Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Oxycodone general_alomedika 2023-02-23T09:28:13+07:00 2023-02-23T09:28:13+07:00
Oxycodone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Oxycodone

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Indikasi penggunaan oxycodone atau oksikodon adalah tata laksana nyeri intensitas sedang-berat, misalnya pada pasien kanker atau prosedur bedah. Pada dewasa, dosis oxycodone disesuaikan dengan jenis sediaan dan status toleransi pasien terhadap opioid.[4,6]

Dosis Dewasa

Apabila pasien diberikan oxycodone immediate release, dosis yang dianjurkan:

  • Dosis untuk pasien opioid-tolerant:10‒30 mg setiap 4‒6 jam
  • Dosis untuk pasien opioid-naïve: 5‒15 mg setiap 4‒6 jam[10]

Apabila pasien diberikan oxycodone extended release, dosis yang dianjurkan:

  • Dosis awal: 5 mg setiap 12 jam, dititrasi bertahap 5‒10 mg setiap 1‒2 hari, dengan dosis maksimal 400 mg/hari
  • Dosis >40 mg per pemberian atau dosis total >80 mg/hari hanya diberikan untuk pasien opioid-tolerant[6,10]

Dosis Anak

Pada bayi usia ≤6 bulan, dosis inisial yang disarankan adalah 0,025‒0,05 mg/kgBB/dosis, setiap 4‒6 jam. Pada bayi usia >6 bulan, anak, dan remaja, oxycodone diberikan sesuai berat badan:

  • Berat badan <50 kg: dosis inisial 0,1‒0,2 mg/kgBB/dosis setiap 4-6 jam. Untuk nyeri intensitas berat, direkomendasikan memulai dosis tinggi 0,2 mg/kgBB. Kisaran dosis oxycodone 5‒10 mg/dosis.
  • Berat badan ≥50 kg: dosis inisial 5‒10 mg setiap 4‒6 jam. Untuk nyeri intensitas berat dapat diberikan dosis inisial 10 mg, dengan dosis maksimal 20 mg/dosis.

Jika pasien mengalami nyeri berat, oxycodone diberikan hanya pada pasien anak ≥11 tahun, yang telah mendapatkan terapi opioid dan diketahui dapat mentoleransi opioid minimal dalam 5 hari berturut-turut dengan dosis sedikitnya 20 mg/hari selama minimal 2 hari. Pemberian opioid harian lainnya harus dihentikan. Pembulatan dosis dilakukan ke bawah sesuai sediaan tablet.[6]

Modifikasi Dosis

Bila diberikan dengan obat yang menyebabkan depresi sistem saraf pusat lain, mulai oxycodone dalam dosis ⅓  hingga ½ dosis inisial yang direkomendasikan. Penting untuk melakukan pemantauan tanda depresi napas, sedasi, dan hipotensi.[10]

Gangguan Fungsi Hati

Dosis diturunkan ⅓  atau ½ dosis awal. Dapat dimulai dalam dosis 2,5 mg dan dititrasi bertahap hingga mendapatkan respon yang diinginkan.[9,10]

Gangguan Fungsi Ginjal

Pada pasien dengan klirens kreatinin <60 mL/menit, konsentrasi oxycodone dalam serum dapat meningkat hingga 50%. Oleh karena itu, dosis oxycodone perlu disesuaikan dengan respon klinis pasien.[9,10]

Geriatri

Pemberian oxycodone pada geriatri adalah dengan mengurangi dosis inisiasi menjadi ⅓ hingga ½ dosis dan dititrasi secara berhati-hati. Hal ini dilakukan karena pada usia lanjut terjadi penurunan klirens dari oxycodone dan peningkatan konsentrasi plasma.[5,10]

Penghentian Terapi

Oxycodone tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. Penghentian terapi harus dilakukan secara bertahap. Penurunan dosis dapat dilakukan dengan cara lambat yaitu penurunan 10% dosis setiap minggu, ataupun secara cepat yaitu penurunan dosis 25‒50% setiap beberapa hari.[6,10]

Belum ada ketentuan titrasi oksikodon secara universal. Oleh karena itu, titrasi oxycodone harus dipertimbangkan secara individual untuk mengurangi risiko gejala putus obat.[6,10]

Pada pasien yang mendapatkan terapi oxycodone dalam jangka waktu lama, disarankan untuk melakukan titrasi lambat. Sedangkan, pada pasien yang mengalami efek samping yang berat, dapat dipertimbangkan titrasi oxycodone secara cepat.[6]

Overdosis

Pada kondisi overdosis oxycodone dapat terjadi:

  • Depresi napas
  • Penurunan kesadaran, dapat diukur dengan Glasgow coma scale

  • Kulit terasa dingin dan basah
  • Pupil miosis
  • Flaksid otot skeletal
  • Pada kasus yang berat, dapat terjadi edema paru, bradikardia, hipotensi, obstruksi napas, dan kematian

Bila terjadi overdosis, hal pertama yang harus dilakukan adalah mempertahankan patensi jalan napas. Pada kondisi syok atau edema paru, pasien diberikan terapi suportif seperti oksigen atau obat vasopressor.

Naloxone atau nalmefene merupakan obat antagonis opioid yang diberikan hanya saat terjadi depresi napas atau sirkulasi yang disebabkan oleh overdosis oxycodone. Obat ini diberikan secara hati-hati pada pasien dengan ketergantungan opioid, karena dapat menyebabkan gejala putus obat.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; Oxycodone. 2020 Nov. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547955/
4. Pusat Informasi Obat Nasional. Oksikodon Hidroklorida. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2020. http://pionas.pom.go.id/monografi/oksikodon-hidroklorida
5. FDA. Oxycontin. 2015. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2015/022272s027lbl.pdf
6. Drugs.com. Oxycodone. 2021. https://www.drugs.com/oxycodone.html
9. MIMS. Oxycodone. 2023: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/oksikodon?mtype=generic
10. Medscape. Oxycodone. 2023. https://reference.medscape.com/drug/oxycontin-xtampza-er-oksikodon-343321#10

Formulasi Oxycodone
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
    Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2025, 18:55
Tata cara pemberian tramadol drip
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Selamat siang dokter TS, ingin bertanya untuk kasus nyeri tidak respons dengan pemberian Ketorolac direncanakan menggunakan tramadol drip, bagaimana tata...
Anonymous
Dibalas 17 Februari 2025, 10:39
Nyeri di pangkal paha luar sejak 2 minggu tanpa bengkak dan deformitas pada pasien wanita 55 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter senior dan teman sejawat sekalian. Ijin konsul dok, saya memiliki pasien dengan nyeri di pangkal paha luar sudah 2mingguan. Tidak ada bengkak...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 12:20
Penggunaan Neuralgin dan Asam Mefenamat secara bersamaan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, saya pernah mendapatkan kasus pasien nyeri otot pinggang karena salah posisi ketika duduk. Lalu pasien diberikan Neuralgin dan Asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.