Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-09-02T12:09:49+07:00 2022-09-02T12:09:49+07:00
Ketamine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Ketamine

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Ketamine adalah zat anestesi disosiatif nonbarbiturat dan derivat sikloheksanon. Ketamine dapat digunakan untuk anestesi umum dalam prosedur diagnostik dan bedah jangka pendek. Selain itu, digunakan juga untuk analgesia perioperatif dan rapid sedation untuk pasien gaduh gelisah.[1-3]

WHO merekomendasikan penggunaan ketamine di negara-negara berkembang untuk keperluan anestesi dan analgesia. Sedangkan FDA menyetujui penggunaan ketamine sebagai anestesi dan prosedural sedasi.[1-3]

Ketamine juga dapat digunakan sebagai sedatif dan analgesik akut, baik untuk  pasien dewasa maupun anak, terutama pada pasien yang cemas dan tidak kooperatif. Penanganan nyeri akut dapat diakibatkan trauma, atau nyeri yang timbul karena suatu tindakan dalam prosedural sedasi medis, contohnya prosedur diagnostik yang bersifat invasif, proses imobilisasi fraktur tulang (reduksi tertutup), penanganan laserasi, atau penanganan nyeri pasca operasi.[4,5]

Ketamine terbatas dalam penggunaannya sebagai anestesi umum karena masa kerja yang singkat, dan efek samping psikologis obat yang menimbulkan halusinasi, agitasi, dan kebingungan (emergency phenomenon). Selain itu, ketamine juga menimbulkan efek simpatomimetik. Penggunaan ketamine jangka panjang dapat mengakibatkan inflamasi dan iritasi pada kandung kemih dan uretra, serta gangguan memori.[2,6]

Ketamine merupakan suatu zat arilsikloalkilamin, bentuk solid berupa bubuk kristal, warna putih, larut dalam air, berkomponen basa bebas, larut dalam lemak. Ketamine hidroklorida sediaan injeksi merupakan larutan steril, isotonik, dengan pH sedikit asam.[7]

Nama kimia: 2-(2-chlorophenyl)-2-(methylamino)cyclohexan-1-one.[2]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Ketamine

Perihal Deskripsi
Kelas Anestetik [8,9]
Subkelas Anestetik umum dan oksigen [8,9]
Akses Resep [10]
Wanita hamil Kategori FDA: N [11]
Kategori TGA: B3  [11,12]
Wanita menyusui Diekskresikan ke dalam air susu ibu[3,11,12]
Anak-anak Apabila perlu, sesuai usia dan aturan[13]
Infant Kontraindikasi untuk usia <3 bulan[13]
FDA Approved

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. The World Health Organization, WHO Recommends against International Control of ketamine. WHO, 2019.
2. U.S. National Library of Medicine. Pubchem: Ketamine. August 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
3. Rosenbaum, B.S. and J.L. Palacios. ketamine. StatPearls Publishing: Treasure Island (FL). February 2019.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
4. Schwenk ES, Viscusi ER, Buvanendran A, et al., Consensus Guidelines on the Use of Intravenous ketamine Infusions for Acute Pain Management From the American Society of Regional Anesthesia and Pain Medicine, the American Academy of Pain Medicine, and the American Society of Anesthesiologists. Regional Anesthesia and Pain Medicine, 2018. 43(5).
5. Green SM, Roback MG, Kennedy RM, Krauss B. Clinical Practice Guideline for Emergency Department ketamine Dissociative Sedation: 2011 Update. Annals of Emergency Medicine, 2011. 57(5): p. 449-461.
6. Morgan CJA, Dodds CM, Furby H, et al., Long-Term Heavy ketamine Use is Associated with Spatial Memory Impairment and Altered Hippocampal Activation. Frontiers in Psychiatry, 2014. 5: p. 149.
7. Li, L. and P.E. Vlisides, ketamine: 50 Years of Modulating the Mind. Frontiers in Human Neuroscience, 2016. 10: p. 612.
8. Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) atau Kepmenkes no HK.01.07/MENKES/6477/2021 tentang Daftar Obat Esensial Nasional. 2021.
9. The World Health Organization. WHO Model Lists of Essential Medicines. WHO 2017. http://www.who.int/medicines/publications/essentialmedicines/en/.
10. BPOM. Ketalar | PIO Nas. 2015. http://pionas.pom.go.id/obat/ketalar.
11. Drugs.com. Ketamine Pregnancy and Breastfeeding Warnings. August 2022. https://www.drugs.com/pregnancy/ketaminee.html.
12. TGA. Prescribing medicines in pregnancy database | Therapeutic Goods Administration (TGA). 2017. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database#searchname.
13. The Royal Children's Hospital Melbourne. Ketamine use for procedural sedation. Dec 2021.

Farmakologi Ketamine

Artikel Terkait

  • Pilih Ketamine sebagai Antidepresan Kerja Cepat
    Pilih Ketamine sebagai Antidepresan Kerja Cepat
  • Ketamine Dosis Rendah untuk Nyeri Akut di Instalasi Gawat Darurat
    Ketamine Dosis Rendah untuk Nyeri Akut di Instalasi Gawat Darurat
  • Ketamine Intranasal untuk Manajemen Nyeri pada Anak – Telaah Jurnal
    Ketamine Intranasal untuk Manajemen Nyeri pada Anak – Telaah Jurnal
  • Perbandingan antara Ketamine dengan ECT sebagai Terapi Depresi Mayor Resisten Obat – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan antara Ketamine dengan ECT sebagai Terapi Depresi Mayor Resisten Obat – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.