Meminimalkan Risiko Komplikasi Akibat Injeksi Dermal Filler

Oleh :
dr. Johannes Albert B. SpBP-RE

Meminimalkan risiko komplikasi akibat injeksi dermal filler harus dipahami oleh para praktisi yang melakukan prosedur tersebut. Pengenalan dan pemahaman yang baik mengenai risiko komplikasi akibat injeksi filler dapat menurunkan angka morbiditasnya. Semakin populernya prosedur injeksi dermal filler belakangan ini menyebabkan angka kejadian komplikasi turut meningkat.[1-3]

Dermal filler merupakan material yang sering digunakan untuk mengisi bagian-bagian tubuh yang memerlukan volume tambahan. Dermal filler dapat berasal dari bahan alami atau biosintetik. Bahan alami dari manusia misalnya lemak dan kolagen. Bahan yang berasal dari hewan misalnya kolagen bovine. Sedangkan dermal filler yang berasal dari produk biosintetik antara lain hyaluronic acidcalcium hydroxyapatitepolylactic acid, dan gel polyacrylamide.

Saat ini, dermal filler populer digunakan dalam prosedur estetik untuk mengisi bagian wajah yang kekurangan volume, terutama akibat penuaan. Semakin meningkatnya penggunaan filler, diiringi juga dengan meningkatnya angka kejadian komplikasi. Ini terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan praktisi mengenai risiko komplikasi, minimnya regulasi dan quality control, serta semakin berkembangnya industri yang sangat berorientasi pada keuntungan finansial.[1,2]

Referensi