Efek Samping dan Interaksi Obat Griseofulvin
Efek samping griseofulvin yang sering ditemukan adalah sakit kepala, reaksi gastrointestinal, dan erupsi kulit. Interaksi obat mayor yang pernah dilaporkan adalah dengan fenobarbital, antikoagulan, dan kontrasepsi oral. [2]
Efek Samping
Efek samping ringan yang paling sering terjadi adalah sakit kepala, dengan angka kejadian sekitar 15% dan dapat hilang dengan sendirinya walaupun terapi dilanjutkan. Efek samping pada sistem saraf pusat antara lain neuritis perifer, letargi, kebingungan, kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kelelahan, vertigo, dan drowsiness. Pasien dengan keluhan efek samping berupa drowsiness, sebaiknya tidak berkendara sendiri atau mengoperasikan mesin saat masih mengonsumsi griseofulvin.
Efek samping pada sistem gastrointestinal antara lain mual, vomitus, diare, heartburn, flatulens, mudah haus, oral thrush, dan perdarahan gastrointestinal. [4,6]
Efek samping hematologi yang dapat terjadi akibat konsumsi griseofulvin antara lain leukopenia dan neutropenia. Jika ditemukan keadaan ini, terapi tidak perlu dihentikan karena umumnya dapat hilang dengan sendirinya tanpa diberikan terapi apapun. Terapi baru dihentikan bila ditemukan granulositopenia. Pemeriksaan darah sebaiknya dilakukan minimal sekali seminggu dalam satu bulan pertama.
Efek samping pada ginjal antara lain albuminuria tanpa adanya insufisiensi ginjal. Efek samping pada kulit antara lain skin rash dan urtikaria, baik urtikaria dingin maupun urtikaria hangat, reaksi fotosensitivitas, eritema, serta erupsi bentuk vesikular dan morbiliformis. [1,4]
Kasus toxic epidermal necrolysis dan eritema multiforme akibat pemakaian griseofulvin pernah dilaporkan, namun insidensi efek samping serius pada pemakaian griseofulvin sangat rendah. [4]
Interaksi Obat
Griseofulvin dapat berinteraksi dengan golongan barbiturat. Interaksi ini akan menurunkan efikasi griseofulvin dengan cara mengurangi penyerapan griseofulvin di saluran cerna.
Penggunaan secara bersamaan griseofulvin dengan phenylbutazone dan obat sedatif dan hipnotik yang menginduksi enzim metabolik juga sebaiknya dihindari karena juga dapat menurunkan efikasi griseofulvin.
Pemberian secara bersamaan griseofulvin dengan antikoagulan warfarin atau dengan kontrasepsi oral dapat menurunkan efikasi warfarin maupun kontrasepsi oral. [2,4]