Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Irbesartan general_alomedika 2022-05-10T08:44:44+07:00 2022-05-10T08:44:44+07:00
Irbesartan
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Irbesartan

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Penggunaan irbesartan pada kehamilan termasuk kategori D menurut FDA dan TGA. Pada ibu hamil, terdapat bukti adanya gangguan pada janin akibat konsumsi irbesartan. Pada ibu menyusui, irbesartan juga tidak disarankan karena belum diketahui apakah dikeluarkan ke ASI serta bagaimana efeknya pada bayi yang menyusu.[3,7,8]

Penggunaan pada Kehamilan

FDA memasukkan irbesartan dalam Kategori D. Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[3]

TGA juga memasukkan irbesartan dalam Kategori D. Obat ini diduga telah atau telah menimbulkan insidensi malformasi janin manusia dengan kerusakan yang terjadi tidak dapat dipulihkan.[7]

Penggunaan obat yang bekerja pada sistem renin-angiotensin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan mengurangi fungsi ginjal janin dan meningkatkan morbiditas dan mortalita janin. Oligohidramnion yang terjadi telah dikaitkan dengan hipoplasia paru janin dan deformasi tulang. Potensi efek buruk pada neonatus termasuk hipoplasia tengkorak, anuria, hipotensi, gagal ginjal, dan kematian. Penggunaan irbesartan perlu dihentikan sesegera mungkin jika pasien terdeteksi hamil.[1]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Efek irbesartan terhadap menyusui dan bayi yang menyusu belum diketahui. Tidak diketahui apakah obat ini dikeluarkan ke ASI atau tidak. Oleh karenanya, obat alternatif lebih disarankan untuk digunakan, terutama saat menyusui bayi baru lahir atau bayi prematur.[8]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 3749, Irbesartan. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Irbesartan. Accessed Apr. 11, 2022.
3. Food Drug Association. FDA approved drug products. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/020757s059s067lbl.pdf.
7. The Therapeutic Goods Administration. Prescribing medicines in pregnancy database. 2021. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database#searchname.
8. Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Irbesartan. [Updated 2020 Jan 20]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501626/

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ir...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Penggunaan Antihipertensi pada Pasien Asma
    Penggunaan Antihipertensi pada Pasien Asma
  • Jangan Tunda Cabut Gigi pada Pasien Hipertensi
    Jangan Tunda Cabut Gigi pada Pasien Hipertensi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
21 Juni 2023
Terapi untuk wanita usia 24 tahun dengan hipertensi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, dokter. Ijin bertanya dok.Ada pasien wanita usia 24 thn dengan TD 180/120 mmHg (dua kali pemeriksaan). Pemeriksaan fisik lain dbn.Pasien jg bercerita...
Anonymous
01 Juni 2023
Terapi untuk pasie hiperurisemia dan hipertensi dengan edema tungkai
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Halo dokter, ijin bertanya. Jika misalkan ada pasien dengan riwayat asam urat 11 mg/dl disertai dengan riwayat hipertensi disertai edem kedua tungkai. Pasien...
dr. Felicia
05 Mei 2023
Menurunkan Hipertensi dengan Kalium Klorida Sebagai Pengganti Garam - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
2 Balasan
ALO Dokter!Saat ini, kalium klorida banyak digunakan sebagai pengganti garam, dengan harapan dapat menurunkan kejadian hipertensi dan risiko kardiovaskular...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.