Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Testosteron general_alomedika 2020-09-04T10:13:54+07:00 2020-09-04T10:13:54+07:00
Testosteron
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Testosteron

Oleh :
dr.yenni
Share To Social Media:

Pengawasan klinis diperlukan sebelum dan selama terapi testosteron. Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan antara lain kadar PSA, hemoglobin, hematokrit, profil lipid, testosterone, dan tes fungsi hati. Gejala edema, ginekomastia, sleep apnea, gejala traktus urinarius bawah, dan densitas mineral tulang juga perlu dipantau.

Evaluasi efek terapi setelah 3 bulan. Jika tidak ada perbaikan libido, gangguan seksual, fungsi otot, lemak badan, dan densitas mineral tulang, maka terapi perlu dihentikan dan lakukan investigasi ulang terkait penyebab keluhan.[4,9,11,14,15]

Pemeriksaan Hematologi Lengkap

Hematokrit perlu diperiksa untuk mengetahui baseline sebelum terapi. Periksa kembali hematokrit setiap 6 bulan selama 18 bulan. Setelah itu, pemeriksaan dikerjakan setiap tahun.

Jika hematokrit >54%, hentikan terapi testosteron hingga hematokrit menurun ke kadar aman dan evaluasi pasien apakah terdapat hipoksia dan sleep apnea. Bila sudah menurun ke kadar aman, terapi dapat dimulai kembali dengan menurunkan dosis terapi.[11,15]

Pemeriksaan Kadar Testosteron

Pemeriksaan kadar testosteron total dapat dilakukan 3 bulan setelah memulai terapi. Target terapi umumnya adalah 450-600 ng/dL. Selain memeriksa kadar testosteron total, bioavailabilitas testosteron juga perlu diperiksa untuk memantau apakah terapi testosteron dapat menurunkan sex hormone binding globulin (SHBG).[14,15]

Tes Fungsi Hati

Tes fungsi hati dilakukan setiap 3-6 bulan pada penggunaan testosteron oral saja. Hal ini karena penggunaan testosteron oral berisiko menimbulkan hepatotoksisitas. Penanda fungsi hati dapat mulai ditemukan meningkat dalam 1-4 bulan pertama terapi dan dapat berlangsung hingga 6-24 bulan. Tanda bahaya yang perlu diperhatikan adalah muncul gejala seperti mual, lemah, gatal, yang disertai urin warna gelap dan ikterik.[11,14,16]

Pemeriksaan PSA Dan Rektal Digital

Digital rectal examination dan kadar PSA sebaiknya diperiksa sebelum memulai terapi. Selanjutnya, pemeriksaan diulang pada bulan ke-3, dan disesuaikan dengan pedoman skrining kanker prostat.[14,15]

Pemeriksaan Densitas Mineral Tulang

Pemeriksaan densitas mineral tulang lumbal dan leher femoral perlu diukur untuk baseline, kemudian diulang setiap 1 hingga 2 tahun.[14,15]

Referensi

4. MIMS Indonesia. Testosterone And Derivatives. 2020. https://mims.com/indonesia/drug/info/testosterone%20and%20derivatives?mtype=generic
9. Medscape. Testosterone. https://reference.medscape.com/drug/depo-testosterone-aveed-342795#10
11. M. Katherine, W. Robert. Testosterone Treatments : Why, When, and How. Am Fam Physician. 2006 May 1;73(9):1591-1598.
14. Bassil N, Alkaade S, Morley JE. The benefits and risks of testosterone replacement therapy: a review. Ther Clin Risk Manag. 2009;5(3):427-448. doi:10.2147/tcrm.s3025
15. Park HJ, Ahn ST, Moon DG. Evolution of Guidelines for Testosterone Replacement Therapy. J Clin Med. 2019;8(3):410. Published 2019 Mar 25. doi:10.3390/jcm8030410
16. LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury [Internet]. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2012-. Androgenic Steroids. [Updated 2020 May 30]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548931

Kontraindikasi dan Peringatan Te...
Diskusi Terkait
drg. Annisa Widiandini
15 Oktober 2021
Live Webinar Alomedika-Andrology - Vital Role for Total Healthy Life (Webinar Series). Sabtu 16 Oktober dan Minggu 17 Oktober 2021 (10.00 - 14.30 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, " Andrology - Vital Role for Total Healthy Life (Webinar Series)".Narasumber: Profesor dan Ahli...
dr. Gabriele Leona
16 Februari 2021
Testosterone sebagai terapi osteoporosis - Andrologi Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriele Leona
2 Balasan
Selamat pagi Prof, ijin bertanya mengenai terapi testosterone untuk osteoporosis, ada pasien yang menanyakan mengenai hal ini, karena sebelumnya dilakukan...
dr. Andi Marsali
16 Februari 2021
Efektivitas Terapi Testosteron - Andrologi Ask the Expert
Oleh: dr. Andi Marsali
1 Balasan
Yth, Prof. Wimpie,Selamat pagi. Pada terapi pengganti Testosteron, modalitas yang digunakan antara lain: injeksi, oral, dan gel. Meskipun paling nyaman...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.