Epidemiologi Parasomnia
Secara epidemiologi, parasomnia lebih banyak ditemukan pada anak dibandingkan dewasa.[5]
Global
Angka kejadian parasomnia pada kelompok usia 3-13 tahun adalah 17,3%; dan pada kelompok usia di atas 15 tahun adalah 6,9%.
Somnabulisme paling banyak terjadi pada usia 11-12 tahun dan risiko meningkat apabila terdapat keluarga dengan riwayat somnabulisme.
Insidensi somnabulisme, terror tidur, dan kondisi kebingungan dilaporkan sama pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki lebih banyak ditemukan kekerasan dan tindakan seksual, sedangkan pada perempuan lebih banyak ditemukan mimpi buruk.
Pada dewasa, prevalensi parasomnia berkisar antara 4-6%. Prevalensi parasomnia pada pasien dengan gangguan psikiatri lebih tinggi. Gangguan psikiatri yang berhubungan dengan parasomnia antara lain gangguan stress pascatrauma, gangguan panik, gangguan disosiatif, depresi berat, dan gangguan obsesif kompulsif.[3,5]
Indonesia
Di Indonesia belum ada data epidemiologi mengenai kasus parasomnia.