Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Polip Nasal general_alomedika 2022-09-29T15:18:57+07:00 2022-09-29T15:18:57+07:00
Polip Nasal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Polip Nasal

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Patofisiologi polip nasal belum diketahui secara pasti. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan kadar histamin dan IgE di sekitar polip, serta sel mast dan eosinofilia di dalam polip. Kondisi ini mengindikasikan bahwa inflamasi kronik merupakan faktor utama pembentukkan polip nasal. [1,3]

Ada beberapa teori terkait patofisiologi polip nasal, antara lain teori Bernstein, ketidakseimbangan saraf vasomotor, serta ruptur epitel.

Teori Bernstein

Menurut teori Bernstein, adanya interaksi antara virus dan bakteri, serta aliran udara yang turbulensi, menyebabkan perubahan pada mukosa nasal, terutama di daerah sempit pada kompleks ostiomeatal. [1,3,4]

Sebagian besar kasus polip nasal terjadi pada meatus medius, terutama celah sempit di ethmoid anterior yang membuat aliran udara berturbulensi. Jika terjadi proses inflamasi pada sel epitel, sel endotel vaskular, dan fibroblast, maka integritas bioelektrik saluran natrium pada permukaan luminal sel epitel mukosa nasal akan terganggu dan meningkatkan penyerapan natrium, menyebabkan retensi air, dan pembentukan polip. [1,4]

Teori Ketidakseimbangan Vasomotor

Pada teori ketidakseimbangan vasomotor dinyatakan bahwa terjadi peningkatan permeabilitas vaskular dan gangguan regulasi vaskular, sehingga sitokin-sitokin lepas dari sel mast. Efek tersebut secara berkepanjangan menyebabkan edema pada stroma polip, terutama di pedikel polip.

Teori Ruptur Epitel

Pada teori ruptur epitel dinyatakan terjadi peningkatan turgor jaringan pada mukosa nasal, sebagai akibat berbagai penyakit infeksi dan alergi. Hal ini menyebabkan prolaps mukosa lamina propria, sehingga membentuk polip yang dapat diperparah oleh obstruksi drainase vena. [1,5,6]

Histopatologi Polip Nasal

Karakteristik histomorfologi jaringan polip nasal antara lain kerusakan epitel, membran basal menebal, edema pada jaringan ikat stroma, berkurangnya jumlah pembuluh dan kelenjar, serta hampir tidak ada struktur saraf. Jaringan pada polip nasal juga menunjukkan peningkatan jumlah sel mast, eosinofil, limfosit T, sitokin, kemokin, interleukin, TNF alfa, dan adhesion molecules. [1]

Referensi

1. Newton JR, Ah-See KW. A review of nasal polyposis. Ther Clin Risk Manag. 2009; 4(2): 507–512.
3. Rajguru R. Nasal Polyposis: Current Trends. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2014; 66(Suppl 1): 16–21.
4. Hulse KE, Stevens WW, Tan BK, Schleimer RP. Pathogenesis of nasal polyposis. Clin Exp Allergy. 2014; 45: 328-346.
5. Pawliczak R, Polak AL, Kowalski ML. Pathogenesis of nasal polyps: An update. Curr Allergy Asthma Rep. 2005; 5(6): 463-471.
6. El Banhawy O, Al Abri R, Khalil Y, Shafyl IA, Fayaz F. Update of Pathogenesis and Management of Nasal Polyposis. Menoufia Med J. 2016; 29: 469-77.

Pendahuluan Polip Nasal
Etiologi Polip Nasal
Diskusi Terkait
Anonymous
16 November 2021
Polyp hidung apakah harus di tatalaksana dengan pembedahan - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp.THT-KL(K), Selamat pagi dokter, ijin bertanya untuk polyp hidung apakah harus di tatalaksana dengan pembedahan atau ada terapi lain...
dr.Rina Hayati, Sp.T.H.T.K.L.
17 Agustus 2019
Massa hidung akut dengan epistaksis dan ulkus ginggiva
Oleh: dr.Rina Hayati, Sp.T.H.T.K.L.
17 Balasan
Alo dok, MERDEKA!Pria, 25th dengan keluhan massa hidung kanan disertai epistaksis dan ulkus ginggiva sejak 2 hari, berbau. Awalnya massa seperti jerawat,...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.