Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Polip Nasal general_alomedika 2023-06-07T10:18:41+07:00 2023-06-07T10:18:41+07:00
Polip Nasal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Polip Nasal

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Patofisiologi polip nasal diduga berkaitan erat dengan proses inflamasi kronik, disfungsi sistem saraf otonom, serta predisposisi genetik. Beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar histamin dan IgE di sekitar polip, serta sel mast dan eosinofil di dalam polip. Kondisi ini mengindikasikan bahwa inflamasi kronik merupakan faktor utama pembentukkan polip nasal.[2,4]

Teori Bernstein

Menurut teori Bernstein, adanya interaksi antara virus dan bakteri, serta aliran udara yang mengalami turbulensi dapat menyebabkan perubahan inflamatorik pada dinding nasal lateral atau mukosa sinus, terutama di daerah sempit pada kompleks ostiomeatal. Sebagian besar kasus polip nasal terjadi pada meatus medius, terutama celah sempit di ethmoid anterior yang membuat aliran udara mengalami turbulensi.[3]

Gangguan aliran udara atau turbulensi ini dapat melukai sel epitel, sehingga lapisan sup-epitel akan terpapar lingkungan luar. Re-epitelisasi berlebihan akan menyebabkan terbentuknya polip. Mukosa yang mengalami defek dapat menyebabkan lapisan sub-epitel (lamina propria) menjadi rentan untuk terinvasi patogen seperti virus dan bakteri.

Selain itu, dalam proses inflamasi pada sel epitel, sel endotel vaskular, dan fibroblast, maka integritas bioelektrik saluran natrium pada permukaan luminal sel epitel mukosa nasal dapat terganggu dan meningkatkan penyerapan natrium, sehingga menyebabkan retensi air, dan terbentuk polip.[4,5]

Teori Ketidakseimbangan Vasomotor

Pada teori ketidakseimbangan vasomotor dinyatakan bahwa terjadi peningkatan permeabilitas vaskular dan gangguan regulasi vaskular, sehingga sitokin-sitokin lepas dari sel mast. Efek tersebut secara berkepanjangan menyebabkan edema pada stroma polip, terutama di pedikel polip.[3]

Teori Ruptur Epitel

Pada teori ruptur epitel dinyatakan terjadi peningkatan turgor jaringan pada mukosa nasal, sebagai akibat berbagai penyakit infeksi dan alergi, misalnya sinusitis kronis dan rhinitis alergi. Hal ini menyebabkan prolaps mukosa lamina propria, sehingga membentuk polip yang dapat diperparah oleh obstruksi drainase vena.[3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Karina Sutanto

Referensi

2. del Toro E, Portela J. Nasal Polyps. StatPearls. NCBI. 2023
3. Cheng AT. Nasal Polyp Surgery. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/861456-overview#a8
4. McClay JE. Pediatric Nasal Polyps. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/994274-overview#a1
5. Goulioumis, A.K., Kourelis, K., Gkorpa, M. et al. Pathogenesis of Nasal Polyposis: Current Trends. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2022. https://doi.org/10.1007/s12070-022-03247-2

Pendahuluan Polip Nasal
Etiologi Polip Nasal
Diskusi Terkait
dr. Aud Prima Pribadi
Dibalas 09 Oktober 2023, 15:15
Tindakan operasi polipektomi dengan endoskopi
Oleh: dr. Aud Prima Pribadi
2 Balasan
Pasien laki-laki usia 41 tahun, memiliki Polip Nasi Posterior, memeriksakan dirinke Poli THT sebuah RS. Disarankan untuk Tindakan Polipektomi / pengangkatan...
Anonymous
Dibalas 07 Februari 2023, 11:07
Penatalaksanaan polip nasi pada anak di faskes tingkat pertama
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya saya mendapat pasien anak usia 12 tahun dgn keluhan mimisan. Setelah dilakukan pemeriksaan cavum nasi terdapat polip grade 2. Saat...
Anonymous
Dibalas 16 November 2021, 10:53
Polyp hidung apakah harus di tatalaksana dengan pembedahan - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp.THT-KL(K), Selamat pagi dokter, ijin bertanya untuk polyp hidung apakah harus di tatalaksana dengan pembedahan atau ada terapi lain...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.