Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Azathioprine general_alomedika 2022-12-27T11:44:08+07:00 2022-12-27T11:44:08+07:00
Azathioprine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Azathioprine

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Efek samping azathioprine yang umum dialami adalah rasa mual tetapi dapat pula terkait efek hematologis berupa leukopenia berat, trombositopenia, anemia makrositik, dan/atau pansitopenia. Efek samping obat yang paling dialami Interaksi obat azathioprine dikontraindikasikan pada penggunaan bersama dengan febuxostat.

Efek Samping

Pasien yang mendapat terapi azathioprine, dapat memiliki efek samping berikut ini:

  • Dapat terjadi efek samping hipersensitivitas gastrointestinal seperti mual muntah. Dapat pula disertai ruam, demam, lemas, mialgia, peningkatan enzim hati, ikterus dan hipotensi. Dapat terjadi nefritis intersisial. Pada kasus yang jarang, diare dapat terjadi. Gejala gastrointestinal ini terjadi pada minggu-minggu awal penggunaan obat tetapi bersifat reversibel.
  • Gangguan hematologi seperti leukopenia berat, trombositopenia, anemia makrositis dan/atau pansitopenia
  • Supresi sumsum tulang berat (lebih jarang terjadi)
  • Dapat terjadi mielotoksisitas dalam penggunaan azathioprine dosis terapi bila pasien hanya memiliki aktivitas thiopurine S-methyl transferase (TPMT) rendah-sedang. Pada pasien dengan aktivitas TPMT rendah, mielotoksisitas dapat terjadi secara berat, bahkan sampai mengancam nyawa. Toksisitas akan lebih berat jika terjadi reaksi penolakan transplan
  • Risiko keganasan, terutama kanker kulit, pada penggunaan pasca transplantasi ginjal

  • Infeksi oportunistik akibat efek imunosupresan pada penggunaan jangka panjang azathioprine. Sesuaikan dosis azathioprine pada kondisi ini
  • Azathioprine dilaporkan dapat menyebabkan penurunan spermatogenesis sementara dalam penurunan fungsi dan viabilitas sperma. Hasil ini didapatkan pada penelitian pada hewan coba. Belum ditemukan hasil penelitian sejenis pada manusia
  • Efek samping lain yang pernah dilaporkan adalah terjadinya alopesia dan arthralgia.
  • Dilaporkan terjadi viremia Cytomegalovirus (CMV) yang menyebabkan pneumositis berat dan sindrom hemofagosit pada pasien dengan inflamattory bowel disease (IBD)[6,7]

Interaksi Obat

Obat ini dikontraindikasikan pada penggunaan bersamaan dengan febuxostat (xantin oksidase inhibitor) karena meningkatkan kadar azathioprine dengan menurunkan laju metabolisme. Penggunaan bersama xantin oksidase lain seperti allopurinol tidak disarankan dan memerlukan penyesuaian dosis.

Penggunaan bersama-sama dengan agen imunosupresif lainnya atau suplemen yang bersifat imunosupresif seperti pasak bumi harus mempertimbangkan peningkatan risiko infeksi.

Penggunaan bersama-sama dengan vaksin hidup harus mempertimbangkan manfaat dan risiko karena

  • Kerja azathioprine menurunkan efektifitas pemberian vaksin
  • Efek azathioprine menekan sistem imun dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping vaksin hidup

Interaksi obat lainnya adalah sebagai berikut:

Peningkatan Risiko Efek Samping

Penggunaan azathioprine bersama dengan obat-obatan berikut ini akan menyebabkan peningkatan risiko efek samping:

  • Penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE-inhibitor): meningkatkan risiko neutropenia
  • Hidroksiurea dan trimetropim: peningkatan risiko mielosupresi
  • Sulfametoksazol: leukopenia
  • Aminosalisilat: inhibisi enzim thiopurine S-methyltransferase (TPMT) sehingga meningkatkan risiko toksisitas
  • Agen alkilasi seperti siklofosfamid, klorambucil, atau melphalan: meningkatkan risiko keganasan

Interaksi Obat Lainnya

Azathioprine juga memiliki interaksi obat dengan obat-obat berikut:

  • Antikoagulan seperti heparin dan turunannya: penurunan efek antikoagulan
  • Siklosporin: menurunkan kadar siklosporin pada plasma[2,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

2. Medscape. Azathioprine. 2022. https://reference.medscape.com/drug/azasan-imuran-azathioprine-343191#10
6. FDA. Azathioprine. 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/016324s037,017391s016lbl.pdf
7. TGA. Azathioprine. 2022. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2010-PI-06832-3&d=2017111516114622483

Indikasi dan Dosis Azathioprine
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
    Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
  • Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
    Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
Diskusi Terkait
dr. Felicia
15 Agustus 2022
Melanoma Maligna pada Transplantasi Ginjal - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO DokterRisiko melanoma meningkat pada resipien transplantasi organ solid, seperti transplantasi ginjal. Angka mortalitas pada pasien transplantasi ginjal...
dr. Gabriela Widjaja
12 Agustus 2022
Antibiotik untuk Bakteriuria Asimtomatik pada Resipien Transplantasi Ginjal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Resipien transplantasi ginjal dengan bakteriuria asimtomatik umumnya diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih yang...
dr. Nurul Falah
23 Februari 2021
Apakah ibu hamil dapat mendonorkan ginjalnya?
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya seorang wanita sedang hamil 14 minggu, saat ini suami user telah didiagnosis dengan gagal ginjal kronis dan direkomendasikan untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.