Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Arteritis Temporal general_alomedika 2020-01-03T10:20:20+07:00 2020-01-03T10:20:20+07:00
Arteritis Temporal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Arteritis Temporal

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Penatalaksanaan arteritis temporal utamanya adalah kortikosteroid dosis tinggi. Penyakit ini membutuhkan pemantauan jangka panjang karena adanya risiko menyebabkan kebutaan. [1-3,6-8]

Terapi Farmakologi

Tata laksana pilihan pada arteritis temporal hingga saat ini adalah pemberian kortikosteroid dosis tinggi. Pemberian kortikosteroid dosis tinggi pada 24 jam pertama timbulnya keluhan penglihatan dilaporkan mampu menurunkan risiko kebutaan hingga 22 kali lipat.

Belum ada pedoman dan persetujuan yang jelas terkait regimen steroid yang bisa digunakan. Pada umumnya, pasien dengan arteritis temporal diberikan prednison oral 40-60 mg per hari sambil dilakukan biopsi arteri temporal dalam 1 minggu.

Jika terdapat gejala visual atau neurologi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 80-100 mg per hari. Pilihan lain adalah methylprednisolone intravena 1000 mg per hari selama 3 hari. [1-7,9]

Efek jangka panjang kortikosteroid terjadi pada 80% pasien yang menerima pengobatan untuk arteritis temporal. Data melaporkan beberapa efek samping yang cukup signifikan seperti katarak subkapsular posterior (41%), fraktur (38%), infeksi (31%), hipertensi (22%), diabetes mellitus (9%), dan pendarahan gastrointestinal (4%). Oleh karenanya, pemantauan efek samping kortikosteroid ini diperlukan. [7,9]

Pembedahan

Walaupun respon pasien berbeda-beda terhadap kortikosteroid jangka panjang, kebanyakan dari pasien dengan arteritis temporal akan menunjukan perbaikan gejala setelah 3-4 minggu, sehingga pembedahan jarang dilakukan pada kasus arteritis temporal. Tindakan bedah yang dilakukan dapat berupa revaskularisasi, angioplasty, stenting, atau operasi bypass. [5-7,9]

Pemantauan

Pasien dengan arteritis temporal disarankan menjalani pemantauan pada minggu ke-1, 3, dan 6 terapi. Setelah itu, pada bulan ke-3, 6, 9, dan 12 pada tahun pertama menjalani terapi. Pasien dapat datang kapan saja jika merasa mengalami gejala arteritis temporal kembali atau mengalami efek samping pengobatan.

Pasien dengan arteritis temporal umumnya menjalani terapi steroid dosis tinggi selama 2 tahun. Oleh karena itu, pemantauan terkait efek samping obat ini diperlukan, di antaranya pemantauan gejala dan tanda diabetes mellitus, hipertensi, dan katarak. Pemantauan disarankan untuk dilanjutkan hingga 1 tahun setelah terapi dihentikan. [1,9]

Referensi

1. Seetharaman M. Giant Cell Arteritis (Arteritis temporal). Oct 2019; available from: https://emedicine.medscape.com/article/332483-overview.
2. Uribe J, Aggrawal I, Witthayaweerasak J, Liao Y, Berry G, Sab U, Weyand C. Refractory Giant Cell Arteritis Complicated by Vision Loss from Optic Atrophy and Maculopathy Associated with Pachymeningitis. North American Neuro-Ophthalmology Society. Journal of Neuro-Ophthalmology 2017;0:1-7. Doi 10.1097/WNO.0000000000000566.
3. Gilden D, White T, Khmeleva N, Heintzman A, Choe A, Boyer PJ, Grose C, Carpenter JE, Rempel A, Bos N, Kandasamy B, Lear-Kaul K, Holmes DB, Bennett JL, Cohrs RJ, Mahalingam R, Mandava N, Eberhart CG, Bockelman B, Poppiti RJ, Tamhankar MA, Fogt F, Amato M, Wood E, Durairaj V, Rasmussen S, Petursdottir V, Pollak L, Mendlovic S, Chatelain D, Keyvani K ,Brueck W, Nagel MA. Prevalence and distribution of VZV in temporal arteries of patients with giant cell arteritis. American Academy of Neurology 2015: 84(19):1948-55. doi: 10.1212/WNL.0000000000001409.
4. Ness T, Bley TA, Schmidt WA, Lamprecht P. The Diagnosis and Treatment of Giant Cell Arteritis. Deusches Arzteblatt International. 2013;110(21):376-85; quiz 386. doi: 10.3238/arztebl.2013.0376.
5. Soriano A, Muratore F, Pipitone N, Boiardi L, Cimino L, Salvarani C Visual loss and other cranial ischaemic complications in giant cell arteritis. Nature Review Rheumatology. 2017;13(8):476-484. doi: 10.1038/nrrheum.2017.98.
6. Bienvenu B, Ly KH, Lambert M, Agard C, André M, Benhamou Y, Bonnotte B, de Boysson H, Espitia O, Fau G, Fauchais AL, Galateau-Sallé F, Haroche J, Héron E, Lapébie FX, Liozon E, Luong Nguyen LB, Magnant J, Manrique A, Matt M, de Menthon M, Mouthon L, Puéchal X, Pugnet G, Quemeneur T, Régent A, Saadoun D, Samson M, Sène D, Smets P, Yelnik C, Sailler L, Mahr A. Management of giant cell arteritis: Recommendations of the French Study Group for Large Vessel Vasculitis (GEFA). Rev Med Interne. 2016;37(3):154-65. doi: 10.1016/j.revmed.2015.12.015.
7. Ponte C,Rodrigues AF, O’Neill L, Luqmani RA. Giant Cell Arteritis: Current Treatment and Management. World Journal of Clinical Cases 2015 Jun 16; 3(6): 484–494. doi: 10.12998/wjcc.v3.i6.484.
8. Hill CL, Black RJ, Nossent JC, Ruediger C, Nguyen L, Ninan JV, Lester S. Risk Of Mortality In Patients With Giant Cell Arteritis: A Systematic Review And Meta-Analysis. Semin Arthritis Rheum. 2017;46(4):513-519. doi: 10.1016/j.semarthrit.2016.08.015.
9. Schmidt W. Ultrasound In The Diagnosis and Management of Giant Cell Arteritis. National Science and Technology Library. Rheumatology 2018;57:ii22-ii2331. doi: 10.1093/rheumatology/kex461.

Diagnosis Arteritis Temporal
Prognosis Arteritis Temporal

Artikel Terkait

  • Peran Pemeriksaan LED dan CRP untuk Diagnosis Arteritis Temporal
    Peran Pemeriksaan LED dan CRP untuk Diagnosis Arteritis Temporal
Diskusi Terkait
Anonymous
07 Juni 2022
Pada pasien ibu hamil berapakah nilai batas normal LED (laju endapan darah)
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, ada yg bertanya berapa batasan nilai LED normal pada ibu hamil ? Karena memang pada ibu hamil LED cenderung meningkat dari biasanya.. Terimakasih TS

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.