Pendahuluan Ofloxacin
Saat ini, ofloxacin lebih banyak digunakan dalam bentuk topikal tetes mata untuk konjungtivitis bakterial dan ulkus kornea atau tetes telinga, misalnya untuk otitis eksterna. Ofloxacin adalah fluorokuinolon generasi kedua yang sebelumnya digunakan secara luas untuk terapi infeksi bakteri ringan hingga sedang, tetapi kini telah digantikan oleh fluorokuinolon yang lebih kuat dan kurang toksik, seperti levofloxacin.[1]
Ofloxacin digunakan pada kasus infeksi yang disebabkan oleh strain yang rentan terhadap ofloxacin, seperti Staphylococcus sp., Streptococcus pneumoniae, Micrococcus sp., Corynebacterium sp., Branhamella catarrhalis, Pseudomonas sp., Pseudomonas aeruginosa, dan Haemophilus sp. Fungsi utama ofloxacin adalah bakterisidal yang akan menghambat pembentukan DNA bakteri dengan mengganggu kerja enzim DNA gyrase dan topoisomerasi IV. [1-3]
Ofloxacin memiliki karakteristik farmakodinamik sebagai obat antibiotik spektrum luas. Secara farmakokinetik, ofloxacin memiliki bioavailabilitas sekitar 98%. Saat terdistribusi di dalam plasma, 32% berkaitan dengan protein dan selanjutnya dimetabolisme di dalam hati. Ofloxacin akan dieliminasi mayoritas melalui urine, sebesar 65-68%.[1,3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)