Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Formulasi Azathioprine general_alomedika 2018-06-29T16:16:58+07:00 2018-06-29T16:16:58+07:00
Azathioprine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Azathioprine

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Formulasi bentuk sediaan azathioprine di Indonesia hanya tersedia dalam bentuk tablet salut selaput 50 mg.

Bentuk Sediaan

Azathioprine tersedia dalam bentuk sediaan oral berbentuk tablet dengan dosis 25, 50, 75, dan 100 mg. Di luar negeri, terdapat sediaan injeksi berbentuk tepung dengan dosis 50 dan 100 mg. Pemberian azathioprine secara intravena dengan kepekatan 10 mg/mL dapat diberikan langsung atau dilarutkan dalam 0,9% NaCl atau dextrose 5% diberikan secara infus selama 30-60 menit, namun pada pelaksanaannya dapat diberikan dalam 5 menit hingga 8 jam.

Bentuk Sediaan di Indonesia

Sediaan yang ada di Indonesia hanya berupa tablet oral salut selaput 50 mg dengan merk dagang: Azathioprine Pch (Pharmachemie BV.-Netherland, Combiphar) dan  Imuran (Glaxo Wellcome Indonesia)[2,6]

Cara Penggunaan

Azathioprine biasanya diberikan secara oral. Pada penggunaan dengan indikasi pasca transplantasi ginjal, pemberian biasanya dimulai dengan pemberian intravena kemudian dilanjutkan dengan pemberian secara oral. Dosis pemberian secara oral adalah 1 hingga 2 kali sehari.[2]

Azathioprine memiliki efek samping saluran cerna yang tidak menyenangkan untuk pasien sehingga disarankan mengkonsumsi azathioprine bersamaan dengan makan.

Penggunaan azathioprine dapat meningkatkan kerja hati, konsumsi alkohol bersamaan dengan dengan azathioprine sangat tidak disarankan. Pada peminum alkohol rutin, konsumsi 1-2 gelas sekali atau 2 kali seminggu masih diperbolehkan. Konsumsi 4 gelas dalam 1 waktu walaupun tidak sering sangat tidak disarankan.

Cara Penyimpanan

Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang. Jauhkan dari sinar matahari langsung. Obat injeksi harus digunakan dalam 24 jam.[2]

Kombinasi dengan Obat Lain

Penggunaan pada pasien dengan indikasi mencegah reaksi penolakan transplan pasca transplantasi ginjal, pemberian azathioprine dapat dikombinasikan dengan terapi radiasi lokal, kortikosteroid dan agen sitotoksik lain.

Penggunaan pada pasien dengan rheumatoid artritis dapat dikombinasikan dengan NSAID dan/atau kortikosteroid dosis rendah.[2]

Referensi

2. Medscape. Azathiopurin. 2017. Dapat diakses pada: https://reference.medscape.com/drug/azasan-imuran-azathioprine-343191#10

6. FDA. Azathioprine. 2017. Dapat diakses pada: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/016324s037,017391s016lbl.pdf

Farmakologi Azathioprine
Indikasi dan Dosis Azathioprine

Artikel Terkait

  • Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
    Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
  • Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
    Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
  • Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
    Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
23 Februari 2021
Apakah ibu hamil dapat mendonorkan ginjalnya?
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya seorang wanita sedang hamil 14 minggu, saat ini suami user telah didiagnosis dengan gagal ginjal kronis dan direkomendasikan untuk...
Anonymous
15 Januari 2021
Untuk dapat menjadi pendonor ginjal apa saja langkah-langkah yang harus dijalani
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo sejawat semua, mau tanya info tentang transplantasi ginjal. Bagaimana cara kita mendaftarnya dan bagaimana cara kita mendapatkan donor ginjal, di RS mana...
dr.Ciho Olfriani
10 Februari 2020
Rekomendasi dokter sub spesialis untuk tindakan transplantasi ginjal pada pasien dengan gagal ginjal kronis
Oleh: dr.Ciho Olfriani
4 Balasan
Alo dokter!Saya mendapatkan pertanyaan dari pasien saya, Ny. NS, 28 tahun yang ingin mendonorkan ginjal untuk kakaknya, yang sudah didagnosis Gagal Ginjal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.