Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Oksikodon general_alomedika 2020-05-28T10:33:06+07:00 2020-05-28T10:33:06+07:00
Oksikodon
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Oksikodon

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Penggunaan oksikodon pada kehamilan dan menyusui tidak disarankan. Oksikodon dapat memberikan efek putus obat pada janin yang dikandung atau bayi yang menyusu.

Penggunaan pada Kehamilan

FDA memasukkan oksikodon ke dalam kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin

TGA juga memasukkan oksikodon dalam kategori C. Artinya, berdasarkan mekanisme aksinya, obat diduga dapat memberikan efek buruk pada fetus manusia atau neonatus, namun tidak menyebabkan malformasi.

Opioid diketahui melewati plasenta dan dapat menyebabkan depresi napas. Penggunaan oksikodon juga dapat memperpanjang persalinan karena menurunkan kontraksi uterus.

Penggunaan oksikodon untuk ibu hamil dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan neonatal abstinence syndrome. Gejalanya mencakup gejala otonom (demam, ketidakstabilan temperatur), gastrointestinal (diare, muntah), dan neurologi (hiperaktif, high-pitched crying, peningkatan tonus otot, gangguan pola tidur).

Selain itu, konsumsi oksikodon saat hamil juga dihubungkan dengan kelainan kongenital, gangguan perkembangan fetus, still birth, dan persalinan preterm.[5,6,10]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Penggunaan oksikodon pada ibu menyusui tidak disarankan. Tikus yang diberi oksikodon saat menyusui menunjukkan anak yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil. Ukuran tubuh kembali normal setelah menyusui dihentikan. Pada manusia, oksikodon diketahui diekskresikan ke ASI, sehingga pemberian pada ibu menyusui dapat menyebabkan sedasi dan depresi nafas pada infant.[4]

Referensi

4. Pusat Informasi Obat Nasional. Oksikodon Hidroklorida. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Available from: http://pionas.pom.go.id/monografi/oksikodon-hidroklorida
5. FDA. OXYCONTIN. 2015. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2015/022272s027lbl.pdf
6. Drugs.com. Oxycodone. 2019. Available from: https://www.drugs.com/ppa/oksikodon.html
10. Medscape. Oxycodone. 2020. Available from: https://reference.medscape.com/drug/oxycontin-xtampza-er-oksikodon-343321#10

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ok...

Artikel Terkait

  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Bahaya Pemberian Pregabalin untuk Skiatika
    Bahaya Pemberian Pregabalin untuk Skiatika
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
    Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela Widjaja
31 Maret 2022
Antibiotik Tablet Hisap pada Nyeri Tenggorok - THT Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO dr Suyanti, Sp THT-KL, ijin bertanya Dok, apakah obat antibiotik tablet hisap masih efektif dan boleh untuk terapi tonsilofaringitis bakterial, Dok?...
drg. Annisa Widiandini
08 Desember 2021
Live Webinar Alomedika-Penanganan Nyeri di Praktik Sehari-hari. Minggu 12 Desember 2021 (10.00 - 12.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Penanganan Nyeri di Praktik Sehari-hari".Narasumber: Dr. dr. Tiara Anindhita, Sp.S(K) dr. Donna...
dr.Roshni Manwani
18 November 2021
Pasien wanita usia 36 tahun dengan nyeri pasca keselo (6bulan lalu) - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dok. Immaculata, Sp.S, Ijin bertanya dok, pasien usia 36 tahun, perempun, datang dengan nyeri pasca keselo (6bulan lalu) yang hilang timbul sudah lama,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.