Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Polip Nasal general_alomedika 2022-09-29T15:19:12+07:00 2022-09-29T15:19:12+07:00
Polip Nasal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Polip Nasal

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Penatalaksanaan polip nasal bertujuan untuk mengurangi ukuran polip, memperbaiki obstruksi nasal, dan mencegah kekambuhan. [1,2]

Medikamentosa

Kortikosteroid masih menjadi tata laksana pilihan pada pasien dengan polip nasal. [2,6]

Steroid Topikal

Steroid topikal memiliki lebih sedikit efek merugikan dibandingkan sediaan sistemik karena bioavailabilitasnya lebih rendah. Namun, jika digunakan jangka panjang, apalagi pada dosis tinggi atau sebagai kombinasi kortikosteroid inhalasi, perlu diwaspadai efek supresi aksis hipotalamus-pituitari-adrenal. Efek supresi ini dapat berupa katarak, retardasi pertumbuhan, epistaksis, dan perforasi septum nasi.

Pilihan steroid topikal antara lain :

  • Fluticasone propionate nasal 100 mcg
  • Mometasone nasal 100 mcg

Sediaan digunakan sebanyak 2 kali sehari selama 3 bulan, dan jika terdapat perbaikan gejala dapat dilanjutkan hingga 6 bulan. [2,13]

Steroid Sistemik

Steroid sistemik diberikan secara oral dan dilaporkan memiliki efikasi yang tinggi. Steroid sistemik yang sering digunakan adalah prednison 30-60 mg selama 4-7 hari, kemudian dilakukan tapering dalam 1-3 minggu. Pada anak dapat diberikan dosis 1 mg/kg/hari.

Efikasi steroid sistemik dilaporkan bergantung pada adanya eosinofilia. Pasien dengan asthma atau rhinitis alergi umumnya berespon baik dengan steroid. Pada pasien kistik fibrosis, terapi steroid tidak disarankan. [13]

Antibodi Monoklonal

Beberapa studi melaporkan bahwa penggunaan antibodi monoklonal dalam penatalaksanaan polip nasal cukup efektif. Beberapa pilihan terapinya antara lain dupilumab yang menghambat IL-4 dan IL-13, sehingga dapat mengurangi ukuran dan gejala polip. Selain itu, mepolizumab mampu menghambat aktivitas sitokin proeosinofilik interleukin 5, sehingga dapat mengurangi keperluan tindakan pembedahan. [13,16]

Pembedahan

Umumnya tindakan pembedahan yang dilakukan adalah polipektomi dan Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS). FESS merupakan tindakan yang efektif dalam meredakan gejala dan mengurangi tingkat rekurensi karena selain mengangkat polip juga membuka celah pada meatus medius yang merupakan lokasi tersering terjadinya polip nasal. [1,2,14]

Setelah tindakan pembedahan, direkomendasikan untuk memberikan antibiotik, pilihannya antara lain:

  • Doxycycline 200 mg pada hari pertama, diikuti 100 mg 1 kali sehari selama 3-12 minggu

  • Clarithromycin 250 mg 2 kali sehari selama 8-12 minggu

  • Azithromycin 500 mg 3 kali sehari sampai dengan 12 minggu

Untuk mencegah pertumbuhan polip nasal kembali, dapat diberikan steroid topikal seperti fluticasone propionate dan mometasone. [2,6,13]

Referensi

1. Newton JR, Ah-See KW. A review of nasal polyposis. Ther Clin Risk Manag. 2009; 4(2): 507–512.
2. McClay JE. Nasal Polyps. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/994274-overview
6. El Banhawy O, Al Abri R, Khalil Y, Shafyl IA, Fayaz F. Update of Pathogenesis and Management of Nasal Polyposis. Menoufia Med J. 2016; 29: 469-77.
13. Fokkens W, Lund V, Bachert C, Clement P, Helllings P. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps. 2009. http://www.eaaci.org/attachments/671_Rhinosinusitis%20and%20nasal%20Polyps%20(complete%20doc).PDF
14. Scadding GK, Durham SR, Mirakian R, Jones NS, Drake AB. BSACI guidelines for the management of rhinosinusitis and nasal polyposis. Clin Exp Allergy. 2007; 38: 260-275.
16. Leung DY, Ledford DK. Current and future treatment options for adult chronic rhinosinusitis: Focus on nasal polyposis. 2015. J Allergy Clin Immunol. 2015; 136(6):1431-1439.

Diagnosis Polip Nasal
Prognosis Polip Nasal
Diskusi Terkait
Anonymous
16 November 2021
Polyp hidung apakah harus di tatalaksana dengan pembedahan - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp.THT-KL(K), Selamat pagi dokter, ijin bertanya untuk polyp hidung apakah harus di tatalaksana dengan pembedahan atau ada terapi lain...
dr.Rina Hayati, Sp.T.H.T.K.L.
17 Agustus 2019
Massa hidung akut dengan epistaksis dan ulkus ginggiva
Oleh: dr.Rina Hayati, Sp.T.H.T.K.L.
17 Balasan
Alo dok, MERDEKA!Pria, 25th dengan keluhan massa hidung kanan disertai epistaksis dan ulkus ginggiva sejak 2 hari, berbau. Awalnya massa seperti jerawat,...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.