Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Irbesartan general_alomedika 2022-05-10T08:42:31+07:00 2022-05-10T08:42:31+07:00
Irbesartan
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Irbesartan

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Indikasi irbesartan adalah untuk pasien dengan hipertensi. Selain itu, irbesartan dapat digunakan untuk menangani gagal jantung kongestif dan nefropati diabetik. Dosis inisial irbesartan adalah 150 mg per oral sehari sekali.[3,12]

Antihipertensi

Irbesartan merupakan pilihan obat antihipertensi baik pada orang dewasa maupun anak usia ≥ 6 tahun. Tekanan darah yang diturunkan dapat mengurangi risiko kejadian kardiovaskular, terutama stroke dan infark miokard. Irbesartan sebagai obat antihipertensi dapat digunakan sebagai monoterapi maupun terapi kombinasi.[1,3,12]

Dewasa

Dosis irbesartan pada orang dewasa adalah 150 mg per oral sekali sehari. Dosis rumatan sebagai antihipertensi berkisar antara 150 hingga 300 mg per oral sehari sekali. Dosis maksimal irbesartan adalah 300 mg/hari.[3]

Pada pasien dewasa dengan hipertensi, irbesartan menjadi salah satu pilihan terapi. Irbesartan dapat dikombinasikan dengan antihipertensi lain, seperti hydrochlorothiazide.[1]

Anak

Pada anak-anak, irbesartan dapat digunakan sebagai antihipertensi pada usia 6-12 tahun. Irbesartan dapat diberikan pada anak dengan dosis hingga 4,5 mg/kgBB/hari.

Pada anak di atas 12 tahun, diberikan irbesartan dengan dosis serupa dewasa, yaitu 150 mg per oral sehari sekali serta dapat ditingkatkan hingga 300 mg per hari.

Pada anak usia di bawah 6 tahun, keamanan serta efikasi irbesartan belum diketahui.[3,10]

Nefropati Diabetik

Irbesartan dapat diberikan pada pasien dengan nefropati diabetik pada diabetes mellitus tipe 2 dan hipertensi, peningkatan serum kreatinin, dan proteinuria. Dosis irbesartan yang dapat diberikan sebesar 75 hingga 300 mg/hari per oral. Pada studi Irbesartan Diabetic Nephropathy Trial (IDNT) dilaporkan bahwa irbesartan dapat menurunkan progresivitas nefropati atau gangguan ginjal stadium lanjut.[10]

Sindrom Koroner Akut (Off Label)

Irbesartan digunakan sebagai terapi alternatif dari angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI), seperti captopril, pada pasien yang tidak bisa mentoleransi ACEI. Penggunaan irbesartan nampaknya tidak meningkatkan risiko angioedema pada populasi pasien ini.[14]

Penggunaan pada Populasi Khusus

Penggunaan pada kehamilan tidak diperbolehkan. Jika pasien yang mengonsumsi irbesartan diketahui hamil, maka terapi harus dihentikan segera. Penggunaan irbesartan dapat menyebabkan oliguria yang mencederai bahkan menimbulkan kematian janin.[1,2]

Gangguan Ginjal

Perubahan fungsi ginjal dapat menyebabkan irbesartan tidak dapat menghambat sistem renin-angiotensin dengan maksimal. Namun, pada pasien gangguan ginjal ringan hingga berat tidak diperlukan penyesuaian dosis, kecuali pasien dalam kondisi hipovolemia.

Pemantauan pada pasien gangguan ginjal tetap harus dilakukan, terutama pemeriksaan periodik pada kadar kalium dan serum kreatinin. Pada pasien dengan gangguan ginjal yang menjalani hemodialisis, dosis irbesartan dimulai dari dosis paling rendah yaitu 75 mg per oral sehari sekali.[3,10]

Gangguan Hati

Pasien dengan gangguan hati juga tidak memerlukan dosis penyesuaian pada pemakaian irbesartan.[3]

Lansia

Pada pasien lansia, pemberian irbesartan dimulai dengan dosis terapi awal yaitu 75 mg per oral sehari sekali pada pasien usia di atas 75 tahun.[1,3,6,12]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 3749, Irbesartan. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Irbesartan. Accessed Apr. 11, 2022.
2. Darwish IA, Darwish HW, Bakheit AH, Al-Kahtani HM, Alanazi Z. Irbesartan (a comprehensive profile). Profiles Drug Subst Excip Relat Methodol. 2021;46:185-272. doi: 10.1016/bs.podrm.2020.07.004.
3. Food Drug Association. FDA approved drug products. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/020757s059s067lbl.pdf.
6. Pusat Informasi Obat Nasional. Irbesartan. 2015. https://pionas.pom.go.id/monografi/irbesartan.
10. Medscape. Irbesartan. 2017. https://reference.medscape.com/drug/avapro-irbesartan-342319#10
12. The Monthly Index of Medical Specialities. Irbesartan. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/irbesartan?
mtype=generic.
14. Rasmussen ER, Pottegård A, Bygum A, von Buchwald C, Homøe P, Hallas J. Angiotensin II receptor blockers are safe in patients with prior angioedema related to angiotensin-converting enzyme inhibitors - a nationwide registry-based cohort study. J Intern Med. 2019

Formulasi Irbesartan
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.