Efek Samping dan Interaksi Obat Atenolol
Efek samping atenolol jarang terjadi dan bersifat transien, pada sistem kardiovaskular, saraf pusat, gastrointestinal, atau respirasi. Interaksi obat di antaranya peningkatan risiko efek samping bradiaritmia berat pada penggunaan bersama dengan diltiazem, digoksin, atau verapamil.
Efek Samping
Sebagian besar efek samping atenolol bersifat ringan dan transien. Atenolol dapat berefek pada beberapa sistem tubuh, yaitu:
Efek Samping Kardiovaskular
Atenolol dapat menyebabkan terjadinya bradikardi (8%), ekstremitas dingin (0,5-7%), dan hipotensi postural (2-4%). Apabila pasien mengalami keluhan kaki atau jari tangan dingin, denyut jantung melambat, dan keringat dingin sebaiknya segera menemui dokter. [1,5]
Efek Samping Sistem Saraf Pusat atau Neuromuskular
Efek samping yang dapat terjadi adalah vertigo, kelelahan, letargi, sefalgia, dizziness. Efek samping pada sistem saraf pusat cukup jarang dialami akibat atenolol, hanya sekitar 1-2% pasien yang mungkin dapat mengalami keluhan tersebut. Apabila efek samping tersebut timbul, sebaiknya berbaring dan duduk untuk beberapa waktu sebelum pasien berdiri. Biasanya keluhan akan membaik dalam 1-2 minggu penggunaan obat atenolol. [1,3]
Efek Samping Gastrointestinal
Keluhan gastrointestinal yang mungkin muncul adalah nausea dan diare yang hanya terjadi pada 2% pasien. Untuk mengatasinya, sebaiknya pasien makan dengan small frequent feeding dan minum banyak air putih. [1,3]
Efek Samping Respirasi
Beberapa pasien juga dapat mengalami efek samping pada sistem respirasi berupa dyspnea. Namun keluhan ini pun sangat jarang dilaporkan. [1]
Interaksi Obat
Interaksi obat propranolol adalah sebagai berikut:
Efek Aditif
Apabila atenolol diberikan dengan obat golongan yang mendeplesi simpanan katekolamin (seperti reserpine), penghambat kanal kalsium, dan amiodarone dapat menimbulkan efek adtitif. Pasien yang diberikan obat atenolol dan obat-obat tersebut harus dimonitor secara ketat tanda-tanda hipotensi, bradikardi, vertigo, sinkop, atau hipotensi postural. [1,10]
Menurunkan Efektivitas Obat
Penggunaan obat-obatan penghambat sintase prostaglandin seperti indomethacin dapat menurunkan efek hipotensif dari atenolol. Hal ini disebabkan oleh karena adanya retensi cairan dan natrium akibat penggunaan indometasin. [1,10]
Penggunaan atenolol bersamaan dengan aspirin juga dapat menurunkan efektivitas atenolol melalui antagonisme farmakodinamik. Aspirin juga dapat meningkatkan kandungan serum K yang dapat mengganggu kerja atenolol. Namun, bukti klinis hubungan interaksi obat antar keduanya masih sangat terbatas. Beberapa studi menyatakan bahwa tidak ada interaksi klinis antara aspirin dan atenolol pada kasus infark miokard akut.[1,5,11]
Kombinasi atenolol dengan obat-obat agen hipoglikemik oral atau insulin dapat mengganggu kontrol gula darah.
Meningkatkan Risiko Efek Samping
Penggunaan atenolol bersamaan dengan disopyramide, diltiazem, verapamil, atau digoksin dapat meningkatkan risiko efek samping bradiaritmia berat. Kombinasi atenolol dan diltiazem/verapamil dilaporkan dapat menyebabkan terjadinya efek inotropik negatif sehingga dapat terjadi sinus bradikardi atau AV-block. Oleh karena itu, pemberian obat-obatan ini harus dilakukan pemantauan terhadap irama dan kontraktilitas jantung, terutama pada pasien dengan fungsi ventrikel kiri yang tidak normal. [10]