Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Azathioprine general_alomedika 2018-06-29T16:42:16+07:00 2018-06-29T16:42:16+07:00
Azathioprine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Azathioprine

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Penggunaan azathioprine pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori D oleh FDA. Penggunaan azathioprine pada ibu menyusui tidak direkomendasikan karena sebagian kecil obat ditemukan pada ASI.

Penggunaan pada Kehamilan

Kategori D (FDA): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

Obat azathioprine termasuk dalam kategori D yakni sudah ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia. Pemberian azathioprine hanya dilakukan pada ibu hamil ketika memang sangat dibutuhkan dan tidak ada alternatif obat lainnya. Pemberian azathioprine pada ibu hamil untuk rheumatoid artritis sangat tidak dianjurkan.[6]

Azathioprine bersifat teratogenik pada kelinci pada pemberian dosis terapeutik pada manusia. Abnormalitas yang terjadi termasuk malformasi tulang dan organ viseral.

Pada bayi baru lahir dari ibu yang mendapatkan terapi azathioprine sebagai imunosupresan pasca transplantasi ginjal ditemukan abnormalitas imunologi. Dilaporkan 13 kasus dengan limfopenia, penurunan kadar IgG dan IgM, infeksi CMV dan penurunan timus. Laporan kasus lain didapatkan bahwa pansitopenia dan imunodefisiensi berat pada neonatus preterm.

Terdapat 1 laporan kasus (Tallent, et al.) yang melaporkan terjadinya mielomeningokel berat di region lumbar atas, dislokasi panggul bilateral dan talipes equinovarus bilateral pada bayi yang ayahnya mendapatkan terapi azathioprine jangka panjang

Wanita dalam usia reproduksi yang mengkonsumsi azathioprine disarankan untuk tidak hamil.

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Sebagian kecil azathioprine dapat ditemukan pada air susu ibu. Penggunaan azathioprine pada ibu menyusui tidak direkomendasikan.

Walaupun tidak ditemukan efek samping jangka pendek seperti infeksi pada bayi menyusui yang ibunya mengonsumsi azathioprine, efek jangka panjang belum dapat dipastikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi azathioprine pada ibu menyusui tidak memiliki efek pada bayi, namun, hal ini masih menjadi kontroversi. Dibutuhkan pendekatan interdisplin dan monitoring ketat pada bayi menyusui yang ibunya mengonsumsi azathioprine.[8]

Referensi

6. FDA. Azathioprine. 2017. Dapat diakses pada: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/016324s037,017391s016lbl.pdf

8. Singh M, Qualie J, Currie A, Howarth ES, Khare MM. Is breastfeeding safe with azathioprine?. Obstetric Medicine. 2011; 4: 104-107. DOI: 10.1258/om.2011.110013

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Az...

Artikel Terkait

  • Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
    Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
  • Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
    Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
  • Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
    Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
23 Februari 2021
Apakah ibu hamil dapat mendonorkan ginjalnya?
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya seorang wanita sedang hamil 14 minggu, saat ini suami user telah didiagnosis dengan gagal ginjal kronis dan direkomendasikan untuk...
Anonymous
15 Januari 2021
Untuk dapat menjadi pendonor ginjal apa saja langkah-langkah yang harus dijalani
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo sejawat semua, mau tanya info tentang transplantasi ginjal. Bagaimana cara kita mendaftarnya dan bagaimana cara kita mendapatkan donor ginjal, di RS mana...
dr.Ciho Olfriani
10 Februari 2020
Rekomendasi dokter sub spesialis untuk tindakan transplantasi ginjal pada pasien dengan gagal ginjal kronis
Oleh: dr.Ciho Olfriani
4 Balasan
Alo dokter!Saya mendapatkan pertanyaan dari pasien saya, Ny. NS, 28 tahun yang ingin mendonorkan ginjal untuk kakaknya, yang sudah didagnosis Gagal Ginjal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.