Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi dan Dosis Ketamine general_alomedika 2022-04-05T17:19:52+07:00 2022-04-05T17:19:52+07:00
Ketamine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Ketamine

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Indikasi obat ketamine adalah penggunaannya untuk induksi anestesi, analgesia perioperatif, prosedur sedasi, hingga terapi untuk depresi. Dosis ketamine disesuaikan dengan sediaan yang tersedia, sampai saat ini hanya tersedia bentuk injeksi di Indonesia. ketamine hanya diberikan di tempat yang memiliki fasilitas yang memadai seperti monitor dan alat pemantau jalan nafas bila intubasi diperlukan.

Induksi Anestesi

Secara Intravena

Pemberian secara intravena dosis dewasa dan anak usia 16 tahun keatas antara lain:

  • 1 – 4.5 mg/kgBB di bolus secara perlahan. Dengan dosis 2 mg/kgBB akan memberikan efek anestesi selama 5 – 10 menit.
  • 5 – 2 mg/kgBB di masukan ke dalam cairan infus dalam mikrodrip. [25]

Dosis rumatan dapat disesuaikan menurut kebutuhan pasien, dan kebutuhan zat anestetik tambahan. Rekomendasi WHO untuk dosis rumatan adalah 50-100 % dari dosis induksi. [18,25]

Secara Intramuskular

Pemberian secara intramuskular dosis dewasa dan anak usia 16 tahun ke atas, 6.5‒13 mg/kgBB, atau 9‒13 mg/kgBB memberikan efek anestesi bedah sekitar 12‒25 menit.

Dosis rumatan disesuaikan menurut kebutuhan anestetik pasien, dan apakah juga diperlukan zat anestetik tambahan. Rekomendasi WHO untuk dosis rumatan adalah 50-100% dari dosis induksi sebagaimana diperlukan. [18,25]

Analgesia Perioperatif

Pemberian ketamine pada sebagai analgesia perioperatif berdasarkan waktu operasi yang akan dilakukan.

Tindakan Medis Pendek

Tindakan dosis pendek merupakan prosedur tindakan yang kurang dari 60 menit. Dosis ketamine adalah 0.1 – 0.3 mg/kgBB secara bolus intravena dengan induksi.

Tindakan Medis Panjang

Tindakan medis ini adalah tindakan yang lebih panjang dan ditentukan pemberian infus atau tidak. Dosis yang diberikan adalah sebagai berikut:

  • Tidak direncanakan pemberian infus post operasi : dosis ketamine 0,1-0,3 mg/kgBB secara bolus intravena. Dosis dapat diulang tiap 30-60 menit selama operasi berlangsung.
  • Direncanakan infus pasca operasi: dosis ketamine 0,1-0,3 mg/kgBB secara bolus, kemudian dilanjutkan pemberian secara infus dosis 0,1-0,2 mg/kgBB/jam. Infus dapat dilanjutkan selama 24-72 jam. Setelah 24 jam pertimbangkan untuk mengurangi dosis menjadi ≤10 mg/jam. [16]

Perlu diingat bahwa obat injeksi ketamine harus diberikan secara perlahan, dalam waktu 60 detik. Pemberian obat ini secara cepat mengakibatkan depresi pernapasan, juga menaikkan tekanan darah. Karena induksinya yang cepat, setelah suntikan dosis awal, maka hendaknya pasien diletakkan pada ‘supported position’ selama pemberian obat ketamine ini. [18]

Prosedur Sedasi

Ketamine dapat diberikan pada prosedur sedasi. Pemberian prosedur sedasi dilakukan di ruangan yang memiliki monitor dengan ketersediaan alat intubasi.

Dosis Dewasa

Pemberian ketamine untuk prosedur sedasi pada usia dewasa adalah:

  • 5 mg/kgBB untuk dosis inisial, dan dititrasi sampai menimbulkan efek yang diinginkan.
  • Dosis maksimal : 2 mg/kgBB. [26]

Dosis Anak

Pemberian ketamine untuk prosedur sedasi pada anak adalah:

  • Dosis inisial : 1.5 mg/kgBB secara intravena dengan dosis maksimal 50 mg
  • Dilanjutkan dengan dosis : 0.5 mg/kgBB dengan dosis maksimal 25 mg.
  • Pemberian ketamine dapat diulang sampai didapatkan efek yang diinginkan dengan dosis maksimal 2.5 mg/kgBB. Pemberian dapat digunakan dengan preparasi intravena dan bisa diberikan secara intranasal. [27,28]

Penggunaan Lain

Terdapat beberapa kegunaan ketamine selain anestesi dan analgesia, beberapa kegunaan tersebut antara lain.

Efek Antidepresan

Studi melaporkan bahwa ketamine memiliki efek antidepresan, pada dosis rendah menunjukkan efek antidepresan yang kuat, kerja cepat, dan ditoleransi baik oleh banyak pasien. Meski demikian, efek obat pada dosis tunggal hanya berlangsung singkat. Dosis yang dianjurkan adalah 0.5 mg/kgBB secara intravena, tidak melebihi 6 minggu. [29,30,31]

Analgesia pada Setting Kegawatdaruratan

Literatur menyatakan bahwa ketamine dapat digunakan sebagai prosedur sedasi dan sebagai analgesia nyeri akut yang digunakan di instalasi gawat darurat. Pada dosis loading dewasa 0,25-1,0 mg/kgBB, dan anak 0,25-2,0 mg/kgBB secara IV, disuntikkan perlahan selama 30-60 detik. Dosis ini akan memberikan efek sedasi selama satu menit dengan durasi kerja obat 5-10 menit. [32]

Referensi

16. Gorlin, A.W., D.M. Rosenfeld, and H. Ramakrishna, Intravenous sub-anesthetic ketamine for perioperative analgesia. Journal of anaesthesiology, clinical pharmacology, 2016. 32(2): p. 160-167.
18. Drugs.com. ketamine. September 2018; Available from: https://www.drugs.com/pro/ketaminee-injection.html.
25. The World Health Organization, WHO Model Formulary. 2008, WHO: Geneva.
26. Newton A, Fitton L. Intravenous ketamine for adult procedural sedation in the emergency department: a prospective cohort study.Emerg Med J. 2008 Aug;25(8):498-501. doi: 10.1136/emj.2007.053421.
27. The Royal Children’s Hospital Melbourne. Ketamine use for procedural sedation. Available from: https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Ketamine_use_for_procedural_sedation/
28. Poonai N,Canton K, Ali S, et al. Intranasal ketamine for procedural sedation and analgesia in children: A systematic review. PLoS One. 2017 Mar 20;12(3):e0173253. doi: 10.1371/journal.pone.0173253. eCollection 2017.
29. Berman RM, Cappiello A, Anand A, et al., Antidepressant effects of ketaminee in depressed patients. Biol Psychiatry, 2000. 47(4): p. 351-4.
30. Tuck, A.N. and D.H. Ghazali, ketamine as a Rapid-Acting Antidepressant: Promising Clinical and Basic Research. American Journal of Psychiatry Residents' Journal, 2017. 12(3): p. 3-5.
31. Medscape. Dosing and Uses : ketamine. https://reference.medscape.com/drug/ketalar-ketamine-343099#0
32. Gales, A. and S. Maxwell. ketamine: Recent Evidence and Current Uses. Anesthesia WFSHAQ. p1-7. 2018; Available from: https://www.wfsahq.org/components/com_virtual_library/media/3a6c6301ec0cc1faf507f2959ae1ea1a-atow-381-00-01.pdf.

Formulasi Ketamine
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta
    Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta
  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
  • Kesehatan Mental dalam Kondisi Pandemik Virus Corona
    Kesehatan Mental dalam Kondisi Pandemik Virus Corona

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
24 Juni 2022
Kemana rujukan depresi akibat kerja?
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Alo dr. Fani SpOK.. ada pasien wanita 27 tahun, datang dg keluhan kecemasan hingga beranggapan lebih baik tdk ada di dunia ini. Saat anamnesis sepertinya...
Anonymous
31 Mei 2022
Indikasi tappering off antidepresan - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO, dr. Irwan Supriyanto, Ph.D., Sp.KJ,Ijin bertanya dok. Indikasi tappering off untuk pasien depresi yang mendapat pengobatan apa dan bagaimana...
dr.Dizi Bellari Putri
17 Maret 2022
Kaitan Resistensi Insulin dengan Gangguan Depresi Mayor - Artikel SKP
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Apakah dokter tahu? Tidak hanya diabetes melitus tipe 2, Gangguan depresi mayor (MDD) ternyata juga dilaporkan berhubungan dengan resistensi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.