Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Tumor Ganas Kavitas Nasal general_alomedika 2023-02-27T14:54:26+07:00 2023-02-27T14:54:26+07:00
Tumor Ganas Kavitas Nasal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Tumor Ganas Kavitas Nasal

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Diagnosis definitif tumor ganas kavitas nasal dapat ditegakkan melalui biopsi. Keluhan pasien dengan tumor ganas kavitas nasal umumnya nonspesifik, sehingga penyakit sering terdiagnosis saat sudah lanjut. Oleh karenanya, dokter perlu mencurigai tumor ganas kavitas nasal pada pasien yang datang dengan keluhan nonspesifik, rekuren, dan memiliki faktor risiko. Faktor risiko dapat mencakup paparan asap rokok, paparan dari tempat kerja (industri kayu atau tekstil), dan penggunaan kayu bakar untuk memasak di rumah.

Terdapat beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat menjadi modalitas pilihan untuk diagnosis, seperti endoskopi nasal, CT scan, dan MRI.[3,4]

Anamnesis

Sekitar 9-12% pasien tumor ganas kavitas nasal bersifat asimtomatik. Pasien biasanya datang dengan gejala yang menyerupai gejala pada penyakit inflamasi nasal lainnya. Pasien dapat datang dengan gejala seperti hidung tersumbat, epistaksis, sekret nasal yang berbau busuk, sakit kepala, dan nyeri pada daerah wajah. Selain gejala nasal, pasien juga dapat mengalami gejala regional berdasarkan perluasan tumor dan gejala sistemik lain.[3,13,16,17]

Picture1

Gambar 1. Tanda dan Gejala Lain pada Tumor Ganas Kavitas Nasal (Sumber: dr. Eva Naomi, 2021)

Berikut beberapa hal penting yang perlu ditanyakan untuk mengevaluasi pasien tumor ganas kavitas nasal:

  • Keluhan: termasuk awitan, lokasi, frekuensi, interval, sifat, penjalaran, aktivitas yang memprovokasi, serta hal-hal yang dapat memperberat maupun meringankan gejala
  • Faktor risiko: seperti data usia, jenis kelamin, riwayat merokok, riwayat pekerjaan (adakah hubungan pajanan bahan polutan industri), riwayat penyakit pasien dan keluarga (nasal polip, granulomatosis dengan poliangitis), serta riwayat neoplasma[3,4,16]

Pemeriksaan Fisik

Pendekatan diagnosis dalam pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, deskripsi massa tumor secara rinci, dan palpasi.[2-4]

Inspeksi

Lakukan inspeksi pada wajah pasien. Perhatikan wajah pasien apakah terdapat asimetri atau distorsi. Jika terdapat proptosis, perhatikan arah dorongan bola mata.

Lakukan juga pemeriksaan kavum nasi dengan seksama menggunakan rinoskopi anterior dan posterior. Deskripsikan massa secara rinci. Pada tumor ganas, umumnya didapatkan permukaan massa berbenjol, rapuh, dan mudah berdarah. Inspeksi kavum oral diperlukan untuk melihat apakah ada penonjolan pada palatum.[2-4,16]

Palpasi

Lakukan palpasi pada daerah wajah untuk menilai apakah terdapat nyeri tekan. Dapat dilakukan palpasi kavum oral untuk mengetahui apakah terdapat massa, penonjolan, dan nyeri tekan pada daerah maksila dan palatum. Lakukan juga pemeriksaan palpasi pada regio servikal untuk menilai apakah terdapat pembesaran kelenjar getah bening (limfadenopati).[3,4]

Pemeriksaan Nervus Kranialis

Jika terjadi perluasan tumor sampai ke fossa kranii media, maka nervus kranialis akan terkena. Lakukan pemeriksaan nervus kranialis sesuai dengan gejala yang dirasakan pasien, seperti adanya trismus, anestesia, dan parestesi daerah yang dipersarafi oleh nervus trigeminal ramus maksilaris dan mandibularis.[3,16-18]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding tumor ganas kavitas nasal adalah bermacam jenis massa yang dapat timbul pada kavum nasi. Beberapa penyakit yang perlu dipertimbangkan saat menegakkan diagnosis tumor ganas kavitas nasal adalah polip hidung, infeksi hidung, dan tumor sinonasal.[3,4,14]

Polip Hidung

Polip hidung merupakan massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung, berwarna putih keabu-abuan, yang diasosiasikan dengan inflamasi kronik, disfungsi saraf otonom, serta predisposisi genetik. Tumor ganas kavitas nasal dan polip hidung dapat dibedakan dengan biopsi.[3,4,14]

Infeksi Hidung

Infeksi hidung, seperti selulitis dan vestibulitis, dapat berlangsung dengan awitan akut maupun kronis. Selulitis seringkali mengenai puncak hidung dan batang hidung, terjadi akibat perluasan furunkel pada vestibulum. Vestibulitis adalah infeksi pada kulit vestibulum, biasanya terjadi karena iritasi dari sekret nasal.

Furunkel juga dapat terjadi pada vestibulum nasi dan potensial berbahaya karena infeksi dapat menyebar dan menyebabkan terjadinya tromboflebitis sinus kavernosa dan abses.[3,4]

Tumor Sinonasal

Tumor sinonasal merupakan tumor yang terdapat pada sinus nasal. Tumor sinonasal memiliki gejala yang sama dengan tumor kavitas nasal. Namun pada pemeriksaan pencitraan dengan CT scan maupun MRI, tumor akan terlihat pada sinus nasal seperti sinus maksila.[14,17,18]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada tumor ganas kavitas nasal dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, antara lain nasoendoskopi, biopsi, dan pemeriksaan radiologi.[3,4,19]

Pemeriksaan Nasoendoskopi dan Biopsi

Pemeriksaan nasoendoskopi merupakan prosedur pemeriksaan untuk melihat bagian dalam nasofaring menggunakan metode endoskopi. Pemeriksaan biopsi dilakukan untuk mengetahui histopatologi tumor. Jika tumor tampak saat nasoendoskopi, maka biopsi dapat dilakukan segera dengan menggunakan rods lens nasal endoscope, anestesi topikal atau lokal. Namun, jika dicurigai tumor vaskuler, seperti hemangioma atau angiofibroma, jangan dilakukan biopsi karena akan sulit untuk menghentikan perdarahan.[3,4,19]

Pemeriksaan biopsi pada tumor ganas kavitas nasal dengan jenis karsinoma sel skuamosa dapat menunjukkan gambaran histopatologi yang berdiferensiasi baik dengan jembatan antar sel dan keratin pearls. Sementara itu, gambaran histopatologi tumor ganas kavitas nasal anaplastik akan menunjukkan variasi ukuran dan bentuk sel, serta gelondong tripolar abnormal.

Pemeriksaan histopatologi esthesioneuroblastoma menggunakan neuron-specific enolase (NSE), seperti chromogranin dan synaptophysin, akan menunjukkan gambaran sel-sel tumor yang berbentuk bulat, tersusun menyerupai rosettes dan pseudorosettes.[3,11]

Picture2

Tabel 1. Elemen Histologi Tumor Ganas Kavitas Nasal

Sumber: dr. Eva Naomi, 2021.

Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi, seperti CT scan dan MRI, penting untuk menentukan stadium tumor secara lokal dan mendeteksi metastasis. CT scan lebih unggul dalam mengevaluasi arsitektur tulang dari traktus sinonasal, basis cranii, serta  membantu penilaian erosi tulang dan evaluasi dinding orbital, dinding sinus, fossa pterigopalatina, dan kribiformis. Penggunaan kontras pada CT scan juga dapat menunjukkan vaskularisasi tumor serta hubungannya dengan arteri karotis. Kekurangan CT scan adalah ketidakmampuannya untuk membedakan batas tumor dari jaringan lunak di sekitarnya.[3,4]

Pemeriksaan MRI merupakan modalitas yang baik untuk mengevaluasi jaringan tumor dan sekitarnya.  Apparent Diffusion Coefficient (ADC) pada MRI berperan untuk membedakan lesi jinak, inflamasi, atau tumor ganas pada kavum nasal hingga sinonasal. Untuk mengevaluasi tumor yang sudah mengalami metastasis, dapat dilakukan pemeriksaan ekstensif seperti CT scan yang digabungkan dengan positron emission tomography (PET / CT).[3,20,21]

Referensi

2. Czapiewski P, Kunc M, Haybaeck J. Genetic and molecular alterations in olfactory neuroblastoma: implications for pathogenesis, prognosis and treatment. Oncotarget. 2016;7(32): 52584-96
3. Carrau RL. Malignant Tumors of the Nasal Cavity. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/846995-overview
4. Becker C, Kayser G, Pfeiffer J. Squamous cell cancer of the nasal cavity: New insights and implications for diagnosis and treatment. Head & Neck. 2016;0(0): 2112-17 DOI 10.1002/HED
13. Guerreiro IM, Vieira C, Soares A, Braga A, Jácome M, Dinis J. Management of Locally Advanced Esthesioneuroblastoma in a Pregnant Woman. Case Rep Oncol Med. 2019;2019:3789317. Published 2019 Aug 19. doi:10.1155/2019/3789317
14. Eschenbacher WH, Borish L. Nasal polyposis and future risk of sinonasal malignancy.J Allergy Clin Immunol. 2019;144:933-4. https://doi.org/10.1016/j.jaci.2019.08.015
15. Yin Z, Wang Y, Wu Y, et al. Age distribution and age-related outcomes of olfactory neuroblastoma: a population-based analysis. Cancer Management and Research. 2018;10: 1359–1364
16. Fadly F, Farhat, Asnir RA. Profile of sinonasal malignant tumor patients in Adam Malik General Hospital Medan-Indonesia. Bali Med J. 2018; 7(1): 137-140 DOI:10.15562/bmj.v7i1.810
17. Di Maria A, Confalonieri F, Piscopo R, Balia L, Malvezzi L. Epiphora as a sign of unexpected underlying squamous cell carcinoma within sinonasal inverted papilloma. Arch Case Rep. 2020; 4: 038-040. DOI: 10.29328/journal.acr.1001038
18. Zavarize JA, Saito OS, Ferreira FP, et al. Primitive neuroectodermal tumor in advanced age: case report. Brazilian Journal of Oncology. 2020:1-4 DOI: https://doi.org/10.5935/2526-8732.20200017
19. Zhang L, Niu K, Zhu K, Xia C, Yan J, Zhao W, et al. Long-Term Prognostic Analysis after Endoscopic Endonasal Surgery for Olfactory Neuroblastoma: A Retrospective Study of 13 Cases. PLoS ONE. 2016; 11(11): 1-13 doi:10.1371/journal.pone.0166046
20. Zhou Q, Li Z, Liu B, Zhao L, Tian B, Wang L, Xi Y. Occult olfactory neuroblastoma presenting with multiple bone metastases: a case report. Medicine. 2020;99:48(e22630). http://dx.doi.org/10.1097/MD.0000000000022630
21. Hwang JP. Primitive neuroectodermal tumor of nasal cavity on 18F‑fluorodeoxyglucose positron emission tomography‑computed tomography. Indian J Nucl Med 2017;32:363-4.

Epidemiologi Tumor Ganas Kavitas...
Penatalaksanaan Tumor Ganas Kavi...

Artikel Terkait

  • Vaksinasi HPV Sebagai Pencegahan Kanker Orofaring
    Vaksinasi HPV Sebagai Pencegahan Kanker Orofaring
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
04 Februari 2022
Pengaruh siklus radioterapi terlambat pada pengobatan KNF - Onkologi Radiasi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Steven, Sp.Onk.Rad, izin bertanya dokter.Bagaimana pengaruhnya jika terjadi keterlambatan menjalani siklus radioterapi pada pasien dengan kanker...
dr. Reren Ramanda
16 November 2021
Hubungan infeksi HPV pada kejadian kanker - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp. THT-KL(K), izin bertanya dokter, apakah memang terdapat hubungan antara infeksi HPV dengan kejadian Ca pada bidang THT terutama pada pasien...
dr. Hudiyati Agustini
16 November 2021
Kissing disease mononukleosis - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Sekti SpTHT(K), apakah benar mononukleosis risiko tinggi menyebabkan kanker nasofaring? berapa besar prevalensinya? apakah ada faktor yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.