Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Parasomnia general_alomedika 2022-02-04T17:16:57+07:00 2022-02-04T17:16:57+07:00
Parasomnia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Parasomnia

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Secara epidemiologi, parasomnia lebih banyak ditemukan pada anak dibandingkan dewasa.[5]

Global

Angka kejadian parasomnia pada kelompok usia 3-13 tahun adalah 17,3%; dan pada kelompok usia di atas 15 tahun adalah 6,9%.

Somnabulisme paling banyak terjadi pada usia 11-12 tahun dan risiko meningkat apabila terdapat keluarga dengan riwayat somnabulisme.

Insidensi somnabulisme, terror tidur, dan kondisi kebingungan dilaporkan sama pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki lebih banyak ditemukan kekerasan dan tindakan seksual, sedangkan pada perempuan lebih banyak ditemukan mimpi buruk.

Pada dewasa, prevalensi parasomnia berkisar antara 4-6%. Prevalensi parasomnia pada pasien dengan gangguan psikiatri lebih tinggi. Gangguan psikiatri yang berhubungan dengan parasomnia antara lain gangguan stress pascatrauma, gangguan panik, gangguan disosiatif, depresi berat, dan gangguan obsesif kompulsif.[3,5]

Indonesia

Di Indonesia belum ada data epidemiologi mengenai kasus parasomnia.

Referensi

3. Ahmed SMS. Sleepwalking. Medscape. 2019. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1188854-overview#a6
5. Waters F, Moretto U, Dang-Vu TT. Psychiatric Illness and Parasomnias: a Systematic Review. Curr Psychiatry Rep. 2017;19(7):37. doi:10.1007/s11920-017-0789-3.

Etiologi Parasomnia
Diagnosis Parasomnia
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Kemarin, 13:50
Profilaksis Oftalmia Neonatorum: Apakah Masih Relevan? - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Apakah Dokter masih menerapkan pemberian tetes mata antibiotik profilaksis pada bayi baru lahir? Sebenarnya, tindakan ini bertujuan untuk...
Anonymous
Kemarin, 13:11
Daging tumbuh di vagina bagian dalam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Siang dok, izin berdiskusi ada pasien dengan keluhan daging tumbuh di vagina bagian dalam, user baru menyadari hal ini beberapa hari sebelum konsul,...
Anonymous
1 hari yang lalu
Pilihan antibiotik untuk terapi ISPA di layanan primer
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya pilihan antibiotik yang paling baik digunakan dalam terapi ISPA ec. bacterial infection di layanan primer apa ya dok? Di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.