Pengawasan Klinis Sulfadiazine
Selama terapi dengan sulfadiazine, pengawasan klinis perlu diperhatikan terhadap risiko efek samping dari sulfadiazine berupa timbulnya tanda dan gejala hipersensitivitas atau asma, defisiensi folat, reaksi hemolitik pada penderita defisiensi G6PD, gangguan ginjal dan hati, eritematosus lupus, sindrom Stevens Johnson, atau nekrolisis epidermal toksik.
Risiko terjadinya sindrom Stevens Johnson dan nekrolisis epidermal toksik terutama terjadi pada minggu-minggu awal pengobatan. Jika ada gejala-gejala atau tanda-tanda efek samping ini, pengobatan harus segera dihentikan.
Pada pasien pediatrik, perlu diperhatikan tanda-tanda hiperbilirubinemia dan kernikterus, serta sindrom gasping.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan terkait penggunaan obat ini adalah:
- Sebelum terapi: kultur dan tes sensitivitas obat
- Selama terapi: pemeriksaan darah lengkap, urinalisis dengan pemeriksaan mikroskopik[5]
Pasien juga perlu dimonitor akan adanya tanda-tanda gangguan darah serius, seperti demam, pucat, purpura, urine berwarna gelap, atau ikterus.[11]