Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Norfloxacin general_alomedika 2024-02-20T10:49:40+07:00 2024-02-20T10:49:40+07:00
Norfloxacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Norfloxacin

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Efek samping berat yang perlu diwaspadai pada penggunaan norfloxacin adalah tendinitis, ruptur tendon, aneurisma aorta, diseksi aorta, dan reaksi alergi berat. Efek samping yang paling umum dilaporkan dari norfloxacin adalah gangguan gastrointestinal, pusing, dan reaksi fotosensitif. Interaksi obat dengan antasida dapat menyebabkan penurunan absorpsi norfloxacin dan menurunkan efikasi terapi. Interaksi lain yang perlu diwaspadai adalah norfloxacin bisa menurunkan metabolisme teofilin.[3,4]

Efek Samping

Norfloxacin memiliki efek samping ringan hingga berat. Reaksi berat meliputi tendinitis, ruptur tendon, neuropati perifer, aneurisma dan diseksi aorta, serta eksaserbasi myasthenia gravis. FDA memasukkan black box warning pada  label norfloxacin terkait risiko tendinitis dan ruptur tendon pada seluruh kelompok usia.

Perlu pula diperhatikan bahwa semua jenis fluorokuinolon memperpanjang interval QT dengan memblok kanal kalium. Norfloxacin juga telah dikaitkan dengan efek samping terhadap sistem saraf pusat yang mencakup kejang, peningkatan tekanan intrakranial, serta psikosis.

Selain itu, potensi efek samping norfloxacin lainnya meliputi:

  • Hematologi: Leukopenia, neutropenia, eosinofilia, trombositopenia, penurunan hematokrit, dan pemanjangan waktu protrombin
  • Imun: Reaksi anafilaksis

  • Saraf: Pusing, nyeri kepala, mengantuk
  • Sistem indera: Gangguan penglihatan, peningkatan lakrimasi, tinnitus, hiperhidrosis, pruritus, ruam, ikterus
  • Kardiovaskuler: Takikardia, aritmia ventrikular, torsades de pointes, pemanjangan QT, vasculitis, aneurisma aorta, diseksi aorta
  • Gastrointestinal dan hepatobilier: Mual, nyeri dan kram perut, dispepsia, diare, anoreksia, peningkatan enzim hati, kolestasis hepar
  • Genitourinaria: Proteinuria, kristaluria, kandidiasis vulvovaginal

  • Muskuloskeletal: Rhabdomyolysis, tendinitis, ruptur tendon, tenosynovitis, kelemahan otot, nyeri punggung[3,4,6]

Interaksi Obat

Norfloxacin memiliki interaksi obat yang luas. Interaksi obat ini bisa meningkatkan risiko toksisitas kuinolon maupun mengganggu farmakokinetik dan efikasi obat.

Meningkatkan Efek Samping Norfloxacin

Pemberian kortikosteroid sistemik bersamaan dengan norfloxacin dapat meningkatkan risiko terjadinya tendinitis dan ruptur tendon. Contoh obat tersebut antara lain triamcinolone, methylprednisolone, prednison, dexamethasone, fludrocortisone, hydrocortisone, budesonide, clobetasol, desoximetasone, dan mometasone.[4,17]

Meningkatkan Efek Neuroeksitatori Norfloxacin

Pemberian norfloxacin bersamaan dengan beberapa jenis analgesik dapat meningkatkan efek neuroeksitatori atau potensi kejang dari norfloxacin. Contoh obat dengan interaksi tersebut antara lain asam mefenamat, diklofenak, ibuprofen, paracetamol, indomethacin, serta tramadol.[17]

Menurunkan Absorpsi Norfloxacin

Beberapa obat yang dikonsumsi bersamaan dengan norfloxacin dapat menyebabkan penurunan absorpsi obat di saluran cerna, sehingga dapat menurunkan konsentrasi serum dari norfloxacin. Obat-obatan tersebut antara lain:

  • Obat saluran cerna: antasida, sukralfat

  • Suplemen: zinc, kalsium, preparat besi, magnesium, dan obat lain dengan kandungan aluminium

Jika sedang mengonsumsi obat tersebut, sebaiknya beri jeda waktu konsumsi antara norfloxacin dengan obat lainnya.[4,17]

Menurunkan Ekskresi Norfloxacin

Pemberian norfloxacin bersamaan dengan obat probenecid dapat menurunkan ekskresi norfloxacin dari tubuh.[4,17]

Menurunkan Efek Terapi Norfloxacin

Pemberian norfloxacin bersamaan dengan obat nitrofurantoin dapat menurunkan efek terapi dari norfloxacin.[4,17]

Menurunkan Efikasi Vaksin Tifoid

Pemberian vaksin tifoid, jenis vaksin hidup yang dilemahkan strain Ty21a, bersamaan dengan norfloxacin dapat menghilangkan efek terapi vaksin tifoid. Hindari pemberian vaksin jenis ini, tunda hingga 3 hari setelah penghentian antibiotik, dan hindari pemberian antibiotik dalam 3 hari setelah dosis vaksin.[17]

Meningkatkan Efek Obat Lain

Fluorokuinolon seperti norfloxacin dapat meningkatkan efek hipoglikemik dari obat penurun gula darah seperti glimepiride, glipizide, insulin, acarbose, dan metformin.

Pemberian kuinolon bersamaan dengan obat antikoagulan seperti warfarin dapat meningkatkan efek antikoagulasi. Norfloxacin juga dapat meningkatkan aktivitas blok neuromuskular dari obat cisatracurium.[17]

Meningkatkan Efek Samping Obat Lain

Norfloxacin berpotensi meningkatkan reaksi fotosensitif dari obat asam aminolevulinat, baik sistemik maupun topikal. Norfloxacin juga dapat meningkatkan efek toksik dari heroin.

Norfloxacin dapat meningkatkan risiko methemoglobinemia jika diberikan bersamaan dengan capsaicin, diphenhydramine, meloxicam, serta obat anestesi seperti bupivacaine, lidocaine, dan tetracaine.

Norfloxacin dapat meningkatkan efek samping miopati, rhabdomyolisis dan myoglobinuria jika diberikan bersamaan dengan obat lain yang memiliki potensi efek muskuloskeletal serupa, seperti:

  • Antibiotik: Amphotericin B, ciprofloxacin, ofloxacin

  • Antivirus: Ganciclovir, lamivudin

  • Antiparasit: Chloroquine, ivermectin

  • Antihipertensi: Captopril, metildopa

  • Obat saluran cerna: Cimetidine, ranitidine, metoclopramide

  • Obat dyslipidemia: Fenofibrate, gemfibrozil, simvastatin, rosuvastatin

  • Obat saluran napas: Salmeterol, terbinafine

  • Obat golongan lain: Isoniazid, isotretinoin, methotrexate, phenytoin[4,17]

Menurunkan Metabolisme Obat Lain

Pemberian norfloxacin bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat menurunkan metabolisme obat tersebut sehingga dapat menurunkan metabolit aktif dari obat. Contoh obat dengan interaksi tersebut adalah:

  • Obat saluran napas: Aminophylline, teofilin, dan ambroxol

  • Obat jantung: Atorvastatin, carvedilol, clonidine, clopidogrel, nifedipine, propranolol, verapamil

  • Obat analgesik: Paracetamol, diklofenak, asam mefenamat, naproxen, tamoxifen, tramadol
  • Obat saluran cerna: Ondansetron

  • Obat neuro-psikotik: Alprazolam, aripiprazole, chlorpromazine, olanzapin, imipramine

  • Obat golongan lain: Cyclosporine, acyclovir, albendazole, azathioprine, kolkisin, estrogen terkonjugasi, flunarizine[17]

Meningkatkan Efek Pemanjangan QT Obat Lain

Pemberian norfloxacin bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko pemanjangan QT. Contoh obat dengan interaksi tersebut adalah:

  • Antiparasit: Chloroquine, hydroxychloroquine, amodiaquine
  • Antijamur: Levoketoconazole, fluconazole, ketoconazole, itraconazole

  • Antihistamin: Cetirizine, cyproheptadine, famotidine, loratadine, chlorpheniramine maleat

  • Antibiotik: Metronidazole, azithromycin, clarithromycin, erythromycin,  levofloxacin, moxifloxacin,
  • Obat neuro-psikotik: Amitriptyline, haloperidol, citalopram, escitalopram, risperidone, fluoxetine

  • Obat jantung: Losartan, amiodarone, procainamide, quinidine, digoxin

  • Obat saluran napas: Salbutamol, terbutaline, triprolidine
  • Obat saluran cerna: Loperamide, domperidone, cisapride[4,17]

Menurunkan Konsentrasi Serum Obat Lain

Pemberian norfloxacin bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat menurunkan konsentrasi serum dari obat tersebut, diantaranya adalah mycophenolate, dan derivat teofilin.[4,17]

Meningkatkan Konsentrasi Serum Obat Lain

Pemberian norfloxacin bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat meningkatkan konsentrasi serum dari obat tersebut, diantaranya adalah clozapine, fluticasone, midazolam, amoxicillin, ampicillin, cloxacillin, warfarin.[4,17]

Interaksi Makanan

Pemberian norfloxacin bersamaan dengan produk yang mengandung kafein dapat meningkatkan konsentrasi kafein pada serum darah.[4,17]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Queen Sugih Ariyani

Referensi

3. MIMS. Norfloxacin. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/norfloxacin?mtype=generic
4. New Zealand Medicines and Medical Devices Safety Authority. New Zealand Data Sheet: Norfloxacin. 2020. https://www.medsafe.govt.nz/profs/datasheet/a/ArrowNorfloxacintab.pdf
6. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 4539, Norfloxacin. National Center for Biotechnology Information.
17. Drugbank. Norfloxacin. 2023. https://go.drugbank.com/drugs/DB01059#show-approved

Indikasi dan Dosis Norfloxacin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
    Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
  • Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
    Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
  • Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
    Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
  • Metode Pengambilan Sampel Urine Noninvasif pada Anak
    Metode Pengambilan Sampel Urine Noninvasif pada Anak
  • Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2025, 10:00
Pemberian Cranberry untuk ISK
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok, mau menanyakan bagaimana efikasi penggunaan cranberry untuk isk, apakah bisa direkomendasikan ke pasien sebagai terapi? terima kasih dok 
dr.Silvia Indriani
Dibalas 13 November 2024, 15:37
Durasi pemakaian kateter urin pada retensi urin ec ISK
Oleh: dr.Silvia Indriani
2 Balasan
Halo dok, untuk pemakaian kateter urin pada pasien ISK yang mengalami retensi urin sebaiknya dilakukan berapa lama? Apakah ada minimal waktu yang diperlukan...
Anonymous
Dibalas 28 September 2024, 16:48
Nyeri pinggang dengan hasil urinalisa bilirubin positif 1 dan leukosituria
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya saya mendapatkan pasien dengan keluhan nyeri pinggang dan kurang tenaga di puskesmas. Dari hasil UL didapatkan Bilirubin positif 1...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.