Indikasi dan Dosis Testosteron
Indikasi testosteron adalah untuk terapi pengganti hormon pada kasus yang berhubungan dengan ketidakmampuan atau kurangnya produksi testosteron endogen. Testosteron terutama dipakai untuk mengobati hipogonadisme pada laki-laki dan metastasis kanker payudara yang bersifat paliatif. Dosis testosteron disesuaikan berdasarkan sediaan obat.[4,8,11]
Hipogonadisme
Terapi testosteron diindikasikan pada pasien hipogonadisme laki-laki dewasa dan anak laki-laki yang mengalami pubertas terlambat.[4,7]
Dosis Dewasa
Pemberian terapi testosteron dibedakan berdasarkan jenis sediaan obat.
Tabel 3. Dosis Dewasa Berdasarkan Sediaan Obat
Sediaan Obat | Dosis |
Injeksi intramuskular |
|
Implan subkutan | 150-450 mg, setiap 3-6 bulan[11] |
Buccal | 30 mg, dua kali sehari[11] |
Transdermal | Sediaan patch non skrotal : 2,5-7,5 mg/hari[4] |
Oral | Obat testosterone undecanoate dimulai dengan dosis awal 120-160 mg/hari, dosis rumatan 40-120 mg/hari[4,10] |
Dosis Anak
Terapi testosteron pada anak <12 tahun untuk keterlambatan pubertas laki-laki (delayed puberty) belum didukung oleh data ilmiah terkait keamanan. Dosis testosteron untuk anak >12 tahun adalah:
- Injeksi intramuskular : 50-200 mg, setiap 2-4 minggu, selama 4-6 bulan
- Implan subkutan : 150 mg, setiap 3-6 bulan, durasi terapi 4-6 bulan[12]
Kanker Payudara
Terapi testosteron diberikan pada perempuan untuk terapi kanker payudara yang telah mengalami metastasis ke tulang dan tidak dapat dioperasi. Obat ini juga dapat dipakai pada wanita premenopausal dengan kanker payudara yang mendapat keuntungan dari ooforektomi dan dianggap memiliki tumor yang responsif terhadap hormon. Injeksi intramuskular testosterone enanthate diberikan dalam dosis 200-400 mg setiap 2-4 minggu.[4,9,12]