Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Amniocentesis general_alomedika 2022-02-22T09:39:34+07:00 2022-02-22T09:39:34+07:00
Amniocentesis
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Amniocentesis

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Indikasi amniosentesis dapat dibagi menjadi indikasi riwayat abnormalitas kromosom, indikasi pasangan dengan risiko riwayat genetik dan riwayat genetik non kromosom.

Riwayat Abnormalitas Kromosom

Peningkatan risiko aneuploidi janin pada beberapa tes seperti,  wanita hamil dengan skrining positif untuk bayi sindromik atau memiliki hasil signifikan yang ditunjukan dari non-invasive prenatal test (NIPT), hasil penanda biokimia yang abnormal pada trimester pertama atau kedua, hasil sonografi genetik yang terlihat abnormal, wanita hamil yang memiliki riwayat janin yang sebelumnya memiliki kelainan kromosom, riwayat keluarga yang memiliki balanced translocation. Wanita hamil yang memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik.[1,2,5,16]

Pasangan dengan Risiko Penyakit Genetik

Pada trimester kedua, indikasi amniocentesis (amniosentesis) adalah usia kehamilan yang tua (> 35 tahun). Namun keadaan ini saja bukanlah merupakan indikasi prosedur invasif ini. Hasil positif pada pemeriksaan skrining biokimia.

Riwayat keluarga dengan abnormalitas kromosom seperti trisomi 18, trisomi 13 dan trisomi 21. Pasangan yang memiliki sifat/karier translokasi kromosom, pasangan dengan status karier penyakit resesif autosom, memiliki penyakit genetik X-link resesif, kelainan endokrin, suspek anemia fetus, sensitisasi rhesus, hidrops fetalis.[1,2,5,16]

Pasangan dengan Risiko Penyakit Genetik Nonkromosom

Adanya peningkatan risiko penyakit genetik, seperti deteksi penyakit genetik nonkromosom seperti hemofilia, thalassemia, dan kelainan metabolisme. Pada kondisi pasangan dengan risiko penyakit genetik nonkromosom, amniosentesis dapat dilakukan pada trimester kedua.

Indikasi amniosentesis untuk risiko penyakit genetik nonkromosom pada trimester ketiga dapat digunakan untuk memeriksa perkembangan paru janin pada bayi yang memiliki potensi kelahiran prematur, adanya kelainan bentuk pada janin dan infeksi seperti infeksi toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex, parvovirus.[1,2,5,16]

Selain untuk menilai perkembangan paru janin pada trimester akhir, amniosentesis dapat digunakan sebagai terapi pada kasus hidramnion (polihidramnion). Terapi ditujukan untuk meredakan ketidaknyamanan ibu dengan pengambilan cairan amniom untuk mengurangi tekanan. Amniosentesis terapeutik yang dilakukan untuk kasus polihidramnion adalah dengan pembuangan sekitar 2-3 liter cairan amnion. Terapi untuk pemberian obat secara intraamniotic juga dapat dilaksanakan.[1,2,5,16]

Referensi

1. Jummaat F, Ahmad S, Mohamed Ismail NA. 5-Year review on amniocentesis and its maternal fetal complications. Horm Mol Biol Clin Investig. 2019 Sep 20;40(2):/j/hmbci.2019.40.issue-2/hmbci-2019-0006/hmbci-2019-0006.xml. doi: 10.1515/hmbci-2019-0006. PMID: 31539354.
2. Kim MS, Moon MJ, Kang S, Jung SH, Chang SW, Ki HJ, Kim B, Ahn E. Obstetrical Outcomes of Amniocentesis or Chorionic Villus Sampling in Dichorionic Twin Pregnancies. J Korean Med Sci. 2019 May 13;34(18):e142. doi: 10.3346/jkms.2019.34.e142. PMID: 31074255; PMCID: PMC6509361.
5. Lehmann LS. How can we improve amniocentesis decision-making? Isr J Health Policy Res. 2016 Feb 5;5:4. doi: 10.1186/s13584-016-0060-0. PMID: 26855767; PMCID: PMC4743405.
16. Jindal A, Chaudhary C. Amniocentesis. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020

Pendahuluan Amniocentesis
Kontraindikasi Amniocentesis
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Kemarin, 13:50
Profilaksis Oftalmia Neonatorum: Apakah Masih Relevan? - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Apakah Dokter masih menerapkan pemberian tetes mata antibiotik profilaksis pada bayi baru lahir? Sebenarnya, tindakan ini bertujuan untuk...
Anonymous
Kemarin, 13:11
Daging tumbuh di vagina bagian dalam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Siang dok, izin berdiskusi ada pasien dengan keluhan daging tumbuh di vagina bagian dalam, user baru menyadari hal ini beberapa hari sebelum konsul,...
Anonymous
1 hari yang lalu
Pilihan antibiotik untuk terapi ISPA di layanan primer
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya pilihan antibiotik yang paling baik digunakan dalam terapi ISPA ec. bacterial infection di layanan primer apa ya dok? Di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.