Indikasi dan Dosis Ropinirole
Indikasi ropinirole adalah untuk terapi penyakit Parkinson dan restless legs syndrome. Ropinirole juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan tidur dan gangguan motorik yang timbul di malam hari pada pasien dengan penyakit Parkinson. Dosis diberikan secara titrasi, disesuaikan dengan kondisi dan respon klinis masing-masing pasien.[1,2,7]
Penyakit Parkinson
Ropinirole diindikasikan untuk penatalaksanaan simptomatik penyakit Parkinson, baik sebagai monoterapi pada tahap awal maupun sebagai terapi tambahan bersama levodopa pada tahap lanjut.
Penggunaan ropinirole sebagai agonis dopamin dapat membantu mengurangi komplikasi motorik jangka panjang dari levodopa, seperti fenomena wearing-off dan diskinesia, dengan menstimulasi reseptor dopamin secara langsung dan lebih stabil. Kombinasi ropinirole dan levodopa memerlukan pemantauan ketat karena dapat memperberat diskinesia yang sudah ada, sehingga penyesuaian dosis obat dopaminergik mungkin diperlukan.
Dosis
Bila menggunakan sediaan immediate release, dosis inisial adalah 0,25 mg/hari dan boleh dinaikkan 0,75 mg/minggu pada minggu ke-1 hingga ke-4 sesuai dengan respon pasien. Setelah 4 minggu, dosis dinaikkan sebesar 1,5 mg/minggu sampai mencapai dosis harian 9 mg/hari. Peningkatan dosis pada minggu-minggu selanjutnya adalah 3 mg/minggu dengan dosis maksimal 24 mg/hari.[1,3,4]
Dosis tablet extended release dimulai dari 2 mg sekali sehari, dengan kenaikan bertahap 2 mg/minggu atau lebih lambat sesuai toleransi pasien, juga hingga dosis maksimum 24 mg/hari, meskipun umumnya dipertahankan pada dosis lebih rendah.
Pasien dapat langsung dialihkan dari bentuk lepas segera ke bentuk lepas lambat dengan dosis total harian ekuivalen, dan penyesuaian lebih lanjut dilakukan berdasarkan gejala klinis. Penghentian terapi harus dilakukan secara bertahap selama satu minggu untuk menghindari gejala putus obat.[12]
Restless Legs Syndrome
Restless legs syndrome (RLS) merupakan dorongan untuk menggerakkan kaki (terutama malam hari ketika tidur) untuk mengatasi sensasi panas, nyeri, atau kebas. Ropinirole bisa digunakan untuk RLS sedang sampai berat dan perbaikan bisa terjadi dalam 2 hari pasca inisiasi terapi.[1,4,7]
Dosis
Pada kasus sedang sampai berat, dosis inisial adalah 0,25 mg/hari pada 2 hari pertama. Bila pasien bisa mentoleransi pemberian obat, maka dosis dinaikkan menjadi 0,5 mg/hari sampai 1 minggu. Pada minggu ke-2, dosis dinaikkan menjadi 1 mg/hari selama 7 hari. Dosis bisa dinaikkan 0,5 mg/minggu sampai dosis maksimal 3 mg/hari. Pada minggu ke-7, dosis dinaikkan ke dosis maksimal 4 mg/hari. Titrasi dosis harus didasarkan pada respon individual dan tolerabilitas.[1,3,4]
Penyesuaian Dosis
Penyesuaian dosis ropinirole pada populasi khusus umumnya tidak diperlukan pada pasien lanjut usia (>65 tahun) maupun pasien dengan gangguan ginjal derajat sedang (klirens kreatinin 30–50 mL/menit). Namun, pada pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis, dosis awal yang direkomendasikan adalah:
- Penyakit Parkinson: 0,25 mg 3 kali sehari (sediaan immediate release) atau 2 mg sekali sehari (sediaan extended release)
Restless legs syndrome: 0,25 mg sekali sehari (sediaan immediate release)
- Dosis dapat ditingkatkan sesuai respons dan toleransi pasien, tanpa perlu dosis tambahan pasca-dialisis.
Ropinirole belum dievaluasi secara klinis pada pasien dengan gangguan ginjal berat yang tidak menjalani dialisis, dan tidak ada rekomendasi khusus untuk penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan hati.[12]