Penatalaksanaan Polip Nasal
Penatalaksanaan polip nasal bertujuan untuk mengurangi ukuran polip, memperbaiki obstruksi nasal, dan mencegah kekambuhan. [1,2]
Medikamentosa
Kortikosteroid masih menjadi tata laksana pilihan pada pasien dengan polip nasal. [2,6]
Steroid Topikal
Steroid topikal memiliki lebih sedikit efek merugikan dibandingkan sediaan sistemik karena bioavailabilitasnya lebih rendah. Namun, jika digunakan jangka panjang, apalagi pada dosis tinggi atau sebagai kombinasi kortikosteroid inhalasi, perlu diwaspadai efek supresi aksis hipotalamus-pituitari-adrenal. Efek supresi ini dapat berupa katarak, retardasi pertumbuhan, epistaksis, dan perforasi septum nasi.
Pilihan steroid topikal antara lain :
- Fluticasone propionate nasal 100 mcg
- Mometasone nasal 100 mcg
Sediaan digunakan sebanyak 2 kali sehari selama 3 bulan, dan jika terdapat perbaikan gejala dapat dilanjutkan hingga 6 bulan. [2,13]
Steroid Sistemik
Steroid sistemik diberikan secara oral dan dilaporkan memiliki efikasi yang tinggi. Steroid sistemik yang sering digunakan adalah prednison 30-60 mg selama 4-7 hari, kemudian dilakukan tapering dalam 1-3 minggu. Pada anak dapat diberikan dosis 1 mg/kg/hari.
Efikasi steroid sistemik dilaporkan bergantung pada adanya eosinofilia. Pasien dengan asthma atau rhinitis alergi umumnya berespon baik dengan steroid. Pada pasien kistik fibrosis, terapi steroid tidak disarankan. [13]
Antibodi Monoklonal
Beberapa studi melaporkan bahwa penggunaan antibodi monoklonal dalam penatalaksanaan polip nasal cukup efektif. Beberapa pilihan terapinya antara lain dupilumab yang menghambat IL-4 dan IL-13, sehingga dapat mengurangi ukuran dan gejala polip. Selain itu, mepolizumab mampu menghambat aktivitas sitokin proeosinofilik interleukin 5, sehingga dapat mengurangi keperluan tindakan pembedahan. [13,16]
Pembedahan
Umumnya tindakan pembedahan yang dilakukan adalah polipektomi dan Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS). FESS merupakan tindakan yang efektif dalam meredakan gejala dan mengurangi tingkat rekurensi karena selain mengangkat polip juga membuka celah pada meatus medius yang merupakan lokasi tersering terjadinya polip nasal. [1,2,14]
Setelah tindakan pembedahan, direkomendasikan untuk memberikan antibiotik, pilihannya antara lain:
Doxycycline 200 mg pada hari pertama, diikuti 100 mg 1 kali sehari selama 3-12 minggu
Clarithromycin 250 mg 2 kali sehari selama 8-12 minggu
Azithromycin 500 mg 3 kali sehari sampai dengan 12 minggu
Untuk mencegah pertumbuhan polip nasal kembali, dapat diberikan steroid topikal seperti fluticasone propionate dan mometasone. [2,6,13]