Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Kolonoskopi general_alomedika 2022-01-19T15:07:19+07:00 2022-01-19T15:07:19+07:00
Kolonoskopi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Kolonoskopi

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Indikasi kolonoskopi bisa bersifat diagnostik ataupun terapeutik. Indikasi diagnostik mencakup penapisan kanker kolon, evaluasi tanda dan gejala yang mengindikasikan kelainan kolon atau ileum terminal, menilai respons terhadap pengobatan pada pasien dengan penyakit kolon, serta mengevaluasi kelainan yang ditemukan pada pencitraan. Indikasi terapeutik mencakup dilasi striktur, pemasangan stent, dekompresi kolon, dan pengangkatan benda asing

Penapisan Kanker Kolon

Kolonoskopi dilakukan untuk menapis kanker kolorektal pada pasien yang berisiko. Kolonoskopi dianggap sebagai baku emas pemeriksaan untuk penapisan dan surveilans kanker kolon.

Pada pasien dengan risiko rata-rata, skrining dilakukan pada usia 50 tahun dan dilakukan setidaknya setiap 10 tahun apabila tidak ditemukan patologi yang menyebabkan status pasien menjadi risiko tinggi. Kolonoskopi rutin setiap 10 tahun ini disebut sebagai kolonoskopi surveilans.

Pasien dengan risiko tinggi kanker kolorektal perlu menjalani skrining sebelum usia 50 tahun dan perlu dilakukan pengulangan setiap 1, 2, atau 5 tahun tergantung tingkat risiko dan temuan saat dilakukan prosedur. Pasien yang termasuk ke dalam populasi risiko tinggi yaitu pasien dengan riwayat inflammatory bowel disease, riwayat kanker kolorektal pada keluarga, poliposis herediter, dan sindrom non-poliposis. Pada pasien dengan riwayat kanker kolon pada keluarga tingkat pertama, kolonoskopi disarankan dimulai sejak usia 40 tahun.[1,2,7,8]

Elektif

Kolonoskopi elektif dilakukan pada kasus perdarahan gastrointestinal, fecal occult blood test (FOBT) positif, perubahan pola buang air besar tanpa sebab yang jelas, anemia defisiensi besi, penurunan berat badan pada lansia, nyeri abdomen persisten, dan gambaran abnormalitas struktural pada pemeriksaan radiografi menggunakan barium enema.[1,2,7]

Evaluasi Kanker Sinkronus atau Metakronus pada Pasien dengan Kanker Kolon

Pasien dengan kanker kolon berisiko terkena kanker sinkronus, sehingga pasien memerlukan pemeriksaan kolon secara menyeluruh. Pemeriksaan ini memang sebaiknya dilakukan sebelum pembedahan, tapi ada beberapa kasus dimana hal tersebut tidak memungkinkan (misalnya, karena kolonoskop tidak bisa lewat terhalang tumor). Pada kondisi tersebut, kolonoskopi dilakukan segera setelah reseksi tumor primer.[9,10]

Lokalisasi Lesi Intraoperatif

Kolonoskopi intraoperatif dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi lesi yang tampak pada pencitraan. Kolonoskopi juga bisa melokalisasi lesi yang tidak tampak pada kolonoskopi atau operasi sebelumnya, misalnya akibat tertutup perdarahan atau karena lesi berukuran kecil.[10]

Inflammatory Bowel Disease

Pada pasien dengan inflammatory bowel disease, kolonoskopi digunakan untuk mengevaluasi keparahan dan luas dari penyakit. Kolonoskopi juga bisa digunakan untuk mengevaluasi respon terapi.[10]

Evaluasi Ileum Terminal

Kolonoskopi juga digunakan untuk mengevaluasi ileum terminal pada pasien yang dicurigai mengalami penyakit pada organ ini. Contoh kondisi tersebut adalah Crohn’s disease, perdarahan, dan tumor karsinoid.[10]

Terapeutik

Indikasi terapeutik dari kolonoskopi antara lain eksisi dan ablasi lesi, terapi lesi perdarahan, dilatasi stenosis ataupun striktur, ekstraksi benda asing, dekompresi volvulus kolon atau megakolon, dan manajemen paliatif neoplasma.[1,2,7]

Referensi

1. Stauffer CM, Pfeifer C. Colonoscopy. [Updated 2021 Jul 31]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559274/
2. Telford JJ. Inappropriate uses of colonoscopy. Gastroenterol Hepatol (N Y). 2012 May;8(5):342-4.
7. Tinmouth J, Vella ET, Baxter NN, Dubé C, Gould M, Hey A, Ismaila N, McCurdy BR, Paszat L. Colorectal Cancer Screening in Average Risk Populations: Evidence Summary. Can J Gastroenterol Hepatol, 2016. 2016:2878149.
8. D'Andrea E, Ahnen DJ, Sussman DA, Najafzadeh M. Quantifying the impact of adherence to screening strategies on colorectal cancer incidence and mortality. Cancer Med. 2020 Jan;9(2):824-836.
9. Stein DE. Colonoscopy. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1819350-overview#a1
10. Lee L, Saltzman JR. Overview of colonoscopy in adults. Uptodate, 2021.

Pendahuluan Kolonoskopi
Kontraindikasi Kolonoskopi

Artikel Terkait

  • Kolonoskopi pada Divertikulitis Akut
    Kolonoskopi pada Divertikulitis Akut
  • Manfaat Penggunaan Musik Selama Kolonoskopi - Telaah Jurnal Alomedika
    Manfaat Penggunaan Musik Selama Kolonoskopi - Telaah Jurnal Alomedika
  • Hubungan antara Konsumsi Produk Olahan Susu dan Risiko Kanker Kolorektal pada Orang Dewasa: Tinjauan dan Meta-Analisis dari Studi Epidemiologi - Telaah Jurnal Alomedika
    Hubungan antara Konsumsi Produk Olahan Susu dan Risiko Kanker Kolorektal pada Orang Dewasa: Tinjauan dan Meta-Analisis dari Studi Epidemiologi - Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 23:16
Aturan Minum Obat Penunda Menstruasi utk keperluan Umroh/ Haji
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo ts, sy ingin bertanya, 1. Bagaimana aturan minum yg benar utk pil progesteron only (ex primolut, dll) dg tujuan utk menunda mens utk keperluan umroh atau...
Anonymous
Kemarin, 15:40
Gagal login idi online
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alodok, adakah yg pernah mengalami gagal log in krn terltuis empty, kode unik. Sejak tadi malam saya gagal log in krn hal tersebut. Solusinya seperti apa ya...
Anonymous
Kemarin, 05:25
Apakah dokter dengan str yang sudah lama mati bisa daftar alomedika
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok 👋 mau bertanya, ayah saya memiliki str yang sudah mati lama sekali, apakah bisa beliau mendaftar di alomedika untuk mendapatkan SKP? Terima kasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.