Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Atenolol general_alomedika 2019-01-07T14:27:55+07:00 2019-01-07T14:27:55+07:00
Atenolol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Atenolol

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Efek samping atenolol jarang terjadi dan bersifat transien, pada sistem kardiovaskular, saraf pusat, gastrointestinal, atau respirasi. Interaksi obat di antaranya peningkatan risiko efek samping bradiaritmia berat pada penggunaan bersama dengan diltiazem, digoksin, atau verapamil.

Efek Samping

Sebagian besar efek samping atenolol bersifat ringan dan transien. Atenolol dapat berefek pada beberapa sistem tubuh, yaitu:

Efek Samping Kardiovaskular

Atenolol dapat menyebabkan terjadinya bradikardi (8%), ekstremitas dingin (0,5-7%), dan hipotensi postural (2-4%). Apabila pasien mengalami keluhan kaki atau jari tangan dingin, denyut jantung melambat, dan keringat dingin sebaiknya segera menemui dokter. [1,5]

Efek Samping Sistem Saraf Pusat atau Neuromuskular

Efek samping yang dapat terjadi adalah vertigo, kelelahan, letargi, sefalgia, dizziness. Efek samping pada sistem saraf pusat cukup jarang dialami akibat atenolol, hanya sekitar 1-2% pasien yang mungkin dapat mengalami keluhan tersebut. Apabila efek samping tersebut timbul, sebaiknya berbaring dan duduk untuk beberapa waktu sebelum pasien berdiri. Biasanya keluhan akan membaik dalam 1-2 minggu penggunaan obat atenolol. [1,3]

Efek Samping Gastrointestinal

Keluhan gastrointestinal yang mungkin muncul adalah nausea dan diare yang hanya terjadi pada 2% pasien. Untuk mengatasinya, sebaiknya pasien makan dengan small frequent feeding dan minum banyak air putih. [1,3]

Efek Samping Respirasi

Beberapa pasien juga dapat mengalami efek samping pada sistem respirasi berupa dyspnea. Namun keluhan ini pun sangat jarang dilaporkan. [1]

Interaksi Obat

Interaksi obat propranolol adalah sebagai berikut:

Efek Aditif

Apabila atenolol diberikan dengan obat golongan yang mendeplesi simpanan katekolamin (seperti reserpine), penghambat kanal kalsium, dan amiodarone dapat menimbulkan efek adtitif. Pasien yang diberikan obat atenolol dan obat-obat tersebut harus dimonitor secara ketat tanda-tanda hipotensi, bradikardi, vertigo, sinkop, atau hipotensi postural. [1,10]

Menurunkan Efektivitas Obat

Penggunaan obat-obatan penghambat sintase prostaglandin seperti indomethacin dapat menurunkan efek hipotensif dari atenolol. Hal ini disebabkan oleh karena adanya retensi cairan dan natrium akibat penggunaan indometasin. [1,10]

Penggunaan atenolol bersamaan dengan aspirin juga dapat menurunkan efektivitas atenolol melalui antagonisme farmakodinamik. Aspirin juga dapat meningkatkan kandungan serum K yang dapat mengganggu kerja atenolol. Namun, bukti klinis hubungan interaksi obat antar keduanya masih sangat terbatas. Beberapa studi menyatakan bahwa tidak ada interaksi klinis antara aspirin dan atenolol pada kasus infark miokard akut.[1,5,11]

Kombinasi atenolol dengan obat-obat agen hipoglikemik oral atau insulin dapat mengganggu kontrol gula darah.

Meningkatkan Risiko Efek Samping

Penggunaan atenolol bersamaan dengan disopyramide, diltiazem, verapamil, atau digoksin dapat meningkatkan risiko efek samping bradiaritmia berat. Kombinasi atenolol dan diltiazem/verapamil dilaporkan dapat menyebabkan terjadinya efek inotropik negatif sehingga dapat terjadi sinus bradikardi atau AV-block. Oleh karena itu, pemberian obat-obatan ini harus dilakukan pemantauan terhadap irama dan kontraktilitas jantung, terutama pada pasien dengan fungsi ventrikel kiri yang tidak normal. [10]

Referensi

1. Zeneca A. Tenormin (Atenolol). Food and Drug Administration. Reference ID: 3001231.
3. Allen H, Jackson C. Atenolol- a beta-blocker. Heart Disease Treatment. [internet]. 2016. [cited 2018 November 29]. Available from: https://patient.info/medicine/atenolol-a-beta-blocker-tenormin
5. Medscape. Atenolol (Rx). [internet]. 2018.[cited 2018 November 29]. Available from: https://reference.medscape.com/drug/tenormin-atenolol-342356#0
10. Shah SN, Ambardekar S. Atenolol – interaction with other drugs. Supplement of JAPI. 2009;57:33-34.
11. Kothari N, Ganguly B. Potential drug-drug interactions among medications prescribed to hypertensive patients. Journal of Clnical and Diagnosis Research. 2014;8(11): 1-4.

Indikasi dan Dosis Atenolol
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Vaksin Influenza untuk Pencegahan Sekunder Infark Miokard Akut pada Pasien Risiko Tinggi
    Vaksin Influenza untuk Pencegahan Sekunder Infark Miokard Akut pada Pasien Risiko Tinggi
  • Pilihan Pengobatan untuk Hipertensi Esensial
    Pilihan Pengobatan untuk Hipertensi Esensial
  • Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
    Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela Widjaja
8 hari yang lalu
Konsumsi Natrium dan Risiko Penyakit Kardiovaskular - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter,Natrium dalam garam konsumsi merupakan salah satu mineral yang penting bagi homeostasis manusia. Pada jaman dahulu, manusia hanya mengonsumsi...
Anonymous
17 Mei 2022
Hipertensi pada ADHD - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, saya punta pasien remaja usia 17 tahun, laki2 ADHD.. setiap di tensi 150/90.. bagaimana penanganannya? apakah mungkin white coat hypertension?
Anonymous
17 Mei 2022
Pemeriksaan Rutin untuk Hipertensi - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Sony, Sp.JP, untuk pasien kontrol puskesmas yang sudah rutin minum obat hipertensi dan sesuai target TD, apa perlu Dok untuk dilakukan pemeriksaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.