Pendahuluan Benign Prostatic Hyperplasia
Benign prostatic hyperplasia (BPH), atau dikenal juga sebagai pembesaran prostat jinak, merupakan pembesaran kelenjar prostat yang bersifat jinak yang dapat menyebabkan sumbatan pada urethra pars prostatika, sehingga menyebabkan terhambatnya aliran urin keluar dari buli-buli.[1-3] Penyakit ini merupakan salah satu penyakit urologi yang paling sering ditemukan dalam praktik kedokteran sehari-hari yang ditandai dengan adanya gejala saluran kemih bawah/lower urinary track syndrome (LUTS).[4-6]
Diagnosis penyakit ini ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang serta penggunaan sistem skoring, seperti International Prostate Symptom Score (IPSS) atau American Urological Association Symptom Score Index (AUA-7).[5-7] Tata laksana pada benign prostatic hyperplasia terdiri dari terapi farmakologis dan tindakan pembedahan.
Pilihan metode terapi tergantung dari derajat keparahan gejala yang dialami pasien berdasarkan nilai skoring.[2,6,8]