Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Ropinirole annisa-meidina 2025-08-08T10:44:57+07:00 2025-08-08T10:44:57+07:00
Ropinirole
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Ropinirole

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Indikasi ropinirole adalah untuk terapi penyakit Parkinson dan restless legs syndrome. Ropinirole juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan tidur dan gangguan motorik yang timbul di malam hari pada pasien dengan penyakit Parkinson. Dosis diberikan secara titrasi, disesuaikan dengan kondisi dan respon klinis masing-masing pasien.[1,2,7]

Penyakit Parkinson

Ropinirole diindikasikan untuk penatalaksanaan simptomatik penyakit Parkinson, baik sebagai monoterapi pada tahap awal maupun sebagai terapi tambahan bersama levodopa pada tahap lanjut.

Penggunaan ropinirole sebagai agonis dopamin dapat membantu mengurangi komplikasi motorik jangka panjang dari levodopa, seperti fenomena wearing-off dan diskinesia, dengan menstimulasi reseptor dopamin secara langsung dan lebih stabil. Kombinasi ropinirole dan levodopa memerlukan pemantauan ketat karena dapat memperberat diskinesia yang sudah ada, sehingga penyesuaian dosis obat dopaminergik mungkin diperlukan.

Dosis

Bila menggunakan sediaan immediate release, dosis inisial adalah 0,25 mg/hari dan boleh dinaikkan 0,75 mg/minggu pada minggu ke-1 hingga ke-4 sesuai dengan respon pasien. Setelah 4 minggu, dosis dinaikkan sebesar 1,5 mg/minggu sampai mencapai dosis harian 9 mg/hari. Peningkatan dosis pada minggu-minggu selanjutnya adalah 3 mg/minggu dengan dosis maksimal 24 mg/hari.[1,3,4]

Dosis tablet extended release dimulai dari 2 mg sekali sehari, dengan kenaikan bertahap 2 mg/minggu atau lebih lambat sesuai toleransi pasien, juga hingga dosis maksimum 24 mg/hari, meskipun umumnya dipertahankan pada dosis lebih rendah.

Pasien dapat langsung dialihkan dari bentuk lepas segera ke bentuk lepas lambat dengan dosis total harian ekuivalen, dan penyesuaian lebih lanjut dilakukan berdasarkan gejala klinis. Penghentian terapi harus dilakukan secara bertahap selama satu minggu untuk menghindari gejala putus obat.[12]

Restless Legs Syndrome

Restless legs syndrome (RLS) merupakan dorongan untuk menggerakkan kaki (terutama malam hari ketika tidur) untuk mengatasi sensasi panas, nyeri, atau kebas. Ropinirole bisa digunakan untuk RLS sedang sampai berat dan perbaikan bisa terjadi dalam 2 hari pasca inisiasi terapi.[1,4,7]

Dosis

Pada kasus sedang sampai berat, dosis inisial adalah 0,25 mg/hari pada 2 hari pertama. Bila pasien bisa mentoleransi pemberian obat, maka dosis dinaikkan menjadi 0,5 mg/hari sampai 1 minggu. Pada minggu ke-2, dosis dinaikkan menjadi 1 mg/hari selama 7 hari. Dosis bisa dinaikkan 0,5 mg/minggu sampai dosis maksimal 3 mg/hari. Pada minggu ke-7, dosis dinaikkan ke dosis maksimal 4 mg/hari. Titrasi dosis harus didasarkan pada respon individual dan tolerabilitas.[1,3,4]

Penyesuaian Dosis

Penyesuaian dosis ropinirole pada populasi khusus umumnya tidak diperlukan pada pasien lanjut usia (>65 tahun) maupun pasien dengan gangguan ginjal derajat sedang (klirens kreatinin 30–50 mL/menit). Namun, pada pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis, dosis awal yang direkomendasikan adalah:

  • Penyakit Parkinson: 0,25 mg 3 kali sehari (sediaan immediate release) atau 2 mg sekali sehari (sediaan extended release)
  • Restless legs syndrome: 0,25 mg sekali sehari (sediaan immediate release)

  • Dosis dapat ditingkatkan sesuai respons dan toleransi pasien, tanpa perlu dosis tambahan pasca-dialisis.

Ropinirole belum dievaluasi secara klinis pada pasien dengan gangguan ginjal berat yang tidak menjalani dialisis, dan tidak ada rekomendasi khusus untuk penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan hati.[12]

Referensi

1. Rewane A, Patel P, Nagalli S. Ropinirole. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554532/
2. Sringean J, Udomsirithamrong O, Bhidayasiri R. Too little or too much nocturnal movements in Parkinson’s disease: A practical guide to managing the unseen. Clin Park Relat Disord. 2024. 10:100258.
3. MIMS. Ropinirole: Uses, Dosage, Side Effects and More | MIMS Indonesia. 2025. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ropinirole?mtype=generic
4. Choi J, Horner KA. Dopamine Agonists. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551686/
7. Bugnicourt JM. Dopamine Agonists in the Treatment of Restless Legs Syndrome:Too Much of a Good Thing? J Sleep Med. 2024; 21:1–5. https://www.e-jsm.org/journal/view.php?doi=10.13078/jsm.230030
12. ASHP. Ropinirole. 2025. https://www.drugs.com/monograph/ropinirole.html

Formulasi Ropinirole
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Deteksi Demensia Pada Pasien Parkinson Dengan MoPaRDS
    Deteksi Demensia Pada Pasien Parkinson Dengan MoPaRDS
  • Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta
    Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta
  • Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
    Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
  • Obat yang Berpotensi Mencetuskan Restless Legs Syndrome
    Obat yang Berpotensi Mencetuskan Restless Legs Syndrome
  • Red Flags Tremor
    Red Flags Tremor

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 Februari 2025, 17:06
Membedakan Penyebab Tremor
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, mohon diskusinya nih.. Bagaimana ya cara membedakan tremor yang disebabkan oleh Parkinson dari tremor akibat Penyakit Wilson? Apakah cukup dari...
dr. Timotius Agung Soripada
Dibalas 04 September 2024, 13:44
Hubungan antara penggunaan NSAID dengan munculnya parkinson
Oleh: dr. Timotius Agung Soripada
1 Balasan
Alo teman sejawat, saya mhn informasi apakah ada hubungan antara penggunaan NSAID dengan penyakit Parkinson?
Anonymous
Dibalas 27 November 2023, 13:41
Pasien lansia 130 tahun dengan parkinson
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin diskusi dok Pasien lansia usia 130 tahun dengan parkinson, keluhan saat ini, demam disertai batuk dan nyeri menelan, sehingga penurunan nafsu makan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.