Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Gangguan Mood general_alomedika 2022-11-01T11:31:42+07:00 2022-11-01T11:31:42+07:00
Gangguan Mood
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gangguan Mood

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Etiologi dari gangguan mood bersifat multifaktorial, melibatkan kerentanan biologis dan stressor psikososial. Kerentanan biologis mencakup faktor risiko genetik, neuroanatomis, neurokimia, dan neuroimunologis.[5,6]

Genetik

Berdasarkan penelitian, gangguan mood mempunyai komponen genetik yang kuat. Adanya riwayat gangguan mood pada orang tua merupakan prediktor dan faktor risiko yang konstan untuk berkembangnya gangguan mood pada anak. Risiko transmisi gangguan bipolar adalah 10-25% bila salah satu orang tua mengalami gangguan bipolar. Penelitian pada anak kembar monozigot menunjukkan konkordansi sebesar 70-90%.[1,2,6]

Faktor Neuroanatomi dan Neurokimia

Area yang mengendalikan perasaan dan emosi di otak adalah amigdala dan korteks orbitofrontal. Area lainnya adalah korteks prefrontal, korteks cinguli anterior, Pemeriksaan neuroimaging pada pasien dengan gangguan mood menemukan adanya pembesaran amigdala.

Neurotransmitter monoamine merupakan neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk gejala-gejala gangguan mood. Serotonin dan norepinefrin turun pada pasien dengan episode depresi. Dopamin juga turun pada pasien dengan depresi dan meningkat pada pasien dengan mania.[1,2]

Faktor Neuroimunologis

Stress dan depresi berhubungan dengan hiperaktivitas aksis hipotalamus–pituitari-adrenal (aksis HPA). Selain itu, gangguan mood juga berhubungan dengan gangguan pelepasan sitokin neuroaktif seperti IL-1β, IL-6, dan TNF-α. peningkatan sitokin dan interleukin secara kronis berhubungan dengan tingkat keparahan secara klinis.[1,2,16-18]

Faktor Psikososial

Situasi hidup yang sulit, stressor psikososial, dan peristiwa traumatik, seperti kematian pasangan dan kehilangan pekerjaan, merupakan faktor risiko gangguan mood. Adanya stressor ini bisa memicu timbulnya perubahan neuronal yang berhubungan dengan gangguan mood.[1,2]

Riwayat mengalami kekerasan pada masa kecil, masalah kelekatan, dan gangguan pada masa kecil lainnya juga merupakan faktor risiko signifikan untuk gangguan mood.[1]

Kepribadian dan menderita gangguan mental juga merupakan faktor risiko signifikan untuk gangguan mood. Depresi lebih sering ditemukan pada pasien dengan gangguan kepribadian tipe ambang dan obsesif kompulsif.[1,2]

Faktor Risiko

Selain berbagai faktor yang telah disebutkan di atas, faktor risiko seseorang mengalami gangguan mood lainnya adalah:

  • Bertempat tinggal di negara berpendapat tinggi
  • Kasus perceraian atau janda
  • Pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan dan berulang, seperti pelecehan atau perundungan pada anak
  • Memiliki keluarga dengan gangguan mood
  • Anak dengan kontrol emosi yang tidak baik
  • Jenis kelamin, yaitu gangguan bipolar tipe 2 dan hipomania lebih sering terjadi pada perempuan, sedangkan gangguan mood pada anak lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki[1,19]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Immanuel Natanael Tarigan

Referensi

1. Sekhon S, Gupta V. Mood Disorder. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558911/
2. Jain A, Mitra P. Bipolar Affective Disorder. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558998/.
5. Cook S, Saburova L, Bobrova N, Avdeeva E, Malyutina S, Kudryavtsev AV, et al. Socio-demographic, behavioural and psycho-social factors associated with depression in two Russian cities. Journal of Affective Disorders 2021;290:202–10.
6. Carvalho AF, Firth J, Vieta E. Bipolar Disorder. N Engl J Med 2020;383:58–66.
16. McGinn MA, Pahng AR. Pathophysiology of affective disorders: functional interaction of stress hormones and hippocampal excitation. J Neurophysiol. 2017 Feb 1;117(2):477-479. doi: 10.1152/jn.01065.2015. Epub 2016 May 11. PMID: 27169510; PMCID: PMC5288479.
17. Kim Y, Santos R, Gage FH, Marchetto MC. Molecular Mechanisms of Bipolar Disorder: Progress Made and Future Challenges. Front Cell Neurosci. 2017 Feb 14;11:30. doi: 10.3389/fncel.2017.00030. PMID: 28261061; PMCID: PMC5306135.
18. Shao X, Zhu G. Associations Among Monoamine Neurotransmitter Pathways, Personality Traits, and Major Depressive Disorder. Front Psychiatry. 2020 May 13;11:381. doi: 10.3389/fpsyt.2020.00381. PMID: 32477180; PMCID: PMC7237722.
19. Ayano G. Bipolar Disorder: A Concise Overview of Etiology, Epidemiology Diagnosis and Management: Review of Literatures. SOJ Psychol. 2016;3(1):1-8

Patofisiologi Gangguan Mood
Epidemiologi Gangguan Mood

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
    Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
  • Hendaya Kognitif pada Gangguan Mood
    Hendaya Kognitif pada Gangguan Mood
Diskusi Terkait
Anonymous
15 November 2022
Pasien Hipotimia di Faskes Tingkat Pertama - Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Irwan SpKJ, bila kita menemukan pada pasien dengan hipotimia, sebenarnya kapan ya Dok kita mulai melakukan intervensi? Dan intervensi apa yang bisa...
dr.nursyamsiar
08 Oktober 2022
Pasien dengan gangguan mood
Oleh: dr.nursyamsiar
2 Balasan
Alo dok,,sy memiliki pasien yg sdh lama di diagnosis gangguan Mood oleh Sp.KJ, rutin minum obat,, nah sdh 2 minggu ini lidahnya spt tremor bgtu, awalx sering...
Anonymous
10 Desember 2020
Cara yang tepat seperti apa untuk membedakan antara mood swing dengan gangguan kepribadian ambang
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dr. Soeklola Sp. KJ. Izin bertanya dok, dalam konsultasi pasien banyak yang mengeluhkan gangguan mood atau perasaan yang berubah-ubah....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.