Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pengawasan Klinis Naproxen general_alomedika 2021-07-12T11:38:04+07:00 2021-07-12T11:38:04+07:00
Naproxen
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Naproxen

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, sp.FK
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pada pasien yang diberikan naproxen (naproksen) adalah monitor efek terapi dengan skala nyeri, dan monitor efek samping. Pasien yang menggunakan naproxen, terutama pasien lansia, harus segera berkonsultasi ke dokter apabila terdapat rasa tidak nyaman pada area abdomen, dada, kulit, maupun reaksi hipersensitivitas atau anafilaksis.

Pengawasan Efek Samping Akut

Efek samping akut utama adalah anafilaksis, dengan tanda kesulitan bernapas, bengkak pada wajah atau tenggorokan. Sedangkan efek samping yang sering dilaporkan adalah risiko gangguan gastrointestinal, seperti ulserasi, perdarahan, dan perforasi. Pasien harus diberikan edukasi untuk segera menghentikan mengkonsumsi naproxen dan berkonsultasi ke dokter jika mengalami refluks gastroesofageal, nyeri perut, dispepsi, hematemesis, dan melena.[1,2,7]

Efek samping naproxen berbahaya lainnya adalah peningkatan risiko penyakit kardiovaskular trombotik, seperti infark miokard dan stroke. Pasien harus waspada jika terdapat gejala angina pektoris, sesak nafas, dan tanda stroke seperti kelemahan ekstremitas dan bicara pelo.[2,7]

Penggunaan naproxen dapat menyebabkan hipertensi onset baru, perburukan hipertensi, serta retensi cairan dan edema. Oleh karena itu dibutuhkan kehati-hatian jika diberikan pada penderita hipertensi dan gagal jantung. Dianjurkan untuk mengukur tekanan darah secara rutin.[2,7]

Pengawasan Efek Samping Kronis

Penggunaan naproxen jangka waktu lama memiliki risiko terjadi sindrom Steven Johnson,  toxic epidermal necrolysis, nekrosis papila ginjal, dan peningkatan enzim hati.[1,2]

Pada penggunaan kronis harus dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk mencari kemungkinan anemia, tes fungsi ginjal, serta tes fungsi hati.[1,2,7]

Referensi

1. Brutzkus JC, Varacallo M. Naproxen. StatPearls Publishing LLC. 2018. https://www.researchgate.net/publication/329717682_Naproxen
2. FDA (2021). Naprelan (Naproxen Sodium) Control Release Tablets. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/020353s028lbl.pdf
7. Medicines (2021). Naproxen 250 mg and 500 mg tablets. https://www.medicines.org.uk/emc/files/pil.6023.pdf

Kontraindikasi dan Peringatan Na...

Artikel Terkait

  • Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
    Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
  • Platelet-Rich Plasma (PRP) Intra-Artikular Untuk Pengobatan Osteoartritis
    Platelet-Rich Plasma (PRP) Intra-Artikular Untuk Pengobatan Osteoartritis
  • Peran Glukosamin-Kondroitin dalam Penatalaksanaan Osteoarthritis
    Peran Glukosamin-Kondroitin dalam Penatalaksanaan Osteoarthritis
  • Penggunaan Knee Brace pada Osteoarthritis Lutut
    Penggunaan Knee Brace pada Osteoarthritis Lutut
  • Stop Injeksi Steroid Intraartikular pada Osteoarthritis Genu
    Stop Injeksi Steroid Intraartikular pada Osteoarthritis Genu

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
01 Februari 2022
Rentang waktu steroid injeksi pada pasien dengan Osteoartritis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, dokter mohon izin bertanya beberapa waktu yang lalu saya sempat didatangi pasien dengan kasus OA Genu Bilateral, pasien mengatakan pasca melakukan...
Anonymous
14 Januari 2022
Pasien wanita usia 37 tahun dengan nyeri di siku kiri dan jari-jari dan telapak tangan terasa kaku sulit menekuk
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter. Izin untuk diskusi mengenai kasus pasien ny. F usia 37 th dengan nyeri di siku kiri dan jari2 dan telapak tangan terasa kaku sulit menekuk. Sudah...
Anonymous
26 November 2021
Obat antinyeri untuk lansia dengan osteoarthritis - Farmakologi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Reni Widyastuti, Sp.FKMohon bertanya, Dok. Untuk orang lanjut usia dengan osteoarthritis yang sering mengeluhkan nyeri berkepanjangan, obat antinyeri...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.