Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Rosacea general_alomedika 2021-11-03T15:36:02+07:00 2021-11-03T15:36:02+07:00
Rosacea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Rosacea

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Rosacea adalah penyakit kulit kronis dan rekuren, yang muncul pada area wajah sentral, yaitu hidung, dagu, pipi, dan kening. Karakteristik lesi yang utama adalah flushing, eritema, pustul, papul, fima, dan telangiektasis. Selain menyerang kulit, pada 50-75% kasus rosacea juga dapat menyerang bagian mata. Gejala pada mata meliputi mata kering, kemerahan, berair, sensasi terbakar atau gatal, sensasi benda asing, sensitif terhadap cahaya, dan pandangan kabur.[1,2]

Rosacea paling sering menyerang orang dewasa dengan kisaran usia 30-50 tahun. Rosacea dilaporkan lebih banyak pada wanita dibandingkan laki-kaki, dengan tipe kulit yang berwarna cerah atau pada tipe kulit fototipe I dan II. Namun, masih belum jelas apakah prevalensi pada tipe kulit fototipe I dan II memang lebih tinggi, atau apakah perbedaan tersebut disebabkan oleh disparitas diagnostik. Pigmentasi kulit pada pasien dengan kulit berpigmen sedang hingga tinggi, seperti pada banyak pasien di Indonesia, dapat menutupi beberapa manifestasi rosacea yang paling khas, sehingga membuat diagnosis menjadi lebih sulit dan terlewatkan.[26]

Rosacea-min

Penyebab dari rosacea tidak diketahui secara pasti, namun diduga melibatkan berbagai faktor seperti genetik (riwayat penyakit rosacea pada keluarga), paparan sinar ultraviolet, reaksi imun, mikroorganisme (Demodex mites, Helicobacter pylori), faktor lingkungan, hingga diregulasi neurovaskular.[1]

Diagnosis rosacea ditegakkan murni berdasarkan penilaian klinis dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis meliputi pertanyaan terkait keluhan yang dialami, predileksi atau lokasi lesi kulit, keluhan pada mata, riwayat keluarga yang juga mengalami keluhan serupa, dan faktor risiko yang mungkin terlibat dalam proses terjadinya rosacea. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan pada kulit dan mata. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat ditentukan subtipe serta derajat keparahan rosacea. Terdapat 4 subtipe rosacea yakni eritematotelangiektatis, papulopustular, rinofima, dan okular.[1,2,5,27,28]

Tidak ada terapi definitif untuk rosacea, sehingga pengobatan difokuskan pada penekanan gejala. Banyak pasien mencari terapi karena kekhawatiran tentang penampilan fisik. Intervensi nonfarmakologis, seperti menghindari pemicu kemerahan, perawatan kulit yang lembut, dan penggunaan produk kosmetik untuk menyamarkan gejala, dapat membantu mengatasi masalah ini. Untuk pengobatan farmakologis, brimonidine memiliki bukti paling kuat terkait kemanjuran dalam mengelola eritema wajah persisten. Sementara itu, ivermectin topikal, metronidazole dan asam azelaik adalah terapi topikal lini pertama untuk papula dan pustula. Pemilihan strategi terapi harus disesuaikan dengan gejala klinis pasien, subtipe rosacea, derajat keparahan dari penyakitnya, serta respon terhadap terapi.[3,25,27]

Referensi

1. Farshchian M, Daveluy S. Rosacea. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557574/
2. Mikkelsen CS, Holmgren HR, Kjellman P, et al. Rosacea: a clinical review. Dermatol Reports. 2016;8(1):6387.
3. Rainer BM, Kang S, Chien AL. Rosacea: Epidemiology, pathogenesis, and treatment. Dermatoendocrinol. 2017;9(1):e1361574.
5. Gallo RL, Granstein RD, Kang S, et al. Standard classification and pathophysiology of rosacea: The 2017 update by the National Rosacea Society Expert Committee. J Am Acad Dermatol 2018; 78:148.
25. Maier L. Management of rosacea. Uptodate. 2021.
26. Alexis AF, Callender VD, Baldwin HE, et al. Global epidemiology and clinical spectrum of rosacea, highlighting skin of color: Review and clinical practice experience. J Am Acad Dermatol 2019; 80:1722.
27. Schaller M, Almeida LMC, Bewley A, et al. Recommendations for rosacea diagnosis, classification and management: update from the global ROSacea COnsensus 2019 panel. Br J Dermatol 2020; 182:1269.
28. Tan J, Almeida LM, Bewley A, et al. Updating the diagnosis, classification and assessment of rosacea: recommendations from the global ROSacea COnsensus (ROSCO) panel. Br J Dermatol 2017; 176:431.

Patofisiologi Rosacea

Artikel Terkait

  • Pemilihan Bentuk Sediaan Antibiotik untuk Penanganan Rosacea
    Pemilihan Bentuk Sediaan Antibiotik untuk Penanganan Rosacea
  • Efikasi Minocycline Topikal untuk Acne Rosacea Tipe Papulopustular
    Efikasi Minocycline Topikal untuk Acne Rosacea Tipe Papulopustular
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
Kemarin, 15:55
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....
Anonymous
Kemarin, 11:11
Vitamin A diberikan sampai anak umur berapa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun pertama saja atau harus...
Anonymous
Kemarin, 09:42
Induksi persalinan di puskesmas
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok.Izin bertanya, kapan kita bisa memutuskan induksi persalinan dg oxytocin jika setting nya di puskesmas ?Dan bagaimana prosedurnya yang tepat dlm...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.