Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Amniocentesis general_alomedika 2020-12-01T15:07:12+07:00 2020-12-01T15:07:12+07:00
Amniocentesis
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Amniocentesis

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Edukasi perlu dilakukan kepada wanita hamil yang akan menjalani amniosentesis mengenai indikasi, risiko, manfaat dan juga keterbatasan prosedur amniosentesis. Amniosentesis dapat mendeteksi semua anomali kromosom, namun tidak semua penyakit genetik. Pasien perlu memahami batasan prosedur dan pengujian ini. Pada ibu yang memiliki riwayat hepatitis B dan HIV, ibu dan pasangannya harus diberi tahu tentang kemungkinan janin terinfeksi hepatitis B atau HIV selama prosedur.[15-17]

Menurut studi oleh Homola dan Zimmer (2019), wanita yang baru saja menjalani prosedur amniosentesis disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik selama dua minggu  untuk mengurangi komplikasi pasca procedure seperti nyeri perut, adanya kontraksi uterus, pusing dan sinkop. Setelah prosedur, pasien di edukasi untuk segera menghubungi dokter jika mengalami demam atau pendarahan pervagina hebat, keputihan atau kram perut yang terjadi secara berkelanjutan. Hasil amniosentesis umumnya akan keluar 2-3 minggu.[1,2,4,15]

Referensi

1. Jummaat F, Ahmad S, Mohamed Ismail NA. 5-Year review on amniocentesis and its maternal fetal complications. Horm Mol Biol Clin Investig. 2019 Sep 20;40(2):/j/hmbci.2019.40.issue-2/hmbci-2019-0006/hmbci-2019-0006.xml. doi: 10.1515/hmbci-2019-0006. PMID: 31539354.
2. Kim MS, Moon MJ, Kang S, Jung SH, Chang SW, Ki HJ, Kim B, Ahn E. Obstetrical Outcomes of Amniocentesis or Chorionic Villus Sampling in Dichorionic Twin Pregnancies. J Korean Med Sci. 2019 May 13;34(18):e142. doi: 10.3346/jkms.2019.34.e142. PMID: 31074255; PMCID: PMC6509361.
4. Homola W, Zimmer M. Do lifestyle factors influence the rate of complications after amniocentesis? Adv Clin Exp Med. 2019 Oct;28(10):1339-1344. doi: 10.17219/acem/100360. PMID: 31237124.
15. WebMD. Pregnancy and Amniocentesis. 2018. https://www.webmd.com/baby/pregnancy-
16. Jindal A, Chaudhary C. Amniocentesis. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020
17. Roca, P. 2018. Amniocentesis. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/1997955-overview

Komplikasi Amniocentesis
Pedoman Klinis Amniocentesis
Diskusi Terbaru
dr. Rafenia Nayani
Hari ini, 16:24
Kapan menyarankan sufor untuk bayi bblr?
Oleh: dr. Rafenia Nayani
1 Balasan
Alo dokter. Izin konsul jika ad yg bisa membantu. Saya mendapatkan rujukan bidan dgn bayi bblr 2400 gram. Bayi lahir cukup bulan. Tidak ada penyulit...
Anonymous
Hari ini, 08:28
Terapi dan Edukasi Kondiloma Akuminata pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alodokter, izin berdiskusiSaya mendapatkan pasien berumur 35 tahun dengan keluhan muncul daging dibagian kelamin, pasien tidak mengetahui sudah berapa lama...
Anonymous
Hari ini, 08:01
Jahit dalam dengan benang non absorbable
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, apakah jahit dalam 1 kali dengan benang non absorbable perlu dibuka kembali benangnya atau benang itu dapat terurai sendiri nantinya?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.