Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kanker Sinonasal general_alomedika 2021-07-12T08:13:32+07:00 2021-07-12T08:13:32+07:00
Kanker Sinonasal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Kanker Sinonasal

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Kanker sinonasal merupakan keganasan pada kavum nasi dan sinus paranasal. Lesi kanker dapat berasal dari berbagai komponen histologi pada traktus sinonasal, seperti mukosa Schneiderian, kelenjar saliva minor, jaringan saraf, ataupun jaringan limfatik. Kebanyakan kanker sinonasal berasal dari sinus maksilaris (60%). Tipe yang paling sering ditemui adalah karsinoma sel skuamosa, diikuti dengan tumor nonepitelial dan tumor kelenjar.[1-4]

Kanker sinonasal merupakan kondisi yang jarang. Kanker ini berkontribusi sebesar 3% dari seluruh keganasan di kepala dan leher  dan sekitar 0,2-0,8% dari seluruh tumor invasif. Sebanyak 7-15% kasus kanker sinonasal melibatkan nodus limfatik di leher. Karsinoma sel skuamosa dapat ditemukan pada sekitar 70-80% kasus kanker sinonasal. [1,2] Di Indonesia, data epidemiologi kanker sinonasal masih terbatas, namun mengindikasikan angka kejadian yang jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan epidemiologi global. Hal ini mungkin disebabkan oleh paparan terhadap faktor risiko, misalnya debu kayu atau penggunaan kayu bakar di rumah, yang masih tinggi.[9]

Carcinoma Sinonasal - Openi, 2016 Openi, 2016.

Gejala yang dialami pasien dapat mencakup epistaksis, rhinorrhea, dan hidung tersumbat. [2,3] Secara histologi, tipe-tipe kanker sinonasal memiliki gambaran yang tumpang tindih, sehingga pemeriksaan penanda imunohistokimia dapat bermanfaat dalam membedakan jenis-jenis kanker sinonasal.[1]

Kebanyakan kasus kanker di sinus paranasal datang pada kondisi yang sudah lanjut dan angka kesembuhan umumnya buruk (≤50%). Hal ini karena gejala kanker sinonasal kurang spesifik dan terkadang sering didiagnosis sebagai kondisi lain, misalnya sinusitis, sehingga diagnosis dan tata laksana menjadi terlambat. Oleh sebab itu, kewaspadaan diperlukan untuk penapisan pada pasien dengan gejala nonspesifik berulang dan memiliki faktor risiko.  Modalitas tata laksana bervariasi, mulai dari pembedahan, radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi dari beberapa terapi tersebut.[1,2,4]

Referensi

1. Devi CP, Devi KM, Kumar P, Amrutha Sindhu RV. Diagnostic challenges in malignant tumors of nasal cavity and paranasal sinuses. J Oral Maxillofac Pathol. 2019;23(3):378-382. doi:10.4103/jomfp.JOMFP_300_18
2. PDQ Adult Treatment Editorial Board. Paranasal Sinus and Nasal Cavity Cancer Treatment (Adult) (PDQ®): Health Professional Version. 2019 Aug 22. In: PDQ Cancer Information Summaries [Internet]. Bethesda (MD): National Cancer Institute (US); 2002-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK65831/
3. Fasunla AJ, Lasisi AO. Sinonasal malignancies: a 10-year review in a tertiary health institution. J Natl Med Assoc. 2007;99(12):1407-1410.
4. Kazi M, Awan S, Junaid M, Qadeer S, Hassan NH. Management of sinonasal tumors: prognostic factors and outcomes: a 10 year experience at a tertiary care hospital. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2013;65(Suppl 1):155-159. doi:10.1007/s12070-013-0650-x

Patofisiologi Kanker Sinonasal
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
04 Februari 2022
Pengaruh siklus radioterapi terlambat pada pengobatan KNF - Onkologi Radiasi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Steven, Sp.Onk.Rad, izin bertanya dokter.Bagaimana pengaruhnya jika terjadi keterlambatan menjalani siklus radioterapi pada pasien dengan kanker...
dr. Reren Ramanda
16 November 2021
Hubungan infeksi HPV pada kejadian kanker - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp. THT-KL(K), izin bertanya dokter, apakah memang terdapat hubungan antara infeksi HPV dengan kejadian Ca pada bidang THT terutama pada pasien...
dr. Hudiyati Agustini
16 November 2021
Kissing disease mononukleosis - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Sekti SpTHT(K), apakah benar mononukleosis risiko tinggi menyebabkan kanker nasofaring? berapa besar prevalensinya? apakah ada faktor yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.