Pengawasan Klinis Griseofulvin
Pengawasan klinis griseofulvin pada pasien dengan terapi jangka panjang mencakup berbagai sistem organ, seperti ginjal, hepar, dan sistem hematopoietik. Pemantauan dilakukan secara berkala berupa pemantauan tanda dan gejala klinis gangguan sistem organ, disertai pemantauan laboratorium jika diperlukan.
Studi yang dilakukan oleh Stolmeier et al menyatakan bahwa pemeriksaan laboratorium secara berkala tidak perlu dilakukan pada orang dewasa maupun anak-anak yang menerima terapi griseofulvin bila tidak memiliki riwayat penyakit hepar atau hematologi sebelumnya.
Selain itu, pasien juga perlu menjaga higienitas diri untuk mencegah kekambuhan. Penggunaan griseofulvin bersama dengan antijamur topikal dapat dipikirkan untuk mengurangi penyebaran material infektif yang dapat menjadi sumber penyebaran infeksi. [4,12]