Efek Samping dan Interaksi Obat Testosteron
Walaupun testosteron umumnya aman, efek samping serius dapat timbul pada sebagian kecil kasus. Beberapa golongan obat juga memiliki interaksi dengan testosteron, sehingga perlu diperhatikan sebelum memulai terapi.[13]
Efek Samping
Efek samping yang serius yang pernah dilaporkan adalah pulmonary oil embolism pada penggunaan injeksi testosteron. Berikut efek samping yang dapat terjadi berdasarkan bentuk sediaan obat:
- Sediaan injeksi: edema, acne, nyeri injeksi, eritema, batuk atau sesak selama atau sesaat setelah injeksi
- Sediaan transdermal: dermatitis kontak, acne, dan reaksi iritasi kulit pada lokasi aplikasi
- Sediaan implan pellet: ekstrusi pellet, infeksi pada lokasi implan, perdarahan, dan fibrosis pada lokasi implan
- Sediaan gel nasal: peningkatan prostate specific antigen (PSA), nyeri kepala, rhinorrhea, epistaksis, infeksi saluran napas atas, dan sinusitis
- Sediaan buccal: iritasi, inflamasi, atau gingivitis[7,12]
Interaksi Obat
Enzyme inducing agents seperti barbiturate dapat menurunkan konsentrasi obat testosteron. Sedangkan enzyme inhibiting agents seperti siklosporin dapat meningkatkan konsentrasi obat testosteron.[5]
Penggunaan testosteron dengan kortikosteroid dapat meningkatkan retensi cairan.[4,5]
Penggunaan bersamaan dengan obat antidiabetik dapat meningkatkan aktivitas toleransi glukosa.[4,5,12]
Jika testosteron digunakan bersamaan dengan levotiroksin, dapat terjadi penurunan kadar hormon tiroid.
Risiko perdarahan akan meningkat jika testosteron digunakan bersama obat antikoagulan seperti warfarin, apixaban, dabigratan, atau rivaroxaban.[4,12]