Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Oksikodon general_alomedika 2020-05-28T10:14:47+07:00 2020-05-28T10:14:47+07:00
Oksikodon
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Oksikodon

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Indikasi oksikodon adalah untuk tata laksana nyeri intensitas sedang-berat, misalnya yang disebabkan oleh kanker ataupun prosedur bedah.[4]

Dosis Dewasa

Pada dewasa, dosis oksikodon disesuaikan dengan jenis sediaan dan status toleransi pasien terhadap opioid.

Apabila pasien diberikan oksikodon immediate release, dosis yang dianjurkan adalah :

  • Dosis untuk pasien opioid-tolerant:10-30 mg setiap 4-6 jam
  • Dosis untuk pasien opioid-naïve: 5-15 mg setiap 4-6 jam[10]

Apabila pasien diberikan oksikodon extended release, dosis yang dianjurkan adalah :

  • Dosis awal: 5 mg setiap 12 jam, dititrasi bertahap 5-10 mg setiap 1-2 hari dengan dosis maksimal 400 mg/hari
  • Dosis >40 mg per pemberian atau dosis total >80 mg/hari hanya diberikan untuk pasien opioid-tolerant[6,10]

Dosis Anak

Pada bayi usia ≤6 bulan, dosis inisial yang disarankan adalah 0,025-0,05 mg/kg/dosis setiap 4-6 jam.

Pada bayi usia >6 bulan, anak, dan remaja, oksikodon diberikan sesuai berat badan:

  • Berat badan < 50 kg: dosis inisial 0,1-0,2 mg/kg/dosis setiap 4-6 jam. Untuk nyeri intensitas berat, direkomendasikan memulai dosis tinggi 0,2 mg/kg. Kisaran dosis oksikodon 5-10 mg/dosis
  • Berat badan ≥50 kg: dosis inisial 5-10 mg setiap 4-6 jam. Untuk nyeri intensitas berat dapat diberikan dosis inisial 10 mg, dengan dosis maksimal 20 mg/dosis

Jika pasien mengalami nyeri berat, oksikodon diberikan hanya pada pasien anak ≥11 tahun yang telah mendapatkan terapi opioid dan diketahui dapat mentoleransi opioid minimal dalam 5 hari berturut-turut dengan dosis sedikitnya 20 mg/hari selama minimal 2 hari. Pemberian opioid harian lainnya harus dihentikan. Pembulatan dosis dilakukan ke bawah sesuai sediaan tablet.[6]

Modifikasi Dosis

Bila diberikan dengan obat yang menyebabkan depresi sistem saraf pusat lain, mulai oksikodon dalam dosis 1/3 hingga 1/2 dosis inisial yang direkomendasikan. Penting untuk melakukan pemantauan tanda depresi napas, sedasi, dan hipotensi.[10]

Gangguan Fungsi Hati

Dosis diturunkan 1/3 atau 1/2 dosis awal. Dapat dimulai dalam dosis 2,5 mg dan dititrasi bertahap hingga mendapatkan respon yang diinginkan.[9,10]

Gangguan Fungsi Ginjal

Pada pasien dengan klirens kreatinin <60 mL/menit, konsentrasi oksikodon dalam serum dapat meningkat hingga 50%. Oleh karena itu, dosis oksikodon perlu disesuaikan dengan respon klinis pasien.[9,10]

Geriatri

Pemberian oksikodon pada geriatri adalah dengan mengurangi dosis inisiasi menjadi 1/3 hingga 1/2 dosis dan dititrasi secara berhati-hati. Hal ini dilakukan karena pada usia lanjut terjadi penurunan klirens dari oksikodon dan peningkatan konsentrasi plasma.[5,10]

Penghentian Terapi

Oksikodon tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. Penghentian terapi harus dilakukan secara bertahap. Penurunan dosis dapat dilakukan dengan cara lambat yaitu penurunan 10% dosis setiap minggu, ataupun secara cepat yaitu penurunan dosis 25-50% setiap beberapa hari. Belum ada ketentuan titrasi oksikodon secara universal. Oleh karena itu, titrasi oksikodon harus dipertimbangkan secara individual untuk mengurangi risiko gejala putus obat.[6,10]

Pada pasien yang mendapatkan terapi oksikodon dalam jangka waktu lama, disarankan untuk melakukan titrasi lambat. Sedangkan, pada pasien yang mengalami efek samping yang berat, dapat dipertimbangkan titrasi oksikodon secara cepat.[6]

Overdosis

Pada kondisi overdosis oksikodon dapat terjadi:

  • Depresi napas
  • Penurunan kesadaran, dapat diukur dengan Glasgow Coma Scale

  • Kulit terasa dingin dan basah
  • Pupil miosis
  • Flaksid otot skeletal
  • Pada kasus yang berat, dapat terjadi edema paru, bradikardia, hipotensi, obstruksi napas, dan kematian

Bila terjadi overdosis, hal pertama yang harus dilakukan adalah mempertahankan patensi jalan napas. Pada kondisi syok atau edema paru, pasien diberikan terapi suportif seperti oksigen atau obat vasopressor.

Naloxone atau nalmefene merupakan obat antagonis opioid yang diberikan hanya saat terjadi depresi napas atau sirkulasi yang disebabkan oleh overdosis oksikodon. Obat ini diberikan secara hati-hati pada pasien dengan ketergantungan opioid karena dapat menyebabkan gejala putus obat.[5]

Referensi

4. Pusat Informasi Obat Nasional. Oksikodon Hidroklorida. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Available from: http://pionas.pom.go.id/monografi/oksikodon-hidroklorida
5. FDA. OXYCONTIN. 2015. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2015/022272s027lbl.pdf
6. Drugs.com. Oxycodone. 2019. Available from: https://www.drugs.com/ppa/oksikodon.html
9. MIMS. Oxycodone. 2020. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/oksikodon?mtype=generic
10. Medscape. Oxycodone. 2020. Available from: https://reference.medscape.com/drug/oxycontin-xtampza-er-oksikodon-343321#10

Formulasi Oksikodon
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Komparasi Efektivitas Paracetamol dan NSAID untuk Manajemen Nyeri pada Trauma Muskuloskeletal
    Komparasi Efektivitas Paracetamol dan NSAID untuk Manajemen Nyeri pada Trauma Muskuloskeletal
  • Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
    Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
    Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
16 November 2022
Pasien dengan nyeri post injeksi vitamin C
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok, saya ada pasien post inj. vit c 1cc terakhir needle wing sedikit bergeser krn pasien bergerak sehingga ada bagian yg mengenai jaringan...
Anonymous
25 Oktober 2022
Penanganan pasien dengan ischialgia/nyeri ischiatica - Rehabilitasi Medik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter Ananda, Sp.KFR izin bertanya untuk pasien dengan ischialgia/nyeri ischiatica, nyeri dan kekakuan tulang belakang karena osteoporosis atau...
dr. Syahadah Siregar, MARS
28 September 2022
Pasien dengan lutut kaku setelah bangun tidur
Oleh: dr. Syahadah Siregar, MARS
6 Balasan
Pasien datang dengan keluhan lutut tiba-tiba kaku saat bangun tidur. Tidak dapat berdiri apalagi berjalan. Px fisik tidak ditemukan pembengkakan, kemerahan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.