Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Teknik Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) general_alomedika 2021-06-28T18:27:44+07:00 2021-06-28T18:27:44+07:00
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA)

Oleh :
dr. Rendy Singgih
Share To Social Media:

Teknik pemeriksaan inspeksi visual asetat (IVA) berupa pengolesan asam asetat 3-5% pada leher rahim dilanjutkan dengan inspeksi menggunakan mata untuk melihat adanya daerah abnormal. Daerah abnormal berupa daerah berwarna putih dengan batas tegas (acetowhite) menandakan kemungkinan  adanya lesi prakanker dari kanker serviks.

Persiapan Pasien

Sebelum menjalani pemeriksaan inspeksi visual asetat, perlu terlebih dahulu melakukan anamnesis untuk menggali ada tidaknya keluhan dan faktor risiko yang mengarah ke diagnosis kanker serviks. Setelahnya, lakukan informed consent dengan memberikan edukasi mengenai tindakan yang akan dilakukan serta tujuannya, dan meminta persetujuan pasien.

Sebelum melakukan tindakan, pastikan pasien tidak melakukan hubungan seksual sejak 24 jam sebelum pemeriksaan dan sudah mengosongkan kandung kemihnya terlebih dahulu.

Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan IVA adalah sebagai berikut:

  1. Spekulum
  2. Lampu
  3. Larutan asam asetat 3-5%
  4. Kapas lidi
  5. Sarung tangan
  6. Larutan klorin untuk dekontaminasi peralatan

Larutan asam asetat 3-5% dibuat dengan cara sebagai berikut:

  • 3%: encerkan asam asetat 25% menggunakan air dengan perbandingan 1:7. Contoh: 10 ml asam asetat 25% diencerkan menggunakan 70 ml air.
  • 5%: encerkan asam asetat 25% menggunakan air dengan perbandingan 1:4. Contoh: 10 ml asam asetat 25% diencerkan menggunakan 40 ml air.

Larutan asam asetat yang sudah diencerkan tidak boleh disimpan dan hanya boleh digunakan pada hari pembuatan.[8,12]

Posisi Pasien

Pasien diposisikan dalam posisi litotomi untuk memudahkan memasukkan spekulum dan visualisasi serviks.

Prosedural

Prosedural tindakan pemeriksaan inspeksi visual asetat (IVA) adalah sebagai berikut:

  1. Pastikan identitas, periksa status dan kelengkapan informed consent pasien
  2. Minta pasien untuk menanggalkan pakaiannya dari pinggang hingga lutut dan menggunakan kain yang sudah disediakan
  3. Posisikan pasien pada posisi litotomi
  4. Tutup area pinggang hingga lutut pasien dengan kain
  5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
  6. Bersihkan genitalia eksterna lalu masukkan spekulum
  7. Posisikan spekulum hingga serviks jelas terlihat
  8. Amati apakah ada jaringan kanker atau tidak. Jika terdapat jaringan kanker, maka pemeriksaan dihentikan
  9. Bersihkan serviks dari cairan, darah, dan sekret dengan kapas lidi bersih
  10. Amati apakah sambungan skuamo-kolumnar terlihat atau tidak
  11. Oleskan kapas lidi yang sudah dicelupkan ke dalam asam asetat 3-5% ke seluruh permukaan serviks
  12. Tunggu selama 1 menit lalu lihat apakah ada daerah yang mengalami perubahan warna atau tidak
  13. Keluarkan spekulum
  14. Buang sarung tangan, kapas dan bahan sekali pakai lainnya ke dalam tempat sampah khusus, sedangkan untuk alat-alat yang dapat digunakan kembali direndam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
  15. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien, kapan harus melakukan pemeriksaan serta rencana tata laksana jika diperlukan[8,12]

Dokumentasi Hasil Pemeriksaan IVA

Hasil pemeriksaan IVA didokumentasikan dengan mencantumkan apakah sambungan skuamokolumnar terlihat (penuh, sebagian atau tidak terlihat), hasil IVA (negatif, positif, kanker invasif), serta jumlah kuadran ektoserviks yang terkena. Hasil ini dibuat dalam bentuk gambar diagram yang menunjukkan daerah yang berubah warna (acetowhite).[8]

Contoh:

Seorang wanita, 35 tahun, saat dilakukan pemeriksaan IVA, sambungan skuamokolumnar terlihat, hasil IVA positif dengan daerah acetowhite pada kuadran 3 dan 4. Maka hasil pemeriksaan IVA dilaporkan sebagai berikut:

iva testt

Hasil pemeriksaan IVA diinterpretasikan sebagai berikut:

  • Negatif: Tidak tampak gambaran acetowhite, tampak polip, servisitis, inflamasi, kista naboti
  • Curiga kanker: Tampak ulkus pada serviks atau terlihat perdarahan yang menutupi gambaran acetowhite

  • Positif: Gambaran acetowhite pada daerah transformasi dengan atau tanpa peninggian margin sambungan skuamokolumnar, leukoplakia, kutil[8]

Jika terlihat adanya jaringan yang diduga kanker, maka hentikan pemeriksaan dan rujuk pasien untuk menjalani biopsi. Jika yang melakukan pemeriksaan IVA adalah spesialis obstetri dan ginekologi, maka biopsi langsung dapat dilakukan saat pemeriksaan IVA.

Jika hasil IVA positif, lakukan pemeriksaan kolposkopi dan biopsi. Jika normal, maka lakukan pemeriksaan IVA ulang dalam 3-5 tahun. Jika tidak, tangani berdasarkan hasil biopsi.

Jika biopsi tidak dapat dilakukan, penanganan dapat didasarkan pada hasil kolposkopi saja:

  • Normal: lakukan pemeriksaan IVA ulang dalam 3-5 tahun
  • Dicurigai cervical intraepithelial neoplasia: pertimbangkan apakah lesi dapat menjalani krioterapi atau tidak. Jika dapat, maka lakukan krioterapi dan follow up kondisi pasien dalam 9-12 bulan. Jika tidak, rujuk pasien untuk penanganan selanjutnya.
  • Kanker invasif: rujuk pasien untuk biopsi dan penanganan kanker serviks sesuai hasil biopsi[8,12]

Referensi

8. World Health Organization. Training of health staff in VIA, HPV detection test and cryotherapy-Trainees's handbook: World Health Organization; 2017.
12. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Teknis pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara. In Panduan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta; 2015. p. 16-20.

Kontraindikasi Pemeriksaan Inspe...
Edukasi Pasien Pemeriksaan Inspe...

Artikel Terkait

  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Kuadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Kuadrivalent pada Dewasa Muda
  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual
Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
16 Maret 2022
Live Webinar Alomedika - Masalah Kesehatan Perempuan. Sabtu, 19 Maret 2022 ( 10.00 - 11.30 WIB )
Oleh: dr. Intan Fajriani
2 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Masalah Kesehatan Perempuan." Narasumber :Dr. Jetty RH Sedyawan, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC) -...
dr.Ayu Purnama Sari
10 Maret 2022
Kanker cervix dan infeksi HPV - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr.Ayu Purnama Sari
2 Balasan
Alo dr. Utomo, SpOG, M. Kes, izin bertanya. Beberapa kali saya menemukan pasien ca cervix yang setelah digali anamnesisnya tanpa riwayat atau faktor risiko...
Anonymous
27 Oktober 2021
Risiko kanker serviks pada pengguna kondom - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dr. Thomas SpOG. Apakah ada studi yang mendukung peningkatan risiko kanker serviks pada wanita yang rutin menggunakan kondom saat berhubungan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.