian besar organ tubuh, termasuk cairan asites dan cairan pleura. Bacitracin hanya sedikit ditemukan dalam cairan serebrospinal kecuali jika terjadi inflamasi pada meningens. [1,3,7]

Metabolisme

Bacitracin akan dimetabolisme menjadi asam amino dan peptida yang berukuran kecil dalam bentuk desamidobacitracin. Bentuk ini bersifat inaktif dan dikeluarkan melalui urine dan feses. [8]

Eliminasi

Bacitracin yang diberikan melalui intramuskular akan diekskresikan melalui ginjal secara perlahan. Dalam waktu 24 jam, sekitar 10-40% serum bacitracin akan diekskresikan dalam urine. Bacitracin akan diekskresikan melalui feses jika diberikan secara oral. [3,7]

Referensi

1. Prescribers’ digital reference. Bacitracin – Drug Summary. 2017. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Bacitracin-Ointment-bacitracin-2637#15
3. Grayson ML, Crowe SM, McCarthy JS, Mills J, Mouton JW, Norrby SR, et al. Kucers’ the use of antibiotics: a clinical review of antibacterial, antifungal, antiparasitic and antiviral drugs. 6th ed. Taylor & Francis Group. 2012
5. Drugbank. Bacitracin. 2018. Available from: https://www.drugbank.ca/drugs/DB00626
6. Sweetman SC. Martindale-The Complete Drug Reference. 36th ed. The Pharmaceutical Press. London:2009;211
7. Bethesda, American Society of Health-System Pharmacists 2015. Drug Information 2015. 2015:3416
8. European Medicines Agency (EMA). Bacitracin, Summary Report (2). 2001. Available from,: http://www.ema.europa.eu/docs/en_GB/document_library/Maximum_Residue_Limits_-_Report/2009/11/WC500010853.pdf

Pendahuluan Bacitracin
Formulasi Bacitracin

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
    Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
  • Antibiotik Oral atau Topikal untuk Impetigo
    Antibiotik Oral atau Topikal untuk Impetigo
  • Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
    Memilih Sediaan Topikal Mata yang Sesuai untuk Pasien
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
    Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
22 Februari 2023
Benjolan hitam pada neonatus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Izin meminta pendapat, sy dkonsulkan bidan dengan neonatus baru lahir, namun terdapat benjolan yang awalnya terdapat seperti nanah dan terdapat...
Anonymous
21 Februari 2023
Bercak-bercak kemerahan pada anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokterPasien batita 1,1 tahun datang dengan keluhan timbul bercak-bercak kemerahan yang awalnya timbul di area perut diikuti bagian dada, mulut, kedua...
Anonymous
20 Desember 2022
Pemberian obat tetes mata antibiotik untuk dewasa dan anak-anak - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Utami Sp.M, bagaimana dosis, frekuensi, dan durasi yang tepat untuk pemberian obat tetes mata antibiotik pada dewasa dan anak - anak?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.