Indikasi dan Dosis Griseofulvin
Indikasi griseofulvin adalah pada kasus infeksi jamur di kulit, kulit kepala, rambut atau kuku yang membutuhkan terapi sistemik dikarenakan terapi topikal telah gagal atau tidak dapat diberikan.
Indikasi
Griseofulvin diindikasikan pada tinea barbae, tinea capitis, tinea corporis, tinea cruris, tinea pedis, dan tinea unguium yang disebabkan berbagai spesies Microsporum, Epidermophyton, dan Trichophyton. Griseofulvin tidak memiliki efek antifungi pada jamur jenis lain seperti Malassezia, Candida, atau chromomycosis.
Griseofulvin merupakan terapi lini pertama pada tinea capitis walaupun itraconazole dan terbinafine lebih banyak dipilih pada pasien dewasa. Griseofulvin paling banyak diresepkan pada tinea capitis anak-anak karena harganya relatif murah dan mudah didapatkan. Griseofulvin juga diindikasikan pada infeksi jamur onychomycosis, walaupun griseofulvin telah digantikan oleh antijamur generasi baru seperti terbinafine, itraconazole, dan fluconazole. [4,6,11]
Dosis
Dosis griseofulvin berbeda tergantung usia pasien. Lama pemberian disesuaikan dengan lokasi infeksi.
Dosis Dewasa
Pada pasien dewasa, dosis griseofulvin adalah 500 mg per hari. Namun, pada keadaan tertentu, seperti infeksi jamur pada kuku, dosis dapat ditingkatkan hingga 1000 mg per hari untuk mendapatkan respon yang diinginkan, kemudian baru diturunkan bertahap menjadi 500 mg per hari. [4]
Dosis Anak
Dosis yang biasa digunakan pada anak-anak adalah 10 mg/kg per hari dalam dosis terbagi. Dosis tidak boleh melebihi 1000 mg per hari. Griseofulvin juga sebaiknya tidak diberikan pada anak di bawah usia 2 tahun atau anak dengan berat badan kurang dari 16 kg. [4,8,9]
Lama Pemberian
Waktu yang diperlukan dalam pemberian terapi griseofulvin tergantung dari ketebalan keratin pada lokasi infeksi. Lesi pada rambut dan kulit setidaknya membutuhkan waktu 1 bulan, sedangkan pada kuku jari tangan dan kaki membutuhkan waktu setidaknya 6-12 bulan terapi. [4,8]