Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Oxycodone general_alomedika 2023-02-23T09:18:19+07:00 2023-02-23T09:18:19+07:00
Oxycodone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Oxycodone

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Farmakologi oxycodone atau oksikodon adalah sebagai alkaloid mirip morfin, yang memiliki aktivitas analgesik. Oxycodone bekerja secara selektif relatif pada reseptor μ (mu) di sistem saraf pusat, dan dapat mempengaruhi reseptor lainnya.[2,3]

Farmakodinamik

Oxycodone berikatan dengan reseptor opioid μ (mu) dengan aktivitas agonis. Oxycodone juga berikatan secara lemah dengan reseptor opioid delta dan kappa. Obat ini bersifat larut dalam lemak seperti morfin, tetapi keduanya kurang larut dibandingkan fentanyl.[2,7]

Aktivitas oxycodone pada reseptor opioid di sistem saraf pusat menghasilkan efek analgesik. Secara spesifik, ikatan oxycodone dengan reseptor opioid menyebabkan pertukaran guanosin trifosfat (GTP) dengan guanosin difosfat (GDP) pada kompleks protein G. Proses ini menyebabkan inhibisi produksi cAMP dan menghambat pelepasan neurotransmitter nosiseptif, seperti substansi P, GABA, dopamine, asetilkolin, dan noradrenalin.[2,8]

Oxycodone juga menyebabkan hiperpolarisasi sel dan menurunkan eksitabilitas saraf.[2,8]

Efek pada Sistem Saraf Pusat

Aktivitas oxycodone pada pusat respirasi di otak dapat menyebabkan depresi napas. Selain itu, refleks batuk di medulla akan tersupresi dan pupil menjadi miosis.[2]

Efek pada Sistem Gastrointestinal dan Otot Polos Lain

Pada sistem gastrointestinal, oxycodone menyebabkan penurunan laju peristaltik usus dan peningkatan tonus otot di kolon sehingga menyebabkan konstipasi. Selain itu, terdapat peningkatan tonus otot pada bagian antrum lambung dan duodenum, menyebabkan perlambatan pengosongan lambung.[2,5]

Efek pada Kardiovaskular

Pelepasan histamin akibat oxycodone dapat menyebabkan flushing, berkeringat, dan penurunan tekanan darah.[2]

Efek pada Endokrin

Oxycodone dapat memberi efek inhibisi terhadap adrenocorticotropic hormone (ACTH), kortisol, testosteron, dan luteinizing hormone (LH). Oxycodone juga memberi efek stimulasi pada prolaktin, hormon pertumbuhan, insulin, dan glukagon.[2,5]

Farmakokinetik

Bioavailabilitas oxycodone tidak dipengaruhi oleh makanan. Obat ini mayoritas dimetabolisme di hepar, kemudian diekskresikan di ginjal.

Absorpsi

Pada pemberian peroral, oxycodone memiliki bioavailabilitas 60‒87%. Efek obat akan tampak 1 jam setelah dikonsumsi, dan bertahan selama 12 jam. Waktu paruh plasma adalah 3‒5 jam, dan kadar plasma stabil tercapai dalam 24 jam.[3]

Distribusi

Oxycodone didistribusikan ke otot skelet, hepar, intestinal, paru, limpa, dan otak. Oxycodone bersifat larut dalam lemak dan terdifusi secara pasif pada sawar darah otak. Obat ini dapat melewati plasenta dan diekskresikan di ASI.

Volume distribusi oxycodone sebesar 2,6 L/kg. Sekitar 45% oxycodone akan terikat pada albumin dan alpha1-acid glycoprotein.[2,3,8-10]

Metabolisme

Oxycodone dimetabolisme di hepar, dengan hasil metabolit utama noroksikodon dan noroksimorfon. Terdapat 4 reaksi utama oxycodone, di antaranya N-demethylation oleh CYP3A4 dan 3A5 (hasil metabolit noroksikodon), O-demethylation oleh CYP2D6 (hasil metabolit noroksimorfon).

Sementara, 6-keto-reduction akan mereduksi noroksikodon menjadi alfa atau beta noroksikodol, oksimorfon menjadi alfa atau beta oksimorfol, dan oksikodon menjadi alfa dan beta oksikodol. Metabolit aktif dapat dikonjugasi sebelum eliminasi.[8]

Eliminasi

Oxycodone dan metabolitnya dieliminasi melalui urine, dengan waktu paruh eliminasi 2‒4 jam. Dalam urin, dapat ditemukan senyawa noroksikodon tak terikat (23%), oksimorfon (<1%), oksimorfon terkonjugasi (10%), oksikodon bebas dan terikat (8,9%), noroksimorfon (14%), dan metabolit tereduksi (18%).[8,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Oxycodone. 2023. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Oxycodone
3. Ordóñez Gallego A, et al. Oxycodone: a pharmacological and clinical review. Clinical and Translational Oncology, 2007. 9(5): 298–307. doi:10.1007/s12094-007-0057-9
5. FDA. Oxycontin. 2015. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2015/022272s027lbl.pdf
7. Kalso E. Oxycodone, Journal of Pain and Symptom Management. 2005;29(5): 47-56. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0885392405000369
8. Drugbank. Oxycodone. 2023. https://www.drugbank.ca/drugs/DB00497
9. MIMS. Oxycodone. 2023: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/oksikodon?mtype=generic
10. Medscape. Oxycodone. 2023. https://reference.medscape.com/drug/oxycontin-xtampza-er-oksikodon-343321#10

Pendahuluan Oxycodone
Formulasi Oxycodone

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
    Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2025, 18:55
Tata cara pemberian tramadol drip
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Selamat siang dokter TS, ingin bertanya untuk kasus nyeri tidak respons dengan pemberian Ketorolac direncanakan menggunakan tramadol drip, bagaimana tata...
Anonymous
Dibalas 17 Februari 2025, 10:39
Nyeri di pangkal paha luar sejak 2 minggu tanpa bengkak dan deformitas pada pasien wanita 55 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter senior dan teman sejawat sekalian. Ijin konsul dok, saya memiliki pasien dengan nyeri di pangkal paha luar sudah 2mingguan. Tidak ada bengkak...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 12:20
Penggunaan Neuralgin dan Asam Mefenamat secara bersamaan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, saya pernah mendapatkan kasus pasien nyeri otot pinggang karena salah posisi ketika duduk. Lalu pasien diberikan Neuralgin dan Asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.