Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Teknik Swab Uretra general_alomedika 2020-10-16T11:20:31+07:00 2020-10-16T11:20:31+07:00
Swab Uretra
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Swab Uretra

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Secara umum, teknik swab uretra adalah dengan mengambil sekret uretra dari meatus menggunakan alat. Untuk meningkatkan kemungkinan ditemukannya organisme, sampel sebaiknya diambil pada pasien yang tidak berkemih selama 2 jam.[2]

Persiapan Pasien

Persiapan pasien dimulai dengan memberikan informasi mengenai teknik, tujuan, dan risiko tindakan. Minta informed consent pasien. Sampaikan bahwa pasien sebaiknya tidak berkemih selama setidaknya 2 jam sebelum pengambilan sampel.[2]

Peralatan

Beberapa alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah:

  • Lampu pemeriksaan
  • Sarung tangan
  • Label identitas pasien
  • 1 paket swab specimen collection kit yang berisikan alat swab dan tabung transport
  • Gelas objek[5,12]

Posisi Pasien

Prosedur swab uretra dilakukan dengan pasien berada dalam posisi telentang. Lampu diposisikan agar area pemeriksaan terlihat jelas.

Prosedural

Prosedur swab uretra meliputi pengambilan sampel dan pemeriksaan hasil swab. Pemeriksaan yang umum dilakukan adalah pemeriksaan sediaan basah dan pemeriksaan berbasis laboratorium seperti kultur, Nucleic Acid Amplification Testing (NAATs), dan pewarnaan Gram.[13]

Pengambilan Sampel

Prosedur pengambilan swab uretra adalah:

  1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
  2. Pastikan identitas pasien sudah benar
  3. Lakukan milking atau masase uretra dari arah proksimal ke distal untuk mengeluarkan sekret
  4. Gunakan swab kapas untuk mengambil sekret dari ujung meatus uretra eksterna, lalu oleskan ke object glass dan dikeringkan. Preparat ini untuk diperiksa pewarnaan gram.
  5. Buka bungkus swab specimen collection kit, ambil swab dan masukkan swab ke dalam uretra sedalam 2-4 cm. Putar perlahan searah jarum jam selama 2-3 detik untuk mendapatkan sampel yang adekuat. Keluarkan swab secara perlahan
  6. Sambil memegang swab, buka tutup tabung transport yang berisi media pengawet, hindari menumpahkan isi tabung. Masukkan swab ke dalam tabung transport, patahkan gagang swab agar tabung bisa ditutup kembali
  7. Simpan tabung transport dalam suhu 2-30 C sampai waktunya diperiksa[2,5]

Pewarnaan Gram

Pewarnaan gram dilakukan untuk melihat jumlah sel leukosit polimorfonuklear (PMN) dan mendeteksi bakteri Neisseria gonorrhoeae berupa diplokokus gram negatif intraseluler.[5] Jika ditemukan lebih dari 5 leukosit per lapang pandang, maka diagnosis uretritis dapat ditegakkan. Namun, batasan ini memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap masing-masing infeksi yaitu sebesar 80% untuk infeksi gonorrhea, 23% untuk klamidia, dan 11% untuk infeksi Ureaplasma urealyticum.[14]

Kultur

Sampel untuk kultur lebih baik diambil dari endouretral (1-2 cm dari ujung uretra) dari pada sampel yang diambil dari sekret yang sudah terlihat. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mendeteksi infeksi Chlamydia trachomatis dan skrining resistensi antibiotik. Namun, hasil kultur biasanya membutuhkan waktu yang lama dan tidak mempengaruhi terapi antibiotik awal.[15]

Nucleid Acid Amplification Tests (NAAT)

Pemeriksaan ini menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) dan dapat mendeteksi infeksi gonokokal dan nongonokokal akibat Chlamydia, Mycoplasma, Ureaplasma, dan Trichomonas vaginalis. NAAT merupakan pemeriksaan pilihan untuk mendeteksi Chlamydia trachomatis dengan sensitivitas 60-70% dan spesifisitas hampir 100%.[15]

Follow up

Pasien dengan gejala persisten atau berulang sebaiknya menjalani pemeriksaan kultur Neisseria gonorrhoeae untuk melihat apakah ada resistensi, serta evaluasi dan terapi untuk penyebab lain seperti Trichomonas vaginalis, Mycoplasma, dan Ureaplasma.

Dianjurkan pemeriksaan ulang dalam 3 bulan untuk pria yang menderita uretritis gonokokal. Minta pasien untuk melakukan abstinensia selama 1 minggu atau selama masa pengobatan hingga gejala hilang, atau menggunakan kondom jika ingin berhubungan seksual. Pasangan seksual dari pasien selama 60 hari terakhir sebelum gejala muncul juga harus dievaluasi dan diobati.[6]

Referensi

2. Ng LK, Martin IE. The laboratory diagnosis of Neisseria gonorrhoeae. Can J Infect Dis Med Microbiol. 2005;16(1):15-25. doi:10.1155/2005/323082
5. Government of South Australia. Techniques or Specimen Collection When Testing Males For STIs [Internet]. South Australia Health. https://www.sahealth.sa.gov.au/wps/wcm/connect/Public+Content/SA+Health+Internet/Services/Primary+and+Specialised+Services/Sexual+Health+Services/Adelaide+Sexual+Health+Centre/Sexually+transmitted+infections+for+health+professionals/Techniques+or+Specimen+Collection+When+Testing+Males+For+STIs
6. Plewa M. Male Urethritis. Medscape. 2016. https://emedicine.medscape.com/article/778374-overview#a4
12. Centers for Disease Control and Prevention. Recommendations for the laboratory-based detection of Chlamydia trachomatis and Neisseria gonorrhoeae--2014. MMWR Recomm Rep. 2014;63(RR-02):1-19.
13. Centers for Disease Control and Prevention. Screening Tests To Detect Chlamydia trachomatis and Neisseria gonorrhoeae Infections — 2002. MMWR 2002;51(No. RR-15).
14. Orellana MA; Gómez-Lus ML; Lora D. Sensitivity of Gram stain in the diagnosis of urethritis in men. Sex Transm Infect. 2012; 88(4):284-7 (ISSN: 1472-3263). https://reference.medscape.com/medline/abstract/22308534
15. Terris MK. Urethritis Workup: Laboratory Studies, Imaging Studies, Procedures. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/438091-workup#c5

Kontraindikasi Swab Uretra
Komplikasi Swab Uretra

Artikel Terkait

  • Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
    Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
Diskusi Terkait
dr. Ridwan Juansyah
29 Mei 2022
Pasien laki laki usia 35 tahun dengan gonorrhea
Oleh: dr. Ridwan Juansyah
3 Balasan
Alo dokter.Ijin bertanya dan diskusiHari ini sy dapat pasien di praktek mandiri sy dgn GO ( keluhan bak campur nanah), pasen Mr X usia 35 th. Riwayat 1 bln...
dr. Retma Rosela Nurkayanty
14 April 2022
Penataksanaan GO disertai Orchitis - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Retma Rosela Nurkayanty
1 Balasan
Alo dr. Dian Sp.U, izin bertanya dokter. Ada seorang pasien didiagnosis dengan GO disertai tanda tanda Orchitis. Pasien tersebut sebelumnya beberapa bulan...
dr. Ridwan Juansyah
22 Maret 2022
Pasien laki-laki usia 37 tahun dengan nyeri saat buang air kecil dan ada keluar cairan kental seperti nanah
Oleh: dr. Ridwan Juansyah
7 Balasan
ALO dokter....Izin berdiskusi.. Pasien laki-laki usia 37 keluhan BAK sakit sudah 2 hari, pada BAK terakhir ada keluar cairan kental seperti nanah. Riwayat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.