Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sindrom Serotonin general_alomedika 2022-08-10T09:36:20+07:00 2022-08-10T09:36:20+07:00
Sindrom Serotonin
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sindrom Serotonin

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Patofisiologi sindrom serotonin berkaitan dengan hiperaktivitas serotonergik dalam tubuh. Hal ini bisa disebabkan kadar serotonin yang meningkat di celah sinaps atau stimulasi reseptor serotonin yang berlebihan. Sindrom serotonin terjadi akibat konsumsi obat-obatan yang bekerja mempengaruhi fisiologi serotonin.[1,3,4]

Fisiologi Serotonin

Serotonin, atau 5-hydroxytryptamine (5-HT) merupakan neurotransmitter monoamine yang memiliki banyak fungsi dalam tubuh manusia. Pada sistem saraf pusat, serotonin berperan dalam regulasi mood, perilaku, memori, fungsi kognitif, termoregulasi, tonus otot, serta nosiseptif. Pada sistem saraf perifer, serotonin berperan dalam motilitas saluran cerna, kontraksi uterus, vasokonstriksi, bronkokonstriksi, dan agregasi platelet.

Serotonin dihasilkan oleh sel-sel di raphe nuclei batang otak dan sel enterochromaffin di saluran cerna. Produksi serotonin terdiri dari proses dekarboksilasi dan hidroksilasi asam amino tryptophan dengan bantuan enzim tryptophan hydroxylase (TPH) dan L-amino acid decarboxylase. Selanjutnya, serotonin akan disimpan di vesikel presinaps dan dikeluarkan ke celah sinaps saat terjadi depolarisasi akson presinaps.[1,3,4]

Serotonin di celah sinaps akan berikatan dengan reseptor 5-HT postsinaps. Terdapat 7 famili reseptor 5-HT, yaitu 5-HT1 sampai 5-HT7. Kasus sindrom serotonin dengan derajat berat biasanya berkaitan dengan aktivitas berlebih dari reseptor 5-HT2.

Setelah memberikan efek di celah sinaps, serotonin akan masuk kembali ke akson presinaps melalui serotonin reuptake transporter (SERT) dan mengalami proses metabolisme. Monoamine oxidase (MAO) mengubah serotonin menjadi 5-hydroxyindoleacetaldehyde yang selanjutnya akan dioksidasi menjadi 5-hydroxyindoleacetic acid (5-HIAA).[1,4]

Patofisiologi Sindrom Serotonin

Beberapa golongan obat bekerja dengan mengubah jalur serotonin sehingga terjadi kelebihan kadar serotonin dalam tubuh dan mengakibatkan sindrom serotonin. Seperti telah disebutkan di atas, serotonin memiliki peran yang luas dalam tubuh manusia. Hiperaktivitas serotonin akan mempengaruhi peran tersebut dan menimbulkan manifestasi klinis yang secara umum dapat diklasifikasikan menjadi hiperaktivitas neuromuskuler, disfungsi otonom, serta perubahan status mental.

Terdapat beberapa mekanisme yang berperan dalam terjadinya sindrom serotonin, yaitu peningkatan sintesis serotonin, peningkatan pelepasan serotonin ke celah sinaps, penurunan reuptake serotonin, penurunan metabolisme serotonin, serta peningkatan aktivasi reseptor serotonin postsinaps.[1,4]

Peningkatan Sintesis Serotonin

Obat yang dapat menyebabkan peningkatan sintesis serotonin adalah obat golongan suplemen tryptophan.[1,4]

Peningkatan Pelepasan Serotonin Ke Celah Sinaps

Obat yang dapat menyebabkan peningkatan pelepasan serotonin ke celah sinaps adalah:

  • Psikostimulan: amphetamine, cocaine, MDMA
  • Antitusif: dextromethorphan[1,4]

Penurunan Reuptake Serotonin

Obat yang dapat menyebabkan penurunan reuptake serotonin dari celah sinaps adalah:

  • Psikostimulan: amphetamine, cocaine, MDMA
  • Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI): citalopram, escitalopram, fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine, sertraline

  • Serotonin–Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRI): venlafaxine, duloxetine, milnacipran, desvenlafaxine

  • Tricyclic Antidepressant (TCA): amitriptyline, amoxapine, clomipramine, desipramine, doxepin, imipramine, maprotiline, nortriptyline, protriptyline, trimipramine

  • Opioid: levomethorphan, levorphanol, meperidine, methadone, pentazocine, petidin, tapentadol, tramadol

  • Antitusif: dextromethorphan[1,4]

Penurunan Metabolisme Serotonin

Obat yang dapat menyebabkan penurunan metabolisme serotonin adalah:

  • Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOI): safinamide, selegiline, rasagiline, phenelzine, tranylcypromine, isocarboxazid, moclobemide, linezolid, tedizolid, methylene blue, procarbazine

  • Ansiolitik: buspirone[1,4]

Peningkatan Aktivasi Reseptor Serotonin Postsinaps

Obat yang bisa menyebabkan peningkatan aktivasi reseptor serotonin postsinaps adalah:

  • Opioid:fentanil, meperidine
  • Ansiolitik buspirone
  • Triptan: almotriptan, eletriptan, frovatriptan, naratriptan, rizatriptan, sumatriptan, zolmitriptan
  • Turunan ergot: ergotamine, methylergonovine
  • Mood stabilizer: mirtazapine, trazodone, lithium[1,4]

Referensi

1. Scotton WJ, Hill LJ, Williams AC, Barnes NM. Serotonin Syndrome: Pathophysiology, Clinical Features, Management, and Potential Future Directions. International Journal of Tryptophan Research. 2019; 12:1-14.
3. Bamalan OA, Al Khalili Y. Physiology, Serotonin. [Updated 2021 Mar 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545168/
4. Francescangeli J, Karamchandani K, Powell M, Bonavia A. The Serotonin Syndrome: From Molecular Mechanisms to Clinical Practice. International Journal of Molecular Sciences. 2019; 20, 2288.

Pendahuluan Sindrom Serotonin
Etiologi Sindrom Serotonin

Artikel Terkait

  • Risiko Kombinasi Obat dengan St. John’s Wort
    Risiko Kombinasi Obat dengan St. John’s Wort
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 06:13
Data Rekam Medis Pasien Hilang Setelah Update Aplikasi Alomedika Dengan Tampilan Baru
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Sejak update terbaru tampilan alomedika yang merubah tampilan data rekam medis pasien ditemukan banyak rekam medis yang hilang terutama data rekam medis...
Anonymous
Kemarin, 11:37
Bintik berair di ujung bibir anak usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin berdiskusi kasus, pasien anak usia 2 tahun dengan keluhan satu minggu sebelumnya demam kemudian demamnya sudah membaik dan muncul keluhan...
dr. Dini Cynthia
Kemarin, 10:07
Vaksin TT untuk ibu hamil yang sudah menerima vaksinasi lengkap sewaktu kecil
Oleh: dr. Dini Cynthia
1 Balasan
Alo dok, izin bertanya, semisal ada ibu hamil nulipara dtg untuk ANC, dan ternyata status vaksinasi TT nya sewaktu SD sudah lengkap, bagaimana pemberian...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.