Penanganan awal pasien insomnia - Jiwa Ask the Expert - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dok, dr. Irwan spkjIzin bertanya, apa yg dpt sarankan ke pada pasien dgn insomnia, selain obat?Di faskes hanya ada ctm, apakah boelh di berikan ?

Diskusi Dokter

15 November 2022, 10:02
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Untuk kasus insomnia, maka sebaiknya dibedakan insomnia sebagai gangguan primer dan insomnia sebagai gejala dari gangguan psikiatri lainnya.

Bila insomnia adalah bagian dari gangguan psikiatri lainnnya (misalnya cemas, depresi, atau psikotik), maka obat yang diperlukan bukanlah "obat tidur", tapi obat yang sesuai dengan gangguan utama dan adjuvan obat dengan efek samping sedasi (misalnya untuk psikotik adalah chlorpormazine, untuk depresi adalah amitriptilin, dan untuk cemas adalah golongan benzodiazepine). Tapi untuk golongan benzodiazepine, mohon berhati-hati karena risiko adiksi.

Bila insomnia sebagai gangguan primer, maka sleep hygiene adalah solusi pertama, sebaiknya diedukasikan dan diminta ke pasien untuk melakukan dengan baik dan dievaluasi minimal 1 minggu. Bila sleep hygiene tidak membantu, maka farmakoterapi boleh dipertimbangkan. Idealnya, obat disesuaikan dengan pola insomnia pasien. Misalnya pada pasien yang kesulitan untuk memulai tidur, maka benzodiazepine short acting menjadi pilihan. Bila kesulitan untuk mempertahankan tidur, maka benzodiazepine long acting menjadi pilihan.

Bila tidak tersedia benzodiazepine atau ditakutkan timbul adiksi, maka lini ke dua yang bisa dipilih adalah antidepresan golongan trisiklik atau antipsikotik dengan efek samping sedatif pada dosis rendah (misalnya klorpromazine 25 mg atau clozapine 25 mg).

 

 

Bila obat-obat ini tidak tersedia, bisa dicoba dengan menggunakan obat antihistamin (misalnya CTM, difenhidramin, atau dimenhidrinat), meskipun umumnya tidak memberikan respon yang adekuat (pasien mengantuk tapi tetap tidak bisa tidur). Bila setelah dicoba (selama maksimal 1 minggu) tidak ada perbaikan, sebaiknya pasien dirujuk ke spesialis.

 

Semoga bisa menjawab pertanyaannya

15 November 2022, 10:17
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Terima kasih dok