Pendahuluan Ketamine
Ketamine adalah suatu zat anestesi disosiatif nonbarbiturat, derivat sikloheksanon, yang dapat digunakan sebagai anestesi umum untuk prosedur diagnostik, bedah jangka pendek, dan sebagai analgesia perioperatif.
WHO merekomendasikan penggunaan ketamine di negara-negara berkembang untuk keperluan anestesi, dan analgesia, sedangkan FDA menyetujui penggunaan ketamine sebagai anestesi dan untuk prosedural sedasi. [1-3]
Ketamine juga dapat digunakan sebagai sedatif dan untuk mengatasi nyeri akut pada pasien dewasa maupun anak. Terutama pada pasien yang cemas dan tidak kooperatif. Penanganan nyeri akut ini dapat diakibatkan trauma, atau nyeri yang timbul karena suatu tindakan dalam prosedural sedasi medis, contohnya prosedur diagnostik yang bersifat invasif, proses imobilisasi fraktur tulang (reduksi tertutup), penanganan laserasi, atau penanganan nyeri pasca operasi. [4,5]
Ketamine terbatas dalam penggunaannya sebagai anestesi umum karena masa kerja yang singkat, dan efek samping psikologis obat yang menimbulkan halusinasi, agitasi, dan kebingungan (emergency phenomenon). Selain itu, ketamine juga menimbulkan efek simpatomimetik. Penggunaan ketamine jangka panjang dapat mengakibatkan inflamasi dan iritasi pada kandung kemih dan uretra, serta gangguan memori. [2,6]
Ketamine merupakan suatu zat arilsikloalkilamin, bentuk solid berupa bubuk kristal, warna putih, larut dalam air, berkomponen basa bebas, larut dalam lemak. Ketamine hidroklorida sediaan injeksi merupakan larutan steril, isotonik, dengan pH sedikit asam. [7,8]
Nama kimia: 2-(2-chlorophenyl)-2-(methylamino)cyclohexan-1-one.
Tabel 1. Deskripsi Singkat Ketamine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Anestetik [9,10] |
Subkelas | Anestetik umum dan oksigen [9, 10] |
Akses | Resep [11] |
Wanita hamil | Kategori FDA: N [7,12] |
Kategori TGA: B3 [12,13] | |
Wanita menyusui | Diekskresikan ke dalam air susu ibu |
Anak-anak | Apabila perlu, sesuai usia dan aturan |
Infant | Tidak direkomendasikan [14] |
FDA | Approved [15] |