Farmakologi Ofloxacin
Secara farmakologi, ofloxacin merupakan antibiotik golongan fluoroquinolone yang menghambat aktivitas supercoiling gyrase DNA bakteri dan menghentikan replikasi DNA. Ofloxacin merupakan oksazinokuinolon yang membawa substituen karboksi, fluoro, metil, dan 4-metilpiperazino.
Ofloxacin memiliki karakteristik farmakodinamik sebagai obat antibiotik spektrum luas yang dapat digunakan untuk infeksi oleh bakteri gram positif dan gram negatif. Secara farmakokinetik, ofloxacin sediaan oral memiliki bioavailabilitas sekitar 98%. Konsentrasi puncak, serum dicapai dalam 1-2 jam, sedangkan waktu paruh eliminasi sekitar 9 jam.[1,3,17]
Farmakodinamik
Ofloxacin bekerja dengan menghambat aktivitas enzim DNA gyrase (topoisomerase II) dan topoisomerase IV, dua enzim esensial dalam replikasi, transkripsi, dan perbaikan DNA bakteri. Inhibisi DNA gyrase terutama memengaruhi bakteri Gram negatif, sedangkan penghambatan topoisomerase IV lebih dominan pada bakteri Gram positif.
Gangguan pada kedua enzim ini menyebabkan terbentuknya kompleks stabil antara DNA dan enzim yang terjebak pada tahap pemutusan rantai, sehingga memicu kerusakan DNA ireversibel. Akumulasi kerusakan DNA menginduksi fragmentasi kromosom dan akhirnya memicu kematian sel bakteri melalui mekanisme bakterisidal. Mekanisme inilah yang membuat ofloxacin efektif dalam terapi infeksi, seperti infeksi saluran kemih dan selulitis.[1,3]
Farmakokinetik
Ofloxacin hampir diserap sempurna. Obat ini utamanya diekskresikan melalui urin melalui filtrasi glomerulus dan sekresi aktif.[1-3]
Absorpsi
Bioavailabilitas sediaan oral ofloxacin sekitar 98%. Konsentrasi puncak plasma dicapai dalam 1-2 jam. Pemberian bersama makanan tidak mempengaruhi konsentrasi puncak, namun dilaporkan akan menyebabkan pemanjangan waktu puncak plasma.[1,3,17]
Distribusi
Ofloxacin didistribusikan ke tulang, kartilago, empedu, kulit, sputum, sekret bronkial, efusi pleura, tonsil, air liur, mukosa gingiva, sekret hidung, aqueous humor, air mata, keringat, paru-paru, cairan vesikel, cairan pankreas, cairan asites, cairan peritoneal, sekret vagina, serviks, ovarium, semen, prostat, dan jaringan prostat. Untuk sebagian besar jaringan dan cairan ini, konsentrasi ofloxacin berkisar 0,5 hingga 1,7 kali konsentrasi serum.
Selain itu, ofloxacin juga terkonsentrasi di dalam neutrofil. Konsentrasi dalam sel neutrofil dilaporkan mencapai 8 kali lebih besar konsentrasi ekstraseluler.[1]
Metabolisme
Kurang dari 10% dari dosis tunggal ofloxacin dimetabolisme. Sekitar 3-6% dari dosis dimetabolisme menjadi desmetil-ofloxacin dan 1-5% dimetabolisme menjadi ofloxacin N-oksida.
Desmetil-ofloxacin aktif secara mikrobiologis, tetapi kurang aktif terhadap organisme yang rentan dibandingkan dengan ofloxacin. Ofloxacin N-oksida hanya memiliki aktivitas antibakteri minimal.[1]
Eliminasi
Sebagian besar ofloxacin dieliminasi melalui renal, yaitu sebesar 65% hingga 80% dari dosis yang diadministrasikan. Sebagian kecil, yaitu sekitar 4-8%, ofloxacin diekskresikan melalui feses dan sisanya melalui ekskresi bilier.
Waktu paruh eliminasi adalah sekitar 9 jam. Pada lansia, waktu paruh eliminasi berkisar 6,5-7,5 jam.[1,6,9,17]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha