Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tumor Ganas Kavitas Nasal general_alomedika 2023-02-27T14:54:08+07:00 2023-02-27T14:54:08+07:00
Tumor Ganas Kavitas Nasal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Tumor Ganas Kavitas Nasal

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Tumor ganas kavitas nasal merupakan pertumbuhan sel yang abnormal di kavitas nasal akibat adanya kerusakan gen yang berfungsi dalam regulasi proliferasi dan diferensiasi sel. Tumor ganas pada kavitas nasal (tumor primer) maupun tumor sekunder yang merupakan hasil metastasis dari kanker primer di bagian tubuh lain relatif jarang terjadi, dengan prevalensi sebesar 3% dari tumor di saluran pernapasan bagian atas. Meski demikian, kondisi ini diduga memiliki prevalensi lebih tinggi di Indonesia mengingat paparan zat faktor risiko, seperti penggunaan kayu bakar di rumah, masih relatif tinggi.[1-3]

Tumor ganas primer yang paling sering dijumpai pada kavitas nasal adalah karsinoma sel skuamosa yang terjadi tepat di belakang kolumela. Esthesioneuroblastoma merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel sensorik epitel penghidu yang jarang terjadi pada kavitas nasal. Tumor metastasis pada kavitas nasal, dapat berasal dari karsinoma tulang, karsinoma bronkial, sarkoma jaringan lunak, kanker payudara, dan kanker tiroid.[3,4-6]

CTO-14-05-g-019 Openi, 2015.

Tanda dan gejala yang tidak khas pada tumor ganas kavitas nasal menyebabkan diagnosis sering terlambat. Gejala awal yang dapat timbul pada tumor ganas kavitas nasal berupa obstruksi nasal, epitaksis unilateral, dan sekret nasal yang berbau busuk. Untuk dapat menegakkan diagnosis tumor ganas kavitas nasal diperlukan pemeriksaan penunjang seperti panendoskopi, pencitraan dan biopsi. Pencitraan seperti MRI merupakan modalitas terbaik untuk menentukan detail jaringan lunak. Pemeriksaan biopsi dapat dilakukan menggunakan rods lens nasal endoscope dengan anestesi topikal atau lokal.[3-5]

Penatalaksanaan tumor ganas kavitas nasal meliputi reseksi tumor melalui pembedahan dan terapi radiasi. Pemberian kemoterapi sistemik dapat dikombinasikan dengan terapi pembedahan dan terapi radiasi. Terapi paliatif dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.[3-6]

Referensi

1. Kuan EC, Peng KA, Gonzales LO, et al. A case of squamous cell carcinoma of the nasal cavity in a patient with granulomatosis with polyangiitis (Wegener granulomatosis). ENT-Ear, Nose & Throat Journal. 2018; 97(1): 37-41
2. Czapiewski P, Kunc M, Haybaeck J. Genetic and molecular alterations in olfactory neuroblastoma: implications for pathogenesis, prognosis and treatment. Oncotarget. 2016;7(32): 52584-96
3. Carrau RL. Malignant Tumors of the Nasal Cavity. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/846995-overview
4. Becker C, Kayser G, Pfeiffer J. Squamous cell cancer of the nasal cavity: New insights and implications for diagnosis and treatment. Head & Neck. 2016;0(0): 2112-17 DOI 10.1002/HED
5. Elgart K, Faden DL. Sinonasal Squamous Cell Carcinoma: Etiology, Pathogenesis, and the Role of Human Papilloma Virus. Curr Otorhinolaryngol Rep. 2020;8(2):111-119. doi:10.1007/s40136-020-00279-6
6. Smail K. Pleomorphic Adenoma of Nasal Septum Masquerading as Squamous Cell Carcinoma: About One Case. J Otolaryngol Rhinol. 2020;6(3):1-3 DOI: 10.23937/2572-4193.1510089

Patofisiologi Tumor Ganas Kavita...

Artikel Terkait

  • Vaksinasi HPV Sebagai Pencegahan Kanker Orofaring
    Vaksinasi HPV Sebagai Pencegahan Kanker Orofaring
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
04 Februari 2022
Pengaruh siklus radioterapi terlambat pada pengobatan KNF - Onkologi Radiasi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Steven, Sp.Onk.Rad, izin bertanya dokter.Bagaimana pengaruhnya jika terjadi keterlambatan menjalani siklus radioterapi pada pasien dengan kanker...
dr. Reren Ramanda
16 November 2021
Hubungan infeksi HPV pada kejadian kanker - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp. THT-KL(K), izin bertanya dokter, apakah memang terdapat hubungan antara infeksi HPV dengan kejadian Ca pada bidang THT terutama pada pasien...
dr. Hudiyati Agustini
16 November 2021
Kissing disease mononukleosis - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Sekti SpTHT(K), apakah benar mononukleosis risiko tinggi menyebabkan kanker nasofaring? berapa besar prevalensinya? apakah ada faktor yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.