Indikasi dan Dosis Ketamine
Indikasi obat ketamine adalah penggunaannya untuk induksi anestesi, analgesia perioperatif, prosedur sedasi, hingga terapi untuk depresi. Dosis ketamine disesuaikan dengan sediaan yang tersedia, sampai saat ini hanya tersedia bentuk injeksi di Indonesia. ketamine hanya diberikan di tempat yang memiliki fasilitas yang memadai seperti monitor dan alat pemantau jalan nafas bila intubasi diperlukan.
Induksi Anestesi
Secara Intravena
Pemberian secara intravena dosis dewasa dan anak usia 16 tahun keatas antara lain:
- 1 – 4.5 mg/kgBB di bolus secara perlahan. Dengan dosis 2 mg/kgBB akan memberikan efek anestesi selama 5 – 10 menit.
- 5 – 2 mg/kgBB di masukan ke dalam cairan infus dalam mikrodrip. [25]
Dosis rumatan dapat disesuaikan menurut kebutuhan pasien, dan kebutuhan zat anestetik tambahan. Rekomendasi WHO untuk dosis rumatan adalah 50-100 % dari dosis induksi. [18,25]
Secara Intramuskular
Pemberian secara intramuskular dosis dewasa dan anak usia 16 tahun ke atas, 6.5‒13 mg/kgBB, atau 9‒13 mg/kgBB memberikan efek anestesi bedah sekitar 12‒25 menit.
Dosis rumatan disesuaikan menurut kebutuhan anestetik pasien, dan apakah juga diperlukan zat anestetik tambahan. Rekomendasi WHO untuk dosis rumatan adalah 50-100% dari dosis induksi sebagaimana diperlukan. [18,25]
Analgesia Perioperatif
Pemberian ketamine pada sebagai analgesia perioperatif berdasarkan waktu operasi yang akan dilakukan.
Tindakan Medis Pendek
Tindakan dosis pendek merupakan prosedur tindakan yang kurang dari 60 menit. Dosis ketamine adalah 0.1 – 0.3 mg/kgBB secara bolus intravena dengan induksi.
Tindakan Medis Panjang
Tindakan medis ini adalah tindakan yang lebih panjang dan ditentukan pemberian infus atau tidak. Dosis yang diberikan adalah sebagai berikut:
- Tidak direncanakan pemberian infus post operasi : dosis ketamine 0,1-0,3 mg/kgBB secara bolus intravena. Dosis dapat diulang tiap 30-60 menit selama operasi berlangsung.
- Direncanakan infus pasca operasi: dosis ketamine 0,1-0,3 mg/kgBB secara bolus, kemudian dilanjutkan pemberian secara infus dosis 0,1-0,2 mg/kgBB/jam. Infus dapat dilanjutkan selama 24-72 jam. Setelah 24 jam pertimbangkan untuk mengurangi dosis menjadi ≤10 mg/jam. [16]
Perlu diingat bahwa obat injeksi ketamine harus diberikan secara perlahan, dalam waktu 60 detik. Pemberian obat ini secara cepat mengakibatkan depresi pernapasan, juga menaikkan tekanan darah. Karena induksinya yang cepat, setelah suntikan dosis awal, maka hendaknya pasien diletakkan pada ‘supported position’ selama pemberian obat ketamine ini. [18]
Prosedur Sedasi
Ketamine dapat diberikan pada prosedur sedasi. Pemberian prosedur sedasi dilakukan di ruangan yang memiliki monitor dengan ketersediaan alat intubasi.
Dosis Dewasa
Pemberian ketamine untuk prosedur sedasi pada usia dewasa adalah:
- 5 mg/kgBB untuk dosis inisial, dan dititrasi sampai menimbulkan efek yang diinginkan.
- Dosis maksimal : 2 mg/kgBB. [26]
Dosis Anak
Pemberian ketamine untuk prosedur sedasi pada anak adalah:
- Dosis inisial : 1.5 mg/kgBB secara intravena dengan dosis maksimal 50 mg
- Dilanjutkan dengan dosis : 0.5 mg/kgBB dengan dosis maksimal 25 mg.
- Pemberian ketamine dapat diulang sampai didapatkan efek yang diinginkan dengan dosis maksimal 2.5 mg/kgBB. Pemberian dapat digunakan dengan preparasi intravena dan bisa diberikan secara intranasal. [27,28]
Penggunaan Lain
Terdapat beberapa kegunaan ketamine selain anestesi dan analgesia, beberapa kegunaan tersebut antara lain.
Efek Antidepresan
Studi melaporkan bahwa ketamine memiliki efek antidepresan, pada dosis rendah menunjukkan efek antidepresan yang kuat, kerja cepat, dan ditoleransi baik oleh banyak pasien. Meski demikian, efek obat pada dosis tunggal hanya berlangsung singkat. Dosis yang dianjurkan adalah 0.5 mg/kgBB secara intravena, tidak melebihi 6 minggu. [29,30,31]
Analgesia pada Setting Kegawatdaruratan
Literatur menyatakan bahwa ketamine dapat digunakan sebagai prosedur sedasi dan sebagai analgesia nyeri akut yang digunakan di instalasi gawat darurat. Pada dosis loading dewasa 0,25-1,0 mg/kgBB, dan anak 0,25-2,0 mg/kgBB secara IV, disuntikkan perlahan selama 30-60 detik. Dosis ini akan memberikan efek sedasi selama satu menit dengan durasi kerja obat 5-10 menit. [32]