Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Sindrom Serotonin general_alomedika 2023-12-04T11:44:27+07:00 2023-12-04T11:44:27+07:00
Sindrom Serotonin
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Sindrom Serotonin

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Prognosis sindrom serotonin pada umumnya baik, karena sebagian besar kasus hilang dalam 24 jam setelah penghentian obat. Prognosis bergantung pada diagnosis yang cepat, sehingga agen penyebab segera dihentikan, penanganan dilakukan dengan segera, dan komplikasi dapat dicegah. Pada kasus sindrom serotonin derajat berat, dapat muncul komplikasi seperti rhabdomyolysis, gagal ginjal, gagal napas, hingga kematian.[1,9]

Komplikasi

Potensi komplikasi sindrom serotonin mencakup disseminated intravascular coagulation, kejang, asidosis metabolik, rhabdomyolysis, acute respiratory distress syndrome, gagal napas, gagal ginjal, hingga kematian.[1]

Prognosis

Prognosis sindrom serotonin umumnya menguntungkan jika mampu dikenali lebih awal, agen penyebab segera dihentikan, dan komplikasi diatasi. Pada sebagian besar kasus, gejala hilang dalam 24 jam setelah penghentian obat. Meski demikian, pada kasus di mana obat memiliki metabolit aktif atau waktu paruh yang lebih lama, gejala dapat bertahan lebih lama pula.

Spektrum manifestasi klinis dari sindrom serotonin cukup luas, mulai dari gejala toksisitas yang sangat ringan hingga mengancam jiwa. Oleh karena itu, diagnosis sindrom serotonin sering terabaikan, sehingga klinisi perlu memiliki kecurigaan klinis yang tinggi. Bahkan jika diagnosis tidak jelas, ada baiknya agen serotonergik tetap dihentikan hingga kemungkinan sindrom serotonin dapat disingkirkan.

Pada kasus sindrom serotonin derajat berat, manajemen agresif dan perawatan di ICU diperlukan. Pada kasus derajat sedang, rawat inap tetap diperlukan untuk pemantauan hingga gejala hilang. Pasien biasanya dipantau hingga 6 jam, dan jika tanda vital dan status mental tetap normal tanpa bukti hipereksitabilitas neuromuskular, khususnya klonus atau hiperrefleksia, pasien dapat dipulangkan.[1,2]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Scotton WJ, Hill LJ, Williams AC, Barnes NM. Serotonin Syndrome: Pathophysiology, Clinical Features, Management, and Potential Future Directions. International Journal of Tryptophan Research. 2019; 12:1-14.
2. Simon LV, Keenaghan M. Serotonin Syndrome. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482377/
9. Volpi-Abadie J, Kaye AM, et al. Serotonin Syndrome. The Ochsner Journal. 2013; 13:533-540.

Penatalaksanaan Sindrom Serotonin
Edukasi dan Promosi Kesehatan Si...

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan St. John’s Wort untuk Terapi Depresi
    Efektivitas dan Keamanan St. John’s Wort untuk Terapi Depresi
  • Risiko Kombinasi Obat dengan St. John’s Wort
    Risiko Kombinasi Obat dengan St. John’s Wort
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 6 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 6 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 22 menit yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.