Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Dialisis Ginjal general_alomedika 2022-12-07T13:49:59+07:00 2022-12-07T13:49:59+07:00
Dialisis Ginjal
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Dialisis Ginjal

Oleh :
dr.yenni
Share To Social Media:

Indikasi dialisis ginjal adalah pada gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Indikasi dialisis ginjal pada pasien penyakit gagal ginjal kronis adalah perikarditis, uremia, ensefalopati, kram otot yang parah, anoreksia hingga malnutrisi, gangguan elektrolit yang berat dan kelebihan cairan. Indikasi dialisis ginjal pada pasien penyakit gagal ginjal akut adalah untuk mempertahankan homeostasis, mempertahankan euvolemia, keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mencegah komplikasi metabolik. Dialisis ginjal pada gagal ginjal akut terutama dalam lingkup perawatan intensif, pasien dengan penyakit berat seperti sepsis, gagal jantung, dan usia lanjut.

Pemilihan terapi pengganti ginjal dipengaruhi berbagai peritimbangan yaitu fasilitas yang tersedia di pusat perawatan, sumber daya manusianya, keuangan pasien, dan juga mempertimbangkan risiko, keuntungan, serta kenyamanan bagi pasien itu sendiri.

Inisiasi Dialisis Ginjal pada Gagal Ginjal Kronis (GGK)

Panduan dari Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (KDOQI) tahun 2006, merekomendasikan penyakit ginjal kronis stadium 5 untuk inisiasi dialisis apabila ada keadaan sebagai berikut.

  • Kelebihan cairan ekstraseluler yang sulit dikendalikan dan/atau hipertensi

  • Hiperkalemia yang refrakter terhadap restriksi diet dan terapi obat
  • Asidosis metabolik yang refrakter terhadap pemberian bikarbonat
  • Hiperfosfatemia yang refrakter restriksi diet dan terapi pengikat fosfat
  • Anemia yang refrakter terhadap pemberian eritropoietin dan besi
  • Adanya penurunan kapasitas fungsional atau kualitas hidup tanpa penyebab yang jelas
  • Penurunan berat badan atau malnutrisi, terutama bila disertai gejala mual, muntah, atau adanya bukti lain gastroduodenitis
  • Gangguan neurologis (neuropati, ensefalopati), pleuritic atau perikarditis yang tidak disebabkan oleh penyebab lain, serta diatesis hemoragik dengan pemanjangan waktu perdarahan[4,6]

Dialisis Ginjal pada Gagal Ginjal Akut (GGA)

Pengelolaan pasien dengan gagal ginjal akut (GGA) terutama mengatasi penyebab dari GGA itu sendiri. Penyebab GGA dibagi dalam faktor prerenal, renal dan post renal. Dialisis ginjal pada GGA terutama dalam lingkup perawatan intensif pada pasien dengan penyakit berat seperti sepsis, gagal jantung, dan usia lanjut, dengan tujuan mempertahankan homeostasis tubuh.

Menurut Bellomo, inisiasi dialisis ginjal pada GGA dilingkup perawatan intensif adalah sebagai berikut:

  • Oliguria (output urin <2000 ml dalam 12 jam)
  • Anuria (output urin <50 ml dalam 12 jam)
  • Hiperkalemia, kadar kalium (K+)> 6.5 mmol/L
  • Asidosis berat, pH <7.1
  • Azotemia (kadar urea >30 mmol/L)
  • Ensefalopati uremik
  • Neuropati/miopati uremikum
  • Perikarditis uremik
  • Disnatremia berat (Na+ >160 atau < 115 mmol/L)
  • Hipertermia/hipotermia
  • Overdosis obat-obatan yang terdialisis[4,10]

Bila didapatkan:

  • Satu gejala di atas sudah dapat merupakan indikasi untuk inisiasi dialisis
  • Dua gejala di atas merupakan indikasi untuk inisiasi dialisis
  • Lebih dari dua gejala di atas merupakan indikasi segera untuk inisiasi dialisis

Tabel 1. Indikasi dan Inisiasi Terapi Pengganti Ginjal Akut pada Gagal Ginjal Akut

Kelainan metabolik

BUN> 76 mg/dl

BUN> 100 mg/dl

Hiperkalemia > 6 mEq/L (ada kelainan EKG)

Disnatremia

Hipermagnesemia > 8 mEq/L

Hipermagnesemia > 8 mEq/L (anuria atau hilang refleks tendon)

Relatif

Absolut

Relatif

Relatif

Relatif

Absolut

Asidosis

pH > 7.15

pH < 7.15

Relatif

Absolut

Anuria/ Oliguria

RIFLE-R

RIFLE-I

RIFLE-F

Relatif

Relatif

Relatif

Kelebihan cairan (overload)

Sensitif diuretik

Resisten diuretik

Relatif

Absolut

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi 6, 2014.[4]

Penderita yang tanpa disertai gagal ginjal akut juga mempunyai indikasi urgent untuk memulai dialisis ginjal apabila ditemukan kriteria berikut, yaitu: BUN  > 112 mg/dL (40 mmol/L), Konsentrasi potassium plasma > 6 mEq/L (atau > 5.5 mEq/L meskipun telah mendapat intervensi medis), pH < 7.15, edema paru (memerlukan flow rate oksigen > 50%).

Guidelines KDOQI untuk hemodialisa adekuat tahun 2015 lebih merekomendasikan inisiasi rumatan dialisis ginjal perlu berdasarkan penilaian dari komplikasi penyakit ginjal meliputi gejala dan tanda uremia, protein-energy wasting, abnormalitas metabolik, dan kelebihan cairan daripada hanya berdasarkan level fungsi ginjal yang spesifik.[6]

Sebaliknya, The Kidney  Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) justru menyebutkan secara spesifik kisaran eGFR yang mungkin akan menimbulkan gejala uremia (antara 5 dan 10 ml/menit/1,73m2), tetapi rekomendasi tidak membahas lebih lanjut kapan inisiasi dialisis ketika pasien mencapai level fungsi ginjal tersebut bila tanpa muncul gejala uremia.[6] European Renal Best Practice Advisory Board (ERBP) juga menyebutkan kisaran eGFR secara spesifik untuk memulai dialisis pada pasien uremia (eGFR 6-9 ml/mnt/1,73m2) tetapi juga tidak menyebutkan secara spesifik kapan inisiasi dialisis pada pasien yang mencapai level fungsi ginjal tanpa disertai gejala uremia.[5]

Tabel 2. Keuntungan dan Kerugian Terapi Pengganti Ginjal

Terapi Pengganti Ginjal Keuntungan Kerugian
Hemodialisa

  1. Dilakukan oleh tenaga medis dengan pemantauan.
  2. Waktu tindakan hemodialisa lebih pendek (seminggu 3 kali)
  3. Lebih efektif membuang metabolit-metabolit dan ureum.

  1. Hipotensi
  2. Kram otot
  3. Reaksi Anafilaktoid terhadap dialiser
  4. Perlu akses vaskular dialisis
  5. Perlu antikoagulan
  6. Pembatasan makanan dan cairan lebih ketat

 

Peritoneal Dialisis

  1. Lebih sederhana, relatif lebih murah
  2. Perasaan lebih nyaman
  3. Kebebasan (lebih fleksibel) pada pasien
  4. Fungsi residual ginjal lebih panjang
  5. Tidak perlu antikoagulan selama dialisis

  1. Perforasi organ abdomen
  2. Bocornya cairan dialisat
  3. Infeksi: peritonitis, sepsis, infeksi saluran nafas.
  4. Kehilangan protein yang terbuang melalui cairan dialisat
  5. Sindrom disequilibrium
  6. Pembatasan makanan dan minuman lebih longgar

Sumber: dr. Yeni, 2020.[4,11]

Beberapa percobaan menunjukkan tidak ada keuntungan dalam memulai dialisis ginjal  elektif secara lebih awal. Dilihat dari mortalitas selama 60 hari, percobaan tidak menunjukkan perbedaan antara lebih awal atau lebih lambat dalam grup percobaan (48.5% vs 49.7%).[6] Beberapa penemuan juga melaporkan hal yang sama pada percobaan kedua secara random yaitu: pada 488 pasien yang melakukan dialisis ginjal awal dan lambat pada pasien dengan syok septik awal dan gagal ginjal akut berat tanpa disertai indikasi darurat, tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan.[10]

Referensi

4. Setiawati,S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed 6. Jakarta: Interna Publishing; 2014. Hal 2192-2201.
5. M.B. John. Dialysis Modality and Patient Outcome. https://www.uptodate.com/contents/dialysis-modality-and-patient-outcome/print
6. B.R. Matthew, M. Rajnish. 2017. Timing of Dialysis Initiation-What Has Changed Since IDEAL. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5407409/pdf/nihms841453.pdf
10. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Penyakit Ginjal Tahap Akhir . Available from : http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07-MENKES-642-2017_ttg_Pedoman_Nasional_Tata_Laksana_Penyakit_Ginjal_Tahap_Akhir_.pdf
11. D.L. Kathleen, M.C. Glenn. Harrison’s Principles of Internal Medicine. Ed ke-20. New York: McGraw-Hills; 2018. Hal 2135-77.

Pendahuluan Dialisis Ginjal
Kontraindikasi Dialisis Ginjal

Artikel Terkait

  • Empagliflozin Mengurangi Progresivitas Penyakit Ginjal Kronis – Telaah Jurnal Alomedika
    Empagliflozin Mengurangi Progresivitas Penyakit Ginjal Kronis – Telaah Jurnal Alomedika
  • Penurunan Berat Badan sebagai Prediktor Mortalitas pada Penyakit Ginjal Kronis
    Penurunan Berat Badan sebagai Prediktor Mortalitas pada Penyakit Ginjal Kronis
  • Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
    Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
20 hari yang lalu
Luka pemasangan AV shunt mengeluarkan cairan bening
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Izin berdiskusi. Saya ada pasien dgn ckd, baru dipasang av shunt minggu lalu. Lalu saat ini ketika di rumah, pada luka av shunt mengeluarkan cairan...
Anonymous
24 Februari 2023
Suplemen peningkat fungsi ginjal untuk pasien CKD stage 4
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat siang dok. Izin bertanya dokter..Apakah ada tips atau suplemen untuk meningkatkan fungsi kreatinin pada pasien ckd stage 4 dok? Misalnya ketoanalog...
Anonymous
22 November 2022
Pemberian ketosteril pada pasien PGK - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya, apakah ada manfaatnya untuk memberikan ketosteril pada pasien PGK? Mohon penjelasannya... Terima kasih banyak Dok

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.