Kontraindikasi dan Peringatan Cyproheptadine
Kontraindikasi cyproheptadine antara lain pada ibu menyusui dan anak di bawah usia 2 tahun. Peringatan perlu diberikan jika cyproheptadine diberikan selama kehamilan atau pada pasien dengan gangguan fungsi hepar.
Kontraindikasi
Kontraindikasi cyproheptadine antara lain:
- Hipersensitivitas terhadap cyproheptadine
Glaukoma sudut tertutup
Ulkus peptikum stenosis
- Obstruksi pyloroduodenal
- Hipertrofi prostat simptomatik
- Obstruksi leher vesika urinaria atau predisposisi retensi urine
- Pasien yang sedang menjalani terapi serangan asthma akut
- Neonatus atau infant prematur
- Geriatri
- Ibu menyusui
- Penggunaan bersamaan dengan monoamine oxidase inhibitors (MAOI)[7,8]
Peringatan
Penggunaan cyproheptadine pada pasien dengan insufisiensi ginjal perlu berhati-hati karena berisiko terjadi penurunan tingkat eliminasi obat dan metabolitnya.
Penggunaan juga perlu berhati-hati pada pasien dengan penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi dan penyakit jantung iskemik. Selain itu, gunakan juga dengan hati-hati pada pasien dengan tekanan intraokular meningkat, memiliki riwayat asthma atau kondisi saluran napas kronik lain, serta pasien dengan disfungsi tiroid.
Penggunaan pada geriatri harus dihindari karena insidensi efek antikolinergik yang tinggi, dapat mengeksaserbasi kondisi saluran kemih bawah atau benign prostatic hyperplasia.
Cyproheptadine dapat menyebabkan depresi saraf pusat yang bisa mengganggu status mental. Hati-hati penggunaan pada pekerjaan yang membutuhkan tingkat fokus yang tinggi, seperti berkendara atau mengendalikan mesin.
Cyproheptadine juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hepar. Biasanya keluhan mulai tampak dalam 1 hingga 6 minggu pemakaian, dengan gejala berupa cholestasis atau peningkatan enzim hepar. Umumnya kasus acute liver injury yang terjadi akibat konsumsi cyproheptadine bersifat ringan-sedang. Pada kasus ringan, cedera hepar akan sembuh dengan sendirinya setelah konsumsi dihentikan.[2,7,8,14,15]