Efek Samping dan Interaksi Obat Ketamine
Efek samping obat ketamine yang sering ditemukan adalah gangguan gastrointestinal seperti mual dan muntah. Selain itu ditemukan efek samping lain seperti peningkatan tekanan darah dan intraokular, diploplia, emergency phenomenon serta ketergantungan obat. Interaksi obat ini dengan alkohol bekerja secara sinergis.
Efek Samping
Efek samping lainnya yang pernah dilaporkan adalah:
- Gastrointestinal: mual, muntah, anoreksia, rasa tidak enak pada lambung
- Kardiovaskular: lebih umum dilaporkan adalah peningkatan tekanan darah, detak jantung, denyut nadi, dan jarang dilaporkan keadaan hipotensi, bradikardia dan aritmia
- Mata: diplopia, nistagmus, peningkatan tekanan intraokular ringan
- Neurologis: peningkatan tonus otot skeletal sehingga dapat terjadi gerakan tonik klonik menyerupai kejang
Emergency phenomenon: merasa bingung, halusinasi, rasa sangat bersemangat, tingkah laku yang tidak rasio
- Lainnya: ketergantungan obat ketamine, reaksi alergi [2,18,19,33]
Interaksi Obat
Interaksi ketamine dengan obat golongan barbiturat, anestesi inhalasi hidrokarbon halogen, atau gas halotan, dapat memperpanjang waktu paruh ketamine, sehingga memperpanjang waktu pemulihan. Penggunaan ketamine bersamaan dengan obat seperti ergometrin, atau tiroksin bekerja secara sinergistik, meningkatkan efek samping obat seperti meningkatkan tekanan darah. [2,32] Sebaiknya ketamine tidak diberikan bersamaan dengan obat golongan benzodiazepin, seperti diazepam, atau etanol, phenotiazines, sedatif H1-bloker, serta muscle relaxant karena dapat meningkatkan efek samping obat berupa depresi pernapasan.
Tabel 2. Interaksi Obat Ketamine
Interaksi Obat | Nama Obat |
Memperpanjang waktu paruh obat | Obat golongan barbiturat, anestesi inhalasi hidrokarbon halogen, gas halotan |
Peningkatan risiko hipertensi | Ergometrin, tiroksin |
Peningkatan risiko depresi pernapasan | Golongan benzodiazepin, etanol, phenotiazines, sedatif H1-blocker, muscle relaxant |